" aku merasakan sakitmu Bec ! cepatlah sembuh ! aku menyayangimu " ujar kembaranku ini sembari mengelus - elus dahiku yang terasa panas ini.
" terima kasih Bren, tolong sampaikan pada teman mainku bahwa aku tidak bersekolah hari ini ! " pintaku dan ia dengan tulusnya mengangguk sambil tersenyum.
" Brenda, maaf baju favoritmu belum kering sepenuhnya ! bisakah kau memilih yang biasa saja dulu ? " tiba - tiba saja ibu muncul dari balik pintu kamar kami sambil membawa segelas air putih dan obat yang pasti untukku.
" yah tapi aku tidak mau memakai baju biasa pada hari senin begini ! tak ada satupun yang sudah kering ? " kulihat raut wajah kembaranku berubah menjadi kecewa. ya memang sudah tradisi kami berdua setiap senin dan jum'at kami akan memakai baju favorit kami, entah mengapa kami menciptakan tradisi itu tapi kami berdua sangat menikmatinya.
" hujan sedari tiga hari yang lalu tidak kunjung berhenti, sayang. untuk hari ini saja memakai baju it — "
" pakai saja bajuku, itu diatas meja belajarku " tanpa pikir panjang aku memotong perkataan ibu, toh juga aku tidak sekolah hari ini. lagipula aku masih memiliki baju pink favoritku yang lainnya dilemari. kulihat wajah kembaranku agak kebingungan saat pertama dan menatap terus sweater pink pastel bersama rok berwarna senada favoritku.
" ya sudah, anggap saja aku menggantikanmu bersekolah juga ! aku pinjam bajumu ya, sampai jumpa " ia langsung berlalu mengganti bajunya sambil menenteng pakaian favoritku. hanya kubalas dengan lambai tangan yang cukup lemas saja.
seharian ini aku hanya menatap langit - langit kamar kami yang dipenuhi sticker bintang dan bulan yang bisa menyala tak kala kamar kami gelap, kadang juga aku menonton siaran disney channel sampai acara yang tak jelas, membaca buku cerita yang sudah sangat bosan kubaca walaupun aku mencoba untuk membaca buku milik kembaranku tetap saja aku tidak bisa membacanya lagi, kalian tahu bahwa ia benar - benar anak yang pandai lihat saja buku bacaannya tidak ada satupun gambar menarik didalamnya— maksudnya hanya tulisan saja. kadang aku berpikir beberapa sifat dari kami tidaklah sama.
kira - kira bagaimana ya reaksi sahabatku ? apakah guru yang mengajar hari ini mengkhawatirkan keadaanku ? oh— bagaimana keadaan Richard dari kelas B ? sudah 3 hari aku tidak melihatnya, oh aku harap ia tidak memperhatikan wanita lain dikala aku tidak bersekolah seperti saat ini !
kulihat pintu kamar terbuka dan muncullah sosok kembaranku dari baliknya. oh ini sudah pukul 2 siang ternyata. ia terlihat cukup aneh. raut wajahnya susah kutebak, ia terlihat bingung, gelisah ,sedih bahkan kecewa. ia seakan tengah menahan tangis, berusaha berpikir positif aku langsung menyunggingkan senyumanku padanya.
" welcome home Bren ! " sapaku, reaksi yang kuterima pun tak ada ia hanya berlalu kearah meja belajarnya.
ini ada yang aneh.
" um bagaimana sekolah hari ini ? apakah ada tugas untukku ? apa teman - temanku ada menitipkan sesuatu padamu ? " dan ia masih enggan berkomentar, ia menaruh tasnya diatas meja belajarnya dan tanpa pikir panjang langsung melepas baju favoritku yang menempel ditubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAME MISTAKES [Two Shoots]
أدب الهواةkami kembar namun sifat kami berbeda... sifat kami berbeda namun kami menyukai orang yang sama... sayangnya orang tersebut hanya menyukai salah satu dari kami... haruskah kami melakukan sesuatu hingga membuatnya "memilihku" ? SAME MISTAKES [Two Shoo...