Part 1

238 4 0
                                    

Kalo ngomongin tentang cinta segitiga kayaknya udah basi banget deh. Tapi, gimana kalau cinta segitiga itu terjadi antara guru dan murid, kayaknya nggak kebayang banget. Kayak cewek manis satu ini, hatinya sedang berbunga-bunga menikmati siaran langsung pelajaran Matematika, tentu saja pembawa acaranya adalah Pak Agus. Eh! Nggak keren banget tuh nama. Agustin Nicolas, nah! Kalo begini baru keren. Agustin Nicolas atau biasa dipanggil Pak Agus-walaupun sebenarnya banyak siswi yang menentang nama panggilan itu, masalahnya nama sama tampangnya jauh banget, jujur aja nih, Pak Agus itu ganteng banget, yeah begitulah menurut siswi SMA Nusa Bangsa. Harusnya dipanggil Agustin biar lebih keren dikit atau seenggaknya Nicolas kek, biar nggak keliatan kampungan-adalah guru matematika favorite SMA Nusa Bangsa.

Hampir setiap siswi, guru, bahkan Ibu Atun-yang jualan nasi uduk di kantin-naksir sama dia. Coba, kurang apa tuh Pak Agus? Badannya tinggi, ganteng, gagah, pinter, pokoknya mendekati sempurnya deh. Pria idaman banget, kan? Apalagi nih, rumornya dia tuh campuran Spanyol-Sunda. Sunda? Oh mungkin karna itu dia dipanggil Agus. Yeah, nggak terlalu buruk juga sih. Tapi karna dipanggil Agus itulah yang membuat Pria yang lahir 25 tahun yang lalu ini menjadi sangat terkenal. Lah kalo dipanggil Nicolas, mungkin Bu Atun bakalan minder deket-deket sama dia.

Ayunda Kinanti, cewek yang merasa dirinya paling beruntung ini udah dari dulu jatuh cinta sama Pak Agus. Dari semua cewek yang naksir Pak Agus, dialah satu-satunya orang yang mengetahui semua selak-beluk Pak Agus sampai ke akar-akarnya. Gimana nggak beruntung coba? Orang mereka tetanggaan dan yang lebih menghebohkan lagi mereka udah temenan dari kecil. Astaga! Bikin iri aja deh. Emang sih, perbedaan umur mereka bisa dibilang terpaut cukup jauh, Pak Agus berumur 25 sedangkan Ayunda berumur 17, beda 8 tahun. Walaupun begitu, semangat cinta Ayunda tak tergoyahkan, cewek itu tetep kukuh sama pendiriannya kalau suatu hari nanti dia bakalan bersanding ke pelaminan bersama Pak Agus. Kayaknya mimipinya terlalu tinggi.

Suara bel yang panjang terdengar seperti nyayian kematian bagi Ayunda. Tidak, tepatnya bagi siswi kelas 12 IPA 1. Biasanya sih, murid-murid sangat senang kalau mendengar bunyi bel apalagi bel pulang sekolah, tapi kalau Pak Agus sedang mengajar terus bel. Kyaa... nyebelin banget! Yang mereka kesalkan saat ini bukanlah pelajaran matematikanya tapi wajah Pak Aguslah yang tak akan terlihat setelah dia keluar kelas. Masalahnya tuh guru selalu ngandang di ruang guru atau di ruang kepala sekolah. Kalau nggak ada keperluan yang penting banget, nggak mungkin bisa masuk ke ruang guru. Apalagi ada Bu Siska, guru 30 tahun yang naksir banget sama Pak Agus.

Nih ya, kalau datang ke ruang guru terus bilang ada urusan sama Pak Agus harus lewat dia dulu. Kalau menurut dia nggak penting-penting amat, nggak bakalan bisa masuk deh ke ruang guru. Mangkanya kalau Pak Agus masuk kelas, gunakanlah kesempatan itu dengan sebaik-baiknya.

"Oke, kita lanjutkan minggu depan." ujar Pak Agus seraya keluar kelas, tapi sebelumnya dia sempat melirik Ayunda sekilas lalu tersenyum manis.

Kya... rasanya panah cinta sedang menusuk hati Ayunda. Cewek manis itu cengar-cengir sendiri kayak orang stress sangkin senengnya. Sebenarnya sih kalau cuma senyuman doang, Ayunda udah sering ngeliatnya. Tapi ya mau gimana, emang senyuman Pak Agus manis banget sih. "Ih gila! Tadi, Pak Agus ngelirik gue sambil senyum." ujar seorang siswi yang duduk tepat dibelakang Ayunda.

"Kegeeran banget deh lo. Yang dilirik sama Pak Agus itu gue." sambar siswi yang lain.

Yeah terserahlah mereka mau ngomong apa, yang pasti lirikan dan senyuman itu cuma untuk Ayunda seorang. Ayunda bangkit dari kursinya, berjalan dengan tempo yang pelan menuju kantin. Kedua ujung bibirnya tertarik, menciptakan senyum kecil yang manis. Namun senyuman itu tak bertahan lama, suara teriakkan yang kecang melenyapkan senyumnya seketika.

"Ayunda!"

Cewek itu menoleh dengan wajah masam. Seorang cowok dengan senyuman manis diwajahnya sedang berjalan pelan menghampiri Ayunda. Ditepuknya pundak cewek itu kencang tanpa rasa bersalah sedikitpun sambil tersenyum lebar. "Kenapa tampang lo asem banget kalo ketemu gue?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rumus CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang