Mianhae. Saranghae Part 1

602 25 9
                                    

London 2015

"apa kamu bahagia sayang?" suara namja sexy terdengar di telinga kananku diiringi gerakan tangannya yang melingkar dengan pas di perutku.

"Pastinya. Ini sangat nembahagiakan sayang sudah lama aku memimpikannya. Apa kau juga merasa bahagia suamiku?" Jawabku seraya menarik tubuh tegapnya ke tubuhku supaya makin dekat dengannya.

"Hanya laki-laki bodoh yang tidak bahagia jika ia memiliki istri yang sempurna sepertimu baby" Jawab laki-laki itu sambil mencium pipi chubbyku yang ia sukai.

Kim Jongin atau yang biasa di panggil Kai ini adalah laki-laki yang memelukku dari belakang ini. Ia lah lelaki yang setia di sampingku dalam situasi apa pun. Suka dan duka kita lalui bersama. Ia yang senantiasa menghapus air mataku, ia yang senantiasa memelukku di saat aku rapuh, ia yang senantiasa menghiburku di saat aku sedih. Semua ia lakukan demi melihatku tersenyum. Ia suami impian bukan ?
Ia laki-laki yang bertanggung jawab kepada keluarga nya dan membantuku keluar dari kehiduapanku yang gelap.
Kehiduapan gelap?
.
.

Korea 2010
"Sedang menunggu apa kau kurcaci?" tanya si suara berat namja yang sudah aku kenal betul selama tiga tahun belakang ini.

"Ya apa katamu kurcaci? Dasar tiang listrik!" jawabku kesal. Seenaknya aja dia memanggilku kurcaci. Jelas-jelas dia yang salah memiliki tinggi yang tidak wajar untuk ukuran orang Asia.

"Haha jangan marah jika kau tidak merasa seperti kurcaci. Jika kau marah berarti memang dirimu kurcaci. Hahahaha" Jawabnya asal yang makin membuatku naik darah.

"Terserah kau lah. Aku sedang tidak minat untuk bertengkar denganmu. Ada keperluan apa kau sampai menyeretmu ke kelasku eoh?" Jawabku mengalihkan pembicaraan tak pentingnya. Hari ini aku sedang badmood karena Try Out untuk Ujian Kelulusan sebentar lagi.

"Sinis sekali kau Byun Baekhyun. Bukan kah kita sahabat eoh? Aku hanya ingin mengajakmu jalan malam ini. Temani aku malam ini. Bagaimana?"

"Hmm" Jawabku singkat.

Aku tahu yang dimaksud "Temani aku malam ini" itu apa. Dan hanya jawab itu yang aku punya karena tidak ada lagi jawaban yang aku punya. Karena aku tahu bagaimana wataknya dia yang tidak mau ditolak.

"Apa maksud dari hmm mu itu eoh?!" Bentaknya di hadapanku. Sungguh menyakitkan rasanya mendengar dia membentakku.

"Bukan kah kamu sudah tahu jawabannya Park Chanyeol! Aku tidak memiliki pilihan jawaban bukan jika kau yang meminta kepadaku untuk menenemanimu malam ini. Karena aku pun sudah tau apa yang kamu mau lakukan. Aku tunggu di rumahku jam 7 malam" Jawabku dengan berjalan meninggalkan nya di dalam kelasku yang sepi. Karena memang suasana kelas tadi sepi sehingga ia berani menemui di kelas dan berbicara blak-blakan seperti tadi. Jika ada teman-temanku dan teman-teman nya sudah beda lagi.
.
.
Mobil Hitam menerobos gelapnya Kota Seoul dengan kecepatan penuh. Di dalam mobil tersebut terdapat seorang namja di kursi pengemudi dan seorang yeoja di kursi penumpang. Sudah 15 menit sejak mobil itu keluar dari halaman rumah sang yeoja tidak ada satu katapun keluar dari bibir keduaya.

"Ucapanmu tadi siang membuatku sakit hati Byun Baekhyun! Kau tahu aku tidak suka dipermain kan!!" Akhirnya sang namja mengeluarkan suaranya yang berat yang mampu membuat bulu-bulu halus di seluruh tubuhku merinding.

"Aku tidak mempermainkanmu Tuan Park Chanyeol! Karena yang aku bicarakan di kelas tadi adalah kebenaran! Cepat katakan apa yang kau mau? Mau bermain dengan tubuhku eoh?!! Lakukan seperti biasa yang kau lakukan selama ini! Bukan kah kita sahabat eoh?!!" Jawab sang yeoja sedikit berteriak dan serak karena menahan air mata nya keluar. Ia tidak ingin namja di samping nya mengetahui jika dirinya menangis. Ia tidak ingin dibilang lemah olehnya.

"Ya! Apa maksudmu Byun Baekhyun! Ucapanmu terdengar aku seperti namja yang kurang ajar yang bermain-main dengan tubuh wanita!" Bentak sang namja karena ia merasa sakit hati dengan kata-kata Baekhyun barusan.

"Bukan kah memang seperti itu Chanyeol?!! Kau datang kepadaku disaat kau membutuhkanku saja! Dan yang kau lakukan hanya menikmati tubuhku saja bukan?!! Untung saja aku tidak sepenuhnya memberikan tubuhku untuk laki-laki sepertimu Chanyeol!" Jawab Baekhyun dengan lantang karena ia sudah tidak sanggup dengan laki-laki di samping nya ini.

Sang namja hanya diam mendengar perkataan sang yeoja karena merasa sakit. Sakit yang melebihi sakit manapun.

"Kenapa tidak menjawab?!!! Apa yang aku katakan benar kan??!" Teriak Baekhyun putus asa.

"Aku mencintaimu Baekhyun-ah. Sungguh-sungguh mencintaimu"

"Apa katamu mencintaiku??!! Setelah semuanya terjadi kau mengakatakan cinta padaku??!! Sungguh kau gila!!"

"Aku sungguh-sungguh mencintaimu Baekhyun. Tolong percaya kepadaku!" Pinta Chanyeol kepada Baekhyun.

"Apabila kau benar-benar mencintaiku jauhi aku! atau putuskan segera kekasih nenek sihirmu itu! Aku lelah di ganggunya!"

"..."

"Kenapa diam?! Tidak bisa menjawab?!! Kalau begitu jauhi aku dari sekarang dan urusi kekasihmu! jika perlu bawa di kerumah sakit jiwa!"

"Baekhyun! Dengarkan aku! Aku tidak dapat memilih mu dan dia. Sungguh pilihan yang sulit bagiku Baekhyun. Apapun yang kau minta aku turuti asal kau tetap bersamaku dan tidak menyuruhku menjauhi kekasihku"

"Dasar gila!!! Kau menyuruhku menjadi orang ketiga dalam hidupmu??!! Setelah kau menghamili nya?!! Benar-benar gila!!!"

"Aku mohon Baekhyun-ah hanya kamu yang aku punya yang bisa mengerti aku dan selalu ada untukku"

"Selalu ada untukmu di saat kau membutuhkan tubuhku lebih tepatnya!"

"Tidak Baekhyun!!!! aku sungguh mencintaimu!"

"Apa kau takut jika aku meninggal kan mu kau tidak dapat melakukan seks dengan ku lagi pada saat usia kandungan kekasih mu semakin besar ha?! Gila! Turun kan aku sekarang juga!! Dan jangan pernah kembali lagi di hadapanku!"

Chanyeol pun menurun kan Baekhyun di pinggir jalan karena ia tidak tahu harus melakukan apa. Di satu sisi ia sangat mencintai Baekhyun dan di satu sisi ia tidak dapat meninggalkan kekasih nya yang sedang mengandung anak nya tersebut. Mungkin ini takdir yang Tuhan berikan untuk laki-laki sepertinya.
.
.

Akhirnya aku mengeluarkan kekesalanku ke laki-laki itu setelah tiga tahun aku memendamnya. Sakit. Lega. Sedih. Itu perasaanku saat ini. Bagaimana bisa yeoja sepertiku jatuh kepada pesona namja seperti Chanyeol. Aku bukan yeoja favorit di sekolah tapi aku salah satu yeoja yang lumyan terkenal dari SM Junior High School hingga SM Senior High School. Teman-temanku bilang aku adalah seorang yeoja yang periang, mudah bergaul dan galak sehingga banyak namja yang melirikku apalagi dengan tubuhku yang mungil, memiliki tonjolan-tonjolan dititik-titik tertentu yang mampu membuat laki-laki melirikku dan mampu membuat para yeoja iri dengan tubuhku. Sedangkan Chanyeol namja favorit dan terkenal hingga SM Junior High School sampai SM Senior High School. Dia memiliki badan bak model internasional dan memiliki wajah yang tampan menjadi perpaduan yang sempurna. Banyak orang yang menganggap jika kami adalah sepasang kekasih karena kami terlihat serasi. Mungkin jika tidak ada yeoja yang datang ke kehidupannya aku lah jadi kekasihnya saat ini. Mengingat ia sudah memiliki kekasih. Kekasih yang sedang mengandung anaknya.
.
.
.
TBC / DELETE ?
Comment please🙏
.
.
Hai ini ff terbaruku ~~ tolong review yaaa .. Jangan copas yaa chingu ~~ bye kiss

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mianhae. Saranghae.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang