TRAILER ON THE SIDE>>>
"Oh ya ampun! kenapa waktu berlalu begitu cepat, aku masih ingin disini~"
Rengek Kisha, seorang cewek remaja bertubuh mungil sambil terduduk lesu didepan toko souvenir yg baru dikunjunginya bersama dua orang temannya Jesica dan Natalie beberapa menit yg lalu,Jesica mengangguk lesu sambil memperhatikan orang-orang yg berlalu lalang dengan kesibukan mereka sendiri, ia akan sangat merindukan suasana ini, keramaian London dan segala keunikannya, ketiga remaja ini mendesah kesal karena sebentar lagi mereka akan kembali ke Negara asal mereka
Ya, mereka hanya murid dari sebuah sekolah menengah atas di Australia yg melakukan study tour ke London selama dua hari dan hari ini adalah hari terakhir mereka di kota itu, Ms.Elly pembimbing mereka memberi kesempatan kepada mereka untuk membeli oleh-oleh sambil menunggu waktu penerbangan mereka,tentu ini tidak akan disia-siakan oleh ketiga sahabat itu,buktinya,tangan mereka kini sudah penuh dengan tas belanjaan mereka sendiri.
"Berapa jam lagi kita berangkat Jes?" Tanya Kisha lagi,rambut ikalnya bergoyang setiap kali ia menggerakkan kepala.
"Satu jam lagi," jawab Jesica melirik jam tangannya.
"Aku mau ke toilet, Natt temani aku yuk?"
"Aduuh aku capek Kish, sama Jessi saja." tolak Nattalie
Kisha melirik Jesica, dan dari raut wajahnya ia sudah tahu, Jesica juga pasti malas menemaninya
"Yasudah, aku pergi sendiri, nih titip barang-barangku" Kisha memberikan bawaannya pada Natalie
"Jangan lama-lama, nanti kamu ketinggalan" Jessi memperingatkan, Kisha mengangguk dan berlalu, toilet umum lumayan jauh dari tempat mereka duduk.
Tak beberapa menit Kisha pergi, Miss Elly menghampiri Jesica dan Natalie
"Ada apa Miss?" tanya Jesii heran, Miss.Elly tampak tergesa-gesa, padahal waktu mereka kan masih satu jam lagi
"Akhirnya aku menemukan kalian, ayo cepat! pesawat kita sudah mau berangkat, aku salah perhitungan, bawa barang-barang kalian!" ujar Miss.Elly
Jessi dan Natt melongo, "Tapi miss..Kisha..."
"Sudah jangan tapi-tapi, ayo cepat!" Miss.Elly menarik tangan mereka berdua.
*Bandara
Jessi berulang kali menelpon Kisha, namun tidak dijawab juga, sebentar lagi mereka akan menaiki pesawat.
kisha pov
Sial! toilet tadi ramai sekali! gerutu Kisha sambil berjalan kembali menemui teman-temannya, namun saat ia tiba disana,ia tidak melihat satupun dari sahabatnya itu, dimana mereka? Kisha merogoh hp didalam tas kecil nya
-16 panggilan tak terjawab -1 pesan, semuanya dari jesica dan natalie,ia membaca pesan itu
"Pesawat sudah mau berangkat, maaf kami meninggalkan mu, Miss.Elly tidak mau mendengarkan kami,cepat kebandara!"
"OH GOD!!" Kisha panik, sesegera mungkin dia menghentikan taksi "Pak, ke bandara sekarang! cepaaaat!!!"
*bandara*
Kisha berlari sekencang-kencangnya memasuki bandara, ia mencoba menelpon Jessica, namun baik Jesica maupun Natalie,tidak ada satupun yg bisa dihubungi "Mati aku! Sepertinya mereka sudah take off"
Untung ia masih memiliki sisa uang yg mungkin bisa membeli tiket untuk penerbangan selanjutnya
Namun saat ia hendak memasuki hpnya kedalam tas,sesuatu berlari cepat kearahnya dan seketika itu tasnya telah hilang dari pegangannya, "Oh tolooonggg!! Pencurii!!" pekik Kisha, dua orang security menghampirinya, "Ada apa!?" tanya security itu
"Tas ku dicuri! ia lari kesana" jawab Kisha sambil melompat lompat panik,security itu mencoba mengejar pencuri itu, sedangkan Kisha hanya mondar-mandir gelisah sambil menunggu.
Beberapa menit kemudian security itu datang kembali, "Maaf nona,kami tidak berhasil menemukannya" Kisha terdiam, wajahnya pucat pasi
"Are you okay?" tanya salah satu security,Kisha hanya mengangguk
"Ayo kekantor kami, kau butuh menenangkan diri," ujar security itu lagi, mungkin wajah Kisha yg sudah menyerupai mayat hidup ini membuatnya takut kalau-kalau sebenarnya Kisha sudah mati berdiri.
Kisha tersadar dari diamnya, "Oh ah! tak usah,aku tidak apa-apa" Kisha menolak,sebenarnya ia ingin menangis dan menjerit sekarang,namun ia tidak ingin seperti itu didepan orang asing dan ditempat asing.
Kisha memang tidak ingin cepat-cepat pergi dari negara ini, tapi juga bukan tinggal tanpa punya apa-apa seperti sekarang.
Kini kedua security itu sudah pergi,ia sendirian sekarang,dimana ia akan tinggal? bagaimana ia pulang? apa ia masih bisa bertemu ibunya lagi? Pikiran-pikiran itu terus berputar dipikirannya, dan membuat pandanganya kabur. Semua seperti berputar, ia menyandarkan tubuhnya kedinding dan perlahan merosotkan tubuhnya hingga jatuh terduduk, ia memeluk lutut dan menenggelamkan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN LONDON
Fanfiction{EDITED} saat aku berharap untuk tidak cepat-cepat pulang ke Australia, sepertinya seorang peri permohonan mendengar harapanku dan mengabulkannya. sayangnya, peri itu bukan peri yg baik karena ia membuatku harus tinggal di tempat ini tanpa kenalan...