Aku berjalan menuju ruang club musik. Hari ini aku ingin mengucapkan selamat kepada Chanyeol Sunbae karena kemarin dia tampil dengan sangat baik hingga dia mendapatkan juara pertama. Aku menarik cokelat yang sedari tadi aku sembunyikan di belakang punggungku saat sudah tiba di depan pintu ruang club musik. Seketika aku jadi gugup dan tidak berani menemui Chanyeol sunbae. Apa yang harus aku lakukan?. aku harus memberinya selamat. Kau harus berani Shin Hye jin. Aku menarik nafas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diriku. Aku harus melakukannya atau aku akan menyesal seumur hidup. Saat aku ingin membuka pintu ruang club tiba-tiba pintu itu sudah terbuka duluan. Aku melihat Chanyeol sunbe tepat berada di hadapanku. Dengan gugup aku menyembunyikan cokelat yang ada ditangganku ke belakang punggungku.
"Hye jin? Ada apa? Bukannya hari ini tidak ada kegiatan club". Tanya Chanyeol sunbae padaku membuatku semakin gugup dan salah tingkah. Aku mengetuk-ngetuk lantai dengan kakiku. Itu kebiasaanku saat gugup.
"aniyo. Sebenarnya aku ingin menemui sunbae". Kataku jujur tanpa melihat wajahnya. Aku terlalu malu jika harus menatap wajahnya langsung.
"ada apa kau mencariku?" Tanya santai. Tidak seperti aku yang super tegang saat ini. Dengan berani aku menyodorkan cokelat yang sedaritadi aku sembunyikan di balik punggungku. Kali ini aku berani menatap wajahnya. Aku harus melihat ekspresi wajahnya saat menerima hadiahku. Chanyeol sunbae tersenyum manis padaku sambil mengambil cokelat yang aku sediakan khusus untuknya.
"wah... gumawo Hye jin tapi dalam rangka apa kau memberiku cokelat?" tanyanya penasaran.
"i... ini hadiah ucapan selamat untuk kemenangan sunbae kemarin". Suaraku masih bergetar karena gugup. Kalau Jong in melihatku saat ini pasti dia sudah menertawaiku sambil mengejekku habis-habisan. Chanyeol sunbae masih tersenyum padaku.
"oh begitu. Sekali lagi terima kasih Hye jin". Katanya tulus. Aku hanya tersenyum kaku lalu membungkuk berpamitan. Aku tidak mau lama-lama berada di dekatnya. Aku takut, aku akan pingsan. Aku berjalan menuju kelas sambil tersenyum. Akhirnya aku bisa memberi Chanyeol sunbae cokelat. Kau memang hebat Hye jin. Aku jadi bangga dengan diriku sendiri.
###
Sepanjang hari aku tidak pernah berhenti tersenyum. Aku terlalu senang dengan peristiwa tadi. Saking senangnya jika Jong In mengangguku dan menjahiliku, aku hanya tersenyum dan tertawa bahagia. Sungguh indahnya hari ini untukku. Aku merasakan Jong In menatapku dengan penuh selidik membuatku risih saja. Aku menatapnya dengan tatapan tidak mengerti.
"kenapa kau menatapku seperti itu?" tanyaku penasaran karena sedaritadi dia menatapku dengan tatapan curiga.
Dia menatapku lebih intens dan mendekatkan wajahnya ke arahku. Aku memundurkan kepalaku seiring dengan wajahnya yang semakin mendekat. Dengan cepat aku menjauhkan kepalanya dari hadapanku sebelum aku terbentur jendela kelas.
"kau kenapa sih? Aneh sekali". Dai mencoba menjauhkan tanganku dari wajahnya. Jong In masih menatapku curiga dan mengajungkan jari telunjuknya di hadapanku.
"noe... kenapa kau senyum-senyum sendiri? Apa kau melakukan sesuatu yang....". aku langsung memukul kepala Jong in. dasar laki-laki mesum. Pikirannya selalu saja kotor.
"kenapa kau malah memukul kepalaku? Sakit tau". Jong in mengelus kepalanya yang tadi aku pukul. Siapa suruh menuduhku sembarangan.
"aku tidak terima kau menuduhku sembarangan. Aku tidak melakukan apapun seperti yang kau pikirkan". Kataku kesal. Tapi dia malah tersenyum licik dan kembali menatapku dengan tatapan menggoda.
"memangnya apa yang aku pikirkan?". Alisnya naik turun menggodaku. Wajahku langsung memanas mendengarnya. Kim Jong in, kenapa kau sangat menyebalkan. Aku menyembunyikan wajahku yang aku yakin sudah memerah di balik wajahku. Jong in semakin menggodaku dengan cara mencolek-colek lenganku sambil tertawa.
"Yaaaaakkk!!! Kim Jong in. bisakah kau berhenti menggodaku". Teriakku yang berhasil membuat teman-temanku menoleh kea rah kami berdua. Aku semakin malu. Aku kembali mengalihkan pandanganku keluar jendela tidak mempedulikan Jong in yang sedang memanggil namaku manja.
"jangan mengangguku Kim Jong in". kataku dengan menahan rasa kesalku dan tanpa melihatnya.
"katakan dulu, apa yang membuatmu senyum terus sepanjang hari? Ayo katakan". Dengan terpaksa aku memutar arah pandanganku dan mulai memandang Jong in yang mulai penasaran dengan ceritaku. Aku mengambil nafas terlebih dahulu lalu menghembuskannya. Aku kembali gugup kalau mengingat peristiwa tadi.
"ayo ceritakan. Kenapa kau lama sekali". Kata Jong in tidak sabaran. Aku mulai menceritakan alasan kenapa aku tersenyum terus menerus.
"tadi aku menemui Chanyeol sunbae lalu memberinya cokelat dan dia tersenyum padaku Jong in. dia tersenyum". Kataku antusias. Saking antusiasnya tanpa sadar aku menguncang tubuh Jong in dengan keras membuat dia mengeluh kesakitan. Aku tersenyum kaku lalu melepaskan Jong in yang aku rasa mulai pusing karena ulahku.
"senang sih senang. Bahagia sih bahagia tapi jangan sampai membuatku pusing seperti ini". Kata Jong in sambil menaham pusingnya.
"maaf. Aku tidak sengaja. Aku terlalu senang tadi". Sesalku.
"dasar perempuan". Dengusnya pelan. Eh, apa yang dia bilang?. Aku menatapnya tajam tidak terima. Memangnya kenapa kalau aku perempuan?.
"kau itu terlalu berlebihan Hye jin. Tidak bisakah kau bersikap biasa saja?" Tanyanya malas.
"Bagaimana aku bisa biasanya saja kalau orang yang aku sukai menerima hadiahku dan tersenyum padaku?. Semua gadis akan berlaku seperti itu Kim Jong in". jelasku tentang perasaanku saat ini. Aku yakin dia tidak akan pernah mengerti.
"terserah kau saja. Aku mau ke kantin, mau ikut?" tawarnya. Aku menggeleng pelan.
"tidak. Kau pergi saja. Aku takut menganggumu bersama soojung". Kataku dengan senyuman manis. Mata Jong in melebar mendengarnya.
"kenapa kau bisa tahu?" sekarang giliran aku yang menggodamu Kim Jong in.
"kau tidak tahu kalau aku bisa melihat masa depan. Dan aku melihat kau akan makan siang bersama soojung". Dia menatapku takjub. Kenapa kau mudah sekali di bohongi Kim Jong in, sangat terbeda sekali dengan wajahnya yang sangar itu. Cinta telah membuatmu mudah di bodohi. Padahal tadi itu aku hanya menebak-nebak ternyata tebakkanku benar.
"sudahlah pergi sana. Soojung sudah menunggumu di kelasnya". Aku mengusir Jong in yang masih bingung dengan ucapanku. Lucu juga wajah Jong ini jika di bohongi.
"tapi kita belum selesai Hye jin. Kau harus menjelaskan ucapanmu tadi". Ancamnya sambil keluar kelas. Aku hanya bisa tertawa melihat Jong in yang sangat mudah di bodohi. Maafkan aku Kim Jong in.
###
KAMU SEDANG MEMBACA
My BestFriend My Love
FanfictionKau tidak akan pernah tahu isi hati seseorang, bahkan isi hati dari orang yang paling kau kenal... Dan kau tidak akan pernah tahu kepada siapa cintamu akan berlabuh... Main Cast: shin Hye Jin (OC), Kim Jong In (EXO), Park Chan Yeol (EXO) Genre: Roma...