Julio menjadi lebih sering mengalihkan matanya pada jam tangan di pergelangan tangan kirinya. Bahkan setiap menit Julio melakukan itu. Ada sebuah hal besar yang sedang dinantikannya...hal besar yang membuat senyum seorang Julio Candra kembali lagi walau belum sepenuhnya. Siang ini, di restorannya, Agnes menyetujui permintaan Julio untuk bertemu dan menyelesaikan semua masalah mereka. Agnes juga akan mengajak Fero agar semua menjadi clear tanpa ada salah paham lagi. Sudah tepat jam dua belas, dan pasti Agnes sebentar lagi akan meluncur kesini. Julio juga sudah menyuruh chef andalannya untuk memasakkan makanan kesukaan Agnes. Setelah seminggu diwarnai dengan tangisan, Julio akhirnya akan bisa melihat lagi wajah cantik istrinya, dan menyentuh kedua bayinya lewat kulit perut Agnes.
"Makan diluar yuk, Jul" Barbie datang sudah siap dengan tasnya
"Maaf, Bie..aku ngga bisa, aku lagi nunggu seseorang..." jawab Julio. Barbie penasaran siapa yang sedang ditunggu Julio.
"Emmm...siapa Jul? Temen? Atau siapa?"
"Cintaku akan kembali lagi....Agnes yang akan datang..lebih tepatnya Agnes dan bayiku" Julio mengembangkan senyumnya. Barbie merasa aneh, kenapa tiba-tiba saja Julio akan berbaikan dengan Agnes? Padahal semua sudah sesuai dengan apa yang diinginkannya.
"Jadi kalian udah baikan?"
"Belum bisa dikatakan udah...tapi akan, setidaknya ini langkah awal buat aku dan Agnes memperbaiki semuanya"
"Udah ngga curiga lagi sama temen Agnes itu?"
"Bie, please...aku ngga mau gampang kemakan omongan lagi soal Agnes, harusnya waktu itu aku juga ngga percaya sama kamu...kalo tau akan berujung kayak gini" Julio sebenarnya kesal pada Barbie, tapi dia masih memandang siapa Barbie dan ayahnya.
"Lho kecurigaan aku waktu itu karna aku ngga mau rumah tangga kamu hancur Jul...aku tau kamu cinta banget sama Agnes, makanya aku cuma berusaha ingetin kamu untuk lebih jaga Agnes" jawab Barbie. Padahal di dalam hatinya ia malah akan sangat senang kalo rumah tangga Julio dan Agnes hancur sampai tak bersisa lagi.
"Ngga usah dibahas lah..yang penting sekarang Agnes udah mau ketemu sama aku..dan aku ngga mau kehilangan dia lagi...seminggu tanpa dia udah berasa sepuluh taun...seminggu paling berat di sepanjang hidupku" Barbie makin dongkol dengan pernyataan Julio
"Oke...aku minta maaf...semoga setelah ini cinta kalian akan jadi lebih kuat ya" jawab Barbie, doa palsu yang tidak akan pernah dia amini
Setengah jam perjalanan dari kantornya, Agnes tiba didepan restoran Julio dengan ditemani Fero. Fero sudah mematikan mesin mobilnya dan melepas seat belt yang melingkar di perutnya, tapi Agnes malah tidak bergeming sedikitpun. Tangan Agnes justru sibuk meremas bajunya.
"Kak Agnes...udah sampai" ucap Fero menepuk tangan Agnes pelan
"Gue takut Fer...." Agnes malah menunduk
"Ngga usah takut kak, semua akan baik-baik aja setelah ini..." Fero menyemangati Agnes
"Akhirnya gue akan ketemu lagi sama Julio...sampe sekarang gue belom bisa lupa gimana wajah Julio malam itu"
"Kak agnes pasti akan bisa tersenyum bahagia...ayoo kak, temuin cinta sejati kakak..." Agnes melihat keikhlasan dimata Fero. Ia sudah menganggap Fero sebagai adik yang selama ini tak pernah dimilikinya. Salah besar jika Julio mengira Fero bukan laki-laki baik.
"Kok Agnes belom sampai yah?" Julio yang gelisah terus mematut matanya ke pintu masuk. Barbie belum juga pergi dari sebelah Julio dan malah memasang muka jengah.
"Macet lah, Jul..." tanggapan Barbie cukup sinis karna dia malas untuk berkomentar tapi juga tidak ingin beranjak dari Julio.
Julio mendiamkan Barbie dan itu membuatnya kesal. Barbie memutuskan untuk pergi saja. Saat ia akan mengambil tas yang ada diatas meja, tanpa disengaja tasnya mengenai cangkir kopi Julio hingga jatuh dan membuat isinya tumpah di celana Julio.
YOU ARE READING
FOREVER ✔
Roman d'amour[Romance Story] Sequel dari kisah cinta Julio dan Agnes di cerita Promise