3 jam kemudian, Oprasi sudah berjalan dengan lancar. Aprilly kini sudah dipindahkan keruang rawat, sementara umay kini berada di ruang mayat. Sungguh pengorbanan yang abadi,.
Prilly berjalan membuka pintu ruang mayat, terlihat umay terkapar pucat disebelah mayat-mayat lainnya"Umay maafin tante umay. Tante egois hiks,,hiks,,hiks!! Terimakasih atas pengorbanan kamu untuk ank tante. Tapi tante nggak bisa jawab kalo seandainya aprilly tnya keadaan kamu.." isak Prilly memeluk erat jasat umay. Tangisannya semakin pecaah dipelukan umay meskipun tanpa balasan .
Dikamar lain, Ali sangat setia menunggu kesadaran anaknya bersama kakak-kakaknya. Fikiran yang begitu frusatasi membenak di otak mereka, Mata sayu , muka tertekuk dan badan melmas itulah yang merka rasakan.
"Pah, Besok kita urus pemakaman umay dimana??" Tanya digo memecahkan keheningan.
"Didkat rumah aja.." sahut Digo pasrah. Matanya masih fokus mnatap kearah Aprilly, tak sedikit pun ttpan itu beralih.
Tiba-Tiba...
"U..u..umayyyy" Pekik seseorang tebatah-batah karna memang kondisinya masih lemah. Jantungnya pun belum berdetak stabil.
Ali yang sedari tadi menatap Aprilly, terbelalak bundar mendengr panggilan anaknya yang memanggil nama lelaki yang sudah rela berkorban untuknya."Sayang,, heyyy??" Panggil Ali antusias. Diikuti dengan kedua anak laki lakinya..
Wanita cantik ini perlahan-lahan mngerjapkan matanya,menatap langit-langit kamarnya.
Aprilly melirik sekitarnya, yang hanya mendpati kakak dan ayahnya."Pa...pah... Ka...Di...Go....Ka..Zi..dan??Ma...Ma.. Mana??" Seru Aprilly masih dngan nada lemah.
"Iya syang iya.. ini papah,, digo panggil mama kamu??!!" Perintah ali, langsung saja Digo berlari keluar memanggil mamanya..
"U..umay ma..na??" Tanya Aprilly sontak mmbuat umay kehilangan akal, otaknya buntu, tubuhnya lemas mendengar pertanyaan anaknya yang sungguh membuatnya terpukul.. ali tak bisa menjawab apapun hanya air mata yang saat ini mewakili perasaannya.
"Umay lagi ada urusan disekolah bie,,, tenang pasti besok atau lusa juga dia kesini.." sambar Zidan membuat Ali terbelalak.
"Ma..ma??" Tanya Aprilly yang mulai menetralkan suaranya.
"Syaaaaanggg!!" Pekik Prilly, langsung berlari berhamburan kedalam pelukan aprilly. Dengan senang hati aprilly menyambut pelukan hangat mamanya.
"Kamu nggk papa kan, kamu baik-baik aja kan?? Mana yang sakit bilang sama mama...!??" Rutuk Prilly bertubu tubi, ia berusaha menahan tangis yang sudah membuat suaranya tercekat. Aprilly tersenyum lemas melihat mamanya over seperti ini.
"Selamat sayang!! Selamat..." Ujar Prilly dan akhirnya air matanya keluar dengan derasnya.
"Kalian nggk boleh sedih gitu, aku kan udah sadar!! So.. Happy lah!!??" Gumam Aprilly mulai bisa mengumpulkan kata katanya...
"Iya syang,, iya.." sahut mereka bersamaan.
"Bahagia yang sederhana ialah bahagia dimana kita bisa bersama-sama. Tidak perlu takut akan badai yang suatu saat menghantam. Ku yakin pasti semuanya akan baik-baik saja"- Aprilly-
Haiii haiii udah yawww maaf jelek