3- Meet Them

335 161 26
                                    

typo(s)?

----------------

Fay's P.O.V.

"Kau?!" ucapku dan dia bersamaan. Aku menelan ludahku atas kecanggungan dan keterkejutan ini.

Jelas aku terkejut! Aku melihatnya kembali setelah sekian lama, lebih tepatnya kami bertemu kembali setelah sekian lama, dan aku tidak bisa mempercayai ini. Yang menjadi pertanyaanku sekarang adalah kenapa dia berada di sini?!

"Kau kenapa ada di sini?" tanyanya kepadaku, dan seharusnya itu yang kutanyakan padanya. Aku hanya diam, tak tahu harus menjawab apa padanya.

"Itukah kau Fay?" kali ini ia bertanya seolah mencari keyakinan bahwa gadis yang berdiri agak jauh di depannya sekarang adalah AKU! Ya ini aku, bodoh! Tapi aku tak menjawabnya. Dan itu membuat dia melangkahkan kakinya mendekatiku, oh no sekarang jarak antara kami hanya kurang lebih 2 meter, dan aku bisa melihat jelas wajahnya ... ya aku melihat wajahnya dan itu membuat hatiku bergetar karena dia begitu tam(pan)— apa-apaan pikiranku ini?!!!!

"Jawab aku! Apa kau memang Fay? Dan kenapa kau ada di sini? Di London?" tanyanya lagi dan membuat aku tidak bisa hanya diam saja karena ia lagi-lagi memperkecil jarak antara kami.

Aku mundur beberapa langkah ke belakang dengan gugup, "Ng ... A- apa yang kau lakukan di sini?" aku tahu aku bodoh karena malah balik bertanya, oh ayolah aku tak tahu harus menjawab apa.

"DAMN!!! It's you Fay, you're Fay Fanning!!!" serunya membuatku kaget, ia menatapku tajam, mata hijaunya menusukku dan ia terlihat ... liar, "Apa yang kau lakukan di sini Fay? Kenapa kau ada di London?!" ia bertanya tapi lebih terdengar seperti bentakan, kenapa ia jadi marah padaku?

Aku menelan ludahku mencoba berani melawannya, "Kau tak perlu tahu kenapa aku bisa berada di London! Ini bukan urusanmu!" bentakku dan ... yeah aku melihatnya sedikit terkejut.

"Kau belum berubah Harry! Kau memperlihatkan iblismu itu saat kita bertemu kembali," aku tak tahu kenapa kalimat itu keluar dari mulutku, tapi jujur aku merasa takut, sedih dan kecewa dengan sikap Harry membentakku, "Kau tahu Harry, kau membuatku kecewa ..." dan sakit.

Aku melangkah pergi hendak melewatinya, namun ia menahan tanganku dan membuatku berbalik menghadapnya. Aku sedikit terkejut saat mataku langsung jatuh di manik hijau matanya yang tak bisa kugambarkan seperti apa dia menatapku sekarang.

Aku tak berusaha melepaskan genggamannya, karena jujur aku merindukan ini, "Ada apa?" tanyaku mencoba ketus.

"Kau kenapa ada di sini?" oh God! Ia mengulangi pertanyaannya lagi, membuatku menatapnya dengan kesal.

"Kan aku sudah bilang itu bukan urusan— "

"Aku mohon jawab pertanyaanku," pintanya dan itu membuatku terpaksa menjawab pertanyaannya.

"Aku pindah ke sini dua hari yang lalu," jawabku dan kulihat alisnya terangkat.

"Untuk?" tanyanya singkat dan membuatku mendesah kesal.

"Apa kau perlu tahu?" tanyaku balik.

"Ya," jawabnya dingin.

"Aku akan kuliah di— " ia menghempaskan tanganku membuatku terkejut dan tak melanjutkan jawabanku, aku menatapnya bingung, "Kenapa?"

Ia tidak menjawab, ia malah menatapku seolah ada yang salah dengan yang aku ucapkan barusan. Setelah lama kami hanya menatap satu sama lain, membuatku mencoba memecahkan keheningan.

"Aku harus pulang," kataku lalu berbalik pergi tanpa menunggu jawabannya dan setelah aku meraih kenop pintu dan membukanya aku tahu kalau ia hanya diam dan tidak mengejarku ... baiklah lebih baik seperti itu.

Devil Or Angel (The Secret Agent) (h.s/z.m)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang