Chapter 8

2.4K 119 5
                                    

Sebulan kemudian......

*Author's pov*

Pukul 11 siang.

Waktu untuk bangun.

Zayn sudah bangun. Masih sembunyi di balik selimut bergambar club bola Manchester United.

Zayn terduduk. Bersandar pada kepala tempat tidur, dia tertegun sejenak. Lalu tiba-tiba tersenyum. Dunia tiba-tiba menjadi cerah saat Zayn tersenyum.

Semalam Zayn mimpi indah. Tapi dia lupa mimpinya apa. Dia hanya tahu kalau mimpi itu berhubungan dengan cinta, yang pasti indaaahhh.

*klik* Zayn menyalakan TV. The boys yang lain sepertinya tidak ada di rumah.

"Nonton dulu, ah.." Ucapnya.

'Cinta memang unik. Dia memanah orang seenaknya saja tanpa memandang orang yang dipanah.' kata pembawa acara di TV.

'Tapi, bagaimana dengan cinta sesama jenis?'

'Digossipkan bahwa salah satu boyband papan atas bernama ONE DIRECTION mempunyai dua orang anggota yang ternyata saling jatuh cinta. Ya, cinta sesama jenis.'

Sesaat wajah Zayn menjadi tegang.

Di layar TV itu ada gambar Zayn dan Harry sedang saling merangkul, saling tertawa sambil melihat satu sama lain.

'Kami masih belum tahu kebenaran dari berita ini. Namanya juga gossip. Tapi, hanya Zayn dan Harry 1D lah yang tahu kebenaran gossip ini.' Tutup sang pembawa acara gosip tersebut.

Wajah Zayn masih tegang menatap layar kaca.

"What the..........." Zayn tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Dia kaget.

*klik* Zayn mematikan TV nya.

"Apa-apaan ini? Aku dan Harry? GILA. Infotainment memang gila! Aku digosipkan gay............ GOSH!"

Lenyap sudah perasaan bunga-bunga tadi pagi. SIAL.

Zayn bangkit dari tempat duduknya.

Hancur banget dunia ini! Begitu pikir Zayn sambil bangkit dan menuju kamar mandi yang berada di samping kamarnya. Zayn memandangi dirinya sendiri di kaca yang tertempel di dinding dekat kamar mandi.

"Kok bisa-bisanya aku dianggap gay? Astaga!" Ucapnya meracau sendiri. Zayn memandangi badannya yang hanya ditutupi celana pendek, lalu menggelengkan kepala.

"Damn! Berita itu membuatku tidak mood saja!"

-------------------------------

*still author's pov*

"HAHAHAHAHAHAHAHA sejak kapan kau sama Harry gay, Zayn? Hahahahahahahahha." Ucap Niall dengan tawanya yang meledek.

"Kok kalian tidak pernah bilang-bilang sih? Hahahahahhahahahahha patah hati aku Hazz!!!!" Lanjut Louis. Meledek.

Zayn dan Harry sebal mendengar ejekkan teman-temannya, tapi juga sempat merasa lucu kenapa gosip gay bisa melekat pada mereka berdua. Ada-ada saja.

Suara tawa teman-temannya yang riuh memenuhi ruang tengah rumah the boys. Zarry yang berada di tengah-tengah keriuhan itu tersenyum-senyum sambil menggeleng-gelengkan dan menggaruk-garukkan kepala mereka yang tak gatal.

The boys sedang berkumpul untuk membahas daftar lagu untuk latihan. Tapi ternyata membahas gosip Zayn dan Harry jauh lebih menyenangkan dibanding daftar lagu.

Zayn dan Harry cuma bisa geleng-geleng menerima joke demi joke Louis, Liam, Niall, Josh, Dan, bahkan Lou Teasdale yang menggila.

---------------------------

Efek dari gosip Zayn dan Harry ternyata berpengaruh pada pihak management hingga mereka memanggil Paul sebagai manager 1D.

--------------------------

Hari ini, Paul selaku manager the boys ingin membicarakan sesuatu yang serius. Masalah serius itu adalah gosip gay Zarry. Tapi dari tampangnya, kelihatan bahwa Zayn dan Harry tidak menganggap gosip ini sebagai sesuatu yang serius. Setiap kali mendengar kata 'gosip' dan 'gay' keluar dari mulut Paul, Zayn dan Harry selalu menahan tertawa.

Alhasil obrolan serius Paul jadi tidak serius lagi. Akhirnya mereka malah ketawa-ketawa bersama. Hahahhaahha.

"But like seriously, Zayn Harry. Jangan buat gosip ini jadi besar. Kalian berdua atau salah satu dari kalian harus jalan sama perempuan. Siapapun. Asal perempuan." Ucap Paul. Serius.

"Kalau aku jalan dengan kakakmu boleh Haz?" Tanya Zayn pada Harry.

"NEVER! Mending kau bersamaku saja kalau begitu." Jawab Harry asal.

"HAHAHAHAHAHAHAHA..!!!!" Yang lain tertawa. Ya, ini hanya sebuah candaan. Mereka tidak menganggapnya begitu serius.

"Dasar kalian ini!" Ucap Paul sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah the boys.

----------------------

Sementara itu, berkilo-kilo meter jauhnya dari rumah the boys. Tepat di Manchester, rumah Ava.

"What the hell is the gossip talkin' about? Zarry is gay? Oh gosh!" Ucap Ava sambil mematikan TVnya. Dia melihat acar infotainment tentang berita Zayn dan Harry. Dia tahu betul kalau mereka tidak gay. God!

*Ava's pov*

But by the way, Zayn.. I miss him so much. Sudah satu bulan semenjak aku tinggal di rumah the boys saat itu.

The boys yang sedang sibuk dengan album ketiga, aku tak mau mengganggu kefokusan mereka. Maka aku tak pernah kesana lagi sejak saat itu.

Rindu juga pada the boys. Ahh.

----------------------

*Author's pov*

Pukul 10am tepat menurut jam digital yang ada di meja kecil samping tempat tidur Zayn Malik. Iphone Zayn bergetar, nyala, dan berbunyi lagu OWOA tanda ada telephone masuk.

"Yes, Zayn's here. Who's there?" Suara Zayn yang serak karena baru bangun tidur itu mengangkat telephone.

"Sorry, am I waking you up?" Suara perempuan disebrang sana.

"Mmmmmm," Zayn menjawab basa-basi itu dengan gumaman.

'Heran, sudah tau suaraku masih suara bantal begini, jelas membangunkanlah!' Ucap Zayn dalam hati.

 TO BE CONTINUE

7 LUCKY DAYS // Z.M [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang