Chapter 1

3.6K 182 5
                                    

Buk..buk..buk

"Aaarrggghh.. sakit .. apa salahku pada kalian ?"

Buk..plak..buk

"Salahmu adalah terlahir di dunia ini !"

Disclaimer : Mashashi Kishimoto

Rate : T or K+ ?

Genre : Friendship, family, adventure, romance ?

Pair : ... (belum ada untuk saat ini)

Warning : cerita pasaran, typo(s) bertebaran, femnaru, calmnaru, smartnaru, OOC dll...

Selamat membaca..

Hari ini adalah hari minggu. Semua orang mendapat libur pada hari ini, kecuali para ninja. Hal ini disambut antusias oleh para anak-anak, karena hari ini mereka dapat bermain dan bersendagurau dengan orang tua mereka.

Tapi tidak dengan gadis manis yang sedang duduk diayunan di bawah pohon sakura ini. Ia tidak seperti anak yang lainnya. Ia hanya memandang orang-orang yang berlalu lalang di depannya. Ia-uzumaki naruto- terlihat tenang tapi sebenarnya ada banyak hal yang dia pikirkan.

Naruto POV

Menghela napas-lagi- aku bingung dengan semua kenyataan di depanku. Seperti ada hal yang disembunyikan oleh desa ini dan itu semua berkaitan denganku. Aku selalu berpikir kenapa aku dibenci dengan penduduk desa ? Apa salahku pada mereka ? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang hingga saat ini tak kutemukan jawabannya.

Tapi, yang paling mengganjal dipikiranku, siapa orang tuaku ? Dimana mereka ? Kenapa aku ditinggalkan seorang diri ? Kata Sandaime, aku adalah seorang Uzumaki. Sepertinya, aku harus mencari informasi tentang klan itu.

Normal POV

Narutopun berdiri dan segera menuju ke perpustakaan desa tanpa mengetahui ada sepasang mata oniks yang memperhatikannya sejak tadi.

.

.

.

.

.

Selama perjalanannya, bisa ia rasakan bisik-bisik tidak meng-enakkan dari penduduk yang melihatnya. Tapi, ia tidak ambil pusing. Ia sudah terbiasa dengan semua perlakuan itu sejak berumur 4 tahun. Cacian, makian dan perlakuan kasar penduduk desa selalu ia dapatkan. Tidak terasa ia sudah tiba di tempat tujuannya. Segera saja, Naruto masuk dan mencari informasi yang ia inginkan.

Ia pun mencari buku tentang klan Uzumaki. Naruto cukup kesulitan karena badannya yang kecil tidak dapat menjangkau rak buku yang lebih tinggi. Sehingga ia harus menggunakan kursi untuk mendapatkan buku klan Uzumaki tersebut.

"Engh, sedikit lagi,, engh dapat !" Serunya ketika ia mendapatkan buku tersebut. Buku itu terlihat sangat usang karena sudah sangat lama berada di sana. Narutopun mencari informasi apapun tentang klannya.

"Hmm... disini dikatakan kalau orang bermarga Uzumaki itu berambut merah. Tapi kenapa rambutku pirang ?" Ia mengernyit heran karena keterangan tersebut. "Mungkinkah aku bukanlah klan Uzumaki ? Sebaiknya kucari klan yang memiliki ciri fisik yang sama denganku" . Batinnya.

Naruto mulai membaca semua ciri fisik dari tiap klan, hingga ia mendapati sebuah buku yang sudah sangat usang. "Klan... Namikaze ? Aku tidak pernah dengar klan ini sebelumnya". Walaupun ia anak yang sering dikucilkan keberadaannya oleh penduduk, tapi ia cukup tahu bahwa tidak ada seorang pun di desa yang bermarga Namikaze.

"Hmm.... dikatakan bahwa keturunan Namikaze memiliki harapan hidup yang kecil sehingga banyak dari mereka yang mati muda." Naruto membaca tiap hal penting dari Klan Namikaze. "Hanya sedikit dari mereka yang dapat hidup lebih lama. Oleh karena itu, sangat jarang ditemukan seseorang yang bermarga Namikaze." Lanjutnya sambil mengangguk-angguk mengerti.

Baru saja Naruto hendak melanjutkan bacaannya, tiba-tiba perutnya berbunyi minta diiisi. Wajar saja kalo ia lapar, sudah waktunya makan siang. "Yosh... akan kupinjam buku ini dan membacanya dirumah". Ucapnya sambil membawa buku Klan Namikaze ke meja petugas. Tanpa disengaja buku profil pribadi Yondaime Hokage pun ikut terbawa olehnya.

.

.

.

.

.

Naruto berjalan riang menuju kedai ramen favoritnya sambil sesekali bersenandung. Jalanan Konoha mulai sepi karena semua keluarga sedang makan siang dirumah masing-masing. Tidak lama kemudian, Naruto telah sampai di kedai ramen milik Teuchi dan putrinya Ayame. "Teuchi jiisan, ramen satu porsi ya" serunya pada sang pemilik kedai. "Ya satu mangkuk ramen akan segera siap" ucap sang pemilik kedai tak kalah bersemangat.

Naruto memang sering makan di kedai ini. Jadi jangan heran jika ia sudah kenal baik dengan paman Teuchi dan Ayame.

.

.

.

"Terima kasih atas makanannya !" ucap Naruto sambil mendorong jauh mangkuk ramennya. Setelah membayar, iapun pulang sambil berlari karena hujan mulai mengguyur desa Konoha ini.

"Brr... dinginnyaa.. walaupun sudah berlari tetap saja masih kehujanan ... huft.. menyebalkan" ucapnya seraya menggembungkan pipinya kesal. Naruto lamgsung mandi dan memakai jaket orange kesayangannya. Setelah itu, ia duduk dekat jendela apartemennya sambil membaca buku yang dipinjamnya tadi.

Namikaze merupakan Klan yang sama-sama Klan Uzumaki yang mendalami ilmu fuiin jutsu. Tetapi, karena berkurangnya keturunan Namikaze, sehingga Klan Uzumaki mengklaim bahwa mereka lah yang menciptakan dan memvariasikan semua fuiin jutsu.

Ciri-ciri fisik dari seorang Namikaze adalah berambut pirang dan bermata biru.

Matanya membola sempurna saat membaca ciri fisik Klan Namikaze. Semuanya begitu mirip dengannya.
Apa aku Klan Namikaze ? batin Naruto bertanya-tanya.

TBC ...

Maaf saya tidak menjelaskan umur Naruto saat ini. Mungkin baru saya kasih tau di Chapter berikutnya.

Jaa...~

My Cute FoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang