Julio dan Agnes sedang menunggu kedatangan tamu mereka dengan berduaan di ruang tamu. Julio tidur dipangkuan Agnes, yang harus terdesak karna perut Agnes yang membuncit. Tapi Julio malah menyukainya, karna ia berharap bisa merasakan kalau-kalau ada gerakan lagi dari dua bayinya. Agnes dengan tangan lembutnya membelai dahi Julio yang sedang membuka file berisi foto-foto honeymoon mereka di Santorini.
"Kapan-kapan kita ke Santorini lagi yuk, yang...sambil kita ajak anak-anak" ucap Julio
"Boleh...tapi nanti kalo anak-anak udah umur dua tahunan keatas ya, kasian kalo mereka masih kecil harus diajak terbang jauh gitu"
"Yah...masih lama dong...kalo gitu yang deket-deket dulu aja deh, ke singapore atau ke malaysia" ucap Julio sambil melihat fotonya berdua dengan Agnes saat sedang menikmati sunset
"Kamu nih ya...anak-anaknya aja belum keluar udah dijanjiin jalan-jalan aja" jawab Agnes sambil memainkan hidung Julio
"Nggak masalah dong, yang...kalo bisa kita nanti ajak anak-anak keliling dunia" Julio menghadapkan wajahnya pada perut Agnes "Kalian cepet lahir dong, nak...papa udah nggak sabar pengen kalian cepet gede biar bisa nemenin papa sama mama liburan....papa janji kemanapun kalian mau pergi pasti papa turutin, bahkan kalo kalian mau kemah di planet mars, papa sewain roket khusus buat kalian" Julio mengeluskan pipinya di perut Agnes.
"Aku nya yang nggak mau, masa kemah di planet mars....ogah amat" jawab Agnes. Ia melihat wajah Julio yang dirasa semakin hari semakin tampan saja, pesona Julio sebagai calon ayah terlihat jelas. Agnes sampai bisa membayangkan, akan sangat bangganya dia suatu saat berjalan bergandengan bersama Julio dengan mendorong dua stroller.
"Kamu kok ngeliatin aku kaya gitu, yang?" tanya Julio setelah sadar tatapan mata Agnes begitu lekat padanya. "Aku tambah ganteng ya?"
"Engga ih....biasa aja kok, kamu makin jelek malah..." jawab Agnes sengaja bohong, karna kalau dia jujur pasti suaminya akan langsung melambung.
"Ah boong...buktinya kamu sampe senyum terpesona gitu hayoooo...kalo boong idungnya panjang lhooo" Julio mencubit hidung Agnes dan menariknya
"Emang aku pinokio hmm...kamu emang ya, iyaa...suami aku...calon papa anak-anak ini emang tambah ganteng kok" ucap Agnes, dan benar saja Julio sudah berdehem karna GR "Tapi tambah gantengnya cuma....10 persen doang sih, yang..." lanjut Agnes lalu tertawa
"Nggak papa deh, yang penting kan nambah.." Julio berlagak cemberut lalu mengadu pada anak-anaknya "Sayang, mama nakal nih...senengnya bikin papa GR, habis itu dijatuhin...huh! sakit, nak....kalian pasti bisa ngerasain itu kan? Jawab sayang....."
"Juliooooo...kamu apaan coba? Dasar tukang ngadu! Anak-anak pasti bela mamanya lah"
"Yeee...nggak bisa dong..." Julio menempelkan telinganya di perut Agnes "Kalian lagi ngapain, nak? Nggak lagi berantem kan didalem? Papa juga mau dong ngerasain kalian gerak gitu...masa cuma mama doang yang boleh"
"Anak-anak minta di kiss dulu sama papa, baru nanti mau nyapa papa...." ucap Agnes, dan Julio menurut. Ia memberikan ciuman di perut Agnes dalam dan lama. Agnes bisa merasakan kehangatan dalam ciuman penuh cinta Julio untuk kedua anaknya.
"Yang....gerak, yang...." seru Julio lalu bangun. Ia mendaratkan kedua tangannya di perut Agnes yang memang sedang ada reaksi dari si kecil didalam perut. "Ini beneran gerak! Mereka gerak, yang!" Julio sangat heboh sampai-sampai Agnes geli sendiri melihat kelakuan Julio. Kini Julio sedang menempelkan kembali telinganya, mengelus dengan tangan dan berkali-kali seperti itu
"Sayang....kamu lucu ah!"
"Yah, udahan nih, yang....udah selesai nggak gerak lagi.."
"Mereka mau bobo...." ucap Agnes, Julio kembali meletakkan kepalanya dipangkuan Agnes.
YOU ARE READING
FOREVER ✔
Romance[Romance Story] Sequel dari kisah cinta Julio dan Agnes di cerita Promise