Me, Husband and My Son

206 24 32
                                    

Hai, its my first story. Masih tahap belajar. Harap maklum yaa kalau ceritanya sedikit aneh atau apapun itu. Hope you'll like it.
Happy reading
--------------------------------------

"Daddy, bangun!!!"

"Daddy c'mon, please wake up, its molning alleady dad" suara rengekan anak kecil imut itu menggema di seluruh penjuru kamar sang ayah yang sedang tersenyum di balik tidurnya.

Sang anak memanyunkan bibirnya mengetahui sang ayah tidak menghiraukan suaranya yang berusaha mati-matian membangunkan ayah nya.

"Daddddyyyy, aaah daddy nyebelin, cucah baget dibangunin nya" si anak kecil berambut hitam tersebut tergesa menuruni tempat tidur sang ayah.

Sebuah tangan besar mencekal sebuah tangan kecil yang berhasil membuat sang punya tangan berhenti.

"Morning anak daddy, mau kemana?" sang ayah memberikan senyum setelah membuka mata nya yang sedari tadi di tahan nya demi mendengar kelucuan sang anak.

"Daddy!!!" sang anak langsung menghambur ke pelukan sang ayah mengetahui ayah nya lah yang mencekal tangannya tadi.

"Daddy cucah banget cih dibanguninnya, kan lendi mau main cama daddy, kalau daddy bangun ciang cekali, kan tal lendi nggak bica main cama daddy, daddy cibuk telus di kantol" ekspresi sang anak membuat ayahnya tertawa dengan celotehan polos yang membuat pagi nya sungguh sempurna.

"Hahahahaha"

"ih daddy kenapa ketawa cih, daddy nyebelin, daddy nggak mau main cama lendi yaa?"

"masa daddy di marahin pagi pagi begini, morning kiss dulu dongg buat daddy"sang ayah menyodorkan pipi nya minta dicium sang anak yang tetap memasang wajah cemberutnya karena permintaannya tidak dihiraukan sang ayah.

"tapi janji yaa abis lendi cium, daddy tal mau main cama lendi?" kata sang anak yang membuat penawaran sama sang ayah.

"janji kiddo, sini cium daddy dulu, anak daddy nggak boleh marah-marah donggg"sang ayah menerima penawaran dari sang anak.

Sang anak memanyunkan bibirnya, mengarahkan ke pipi sang ayah yang menanti nya sejak tadi, kemudian terdengarlah suara "muaaacch" diikuti dengan senyum manis sang anak.

"hahaha, its sweet kiddo, c'mon get up and what should i do for you?" tanya sang ayah sambil mengangkat sang anak ke atas perutnya.

Sesekali menggelitiki perut sang anak, yang di gelitiki cuma bisa menggeliat nggeliatkan badannya untuk menghindari gelitikan sang ayah.

"ahah lendi mau main cehalian cama daddy, lendi mau makan esklim telus main mobil mobilan telus kita main layang layang telus kita lenang yaa dad?" tuntut sang anak kepada ayahnya yang tadinya menantang untuk mengikuti kemauan sang anak sekarang hanya bisa melongo mendengar kegiatan yang sudah tersusun di otak cerdas anak nya tersebut.

"Anak daddy sudah buat banyak rencana rupanya, daddy sampe bingung harus milih yang mana haha" sang anak hendak protes tidak setuju dengan ucapan sang ayah, tapi sang ayah udah dulu melanjutkan kata kata nya "haha, iya iya, daddy ngerti kiddo, kita harus melakukan itu semua kan?"

Dengan semangat sang anak menganggukkan kepala nya, membuat sang ayah tertawa lagi, tidak henti henti nya dia menyunggingkan senyum dengan tingkah anak nya.

Dug.dug.dug.dug terdengar suara hentakan kaki yang menaiki tangga dengan anggunnya, membuat anak dan ayah bergegas masuk ke dalam selimut tebal membungkus seluruh badan mereka berdua.

Langkah kaki semakin lama semakin mendekat membuat kedua biji orang di dalam selimut terkikik geli menahan diri untuk tidak tertawa menanti seorang yang pasti nanti nya akan jadi tumbal kejailan mereka berdua.

Heaven Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang