Chap 11

73.2K 5.8K 166
                                    

Haaiiii ini aku update, tapi cuma sebagai selingan aja yaaa. Cerita 'sebenernya' bakal ada di part-part berikutnya.

Acara gathering para karyawan itu memang sudah berjalan sekitar satu jam, semua karyawan mengobrol satu sama lain, menikmati kue-kue kecil yang disediakan di villa tempat mereka menginap. Semua menikmati keramaian di dalam ruangan yang tak begitu luas namun cukup untuk menampung lebih dari seratus orang.

Berbeda dari keramaian yang dirasakan kebanyakan karyawan, Joan malah menikmati kegelapan malam ditambah gemerlap bintang yang sudah tak bisa ia lihat di ibukota--entah karena apa. Ia menikmati desiran angin malam yang menerpa wajahnya. Begitu sejuk dan damai yang ia rasa. Dedaunan bergerak melambai pelan. Beginilah suasana yang sangat ia cintai. Itulah yang membuatnya merindukan kampung.

"Mengapa sendirian?" tanya sebuah suara laki-laki, membuat Joan langsung menengok ke arah suara itu berasal.

"Bosan dengan keramaian?" tanya laki-laki itu lagi.

Joan hanya mengangguk sekilas, tidak berani mengeluarkan suara. Karena ... Hey! Siapa dia sampai-sampai Leo, atasan di tempat ia bekerja mengajaknya ia berbicara.

"Joan, saya ingin menanyakan sesuatu. Boleh?" tanya Leo halus.

"Tentu."

"Sudah berapa lama kamu mengenal Seruni? Maksud saya, mengapa suaminya mengizinkan dia pergi padahal dia sedang hamil?" tanya Leo beruntun.

Joan yang sedang menikmati angin malam yang begitu sejuk itupun langsung merasa hawa panas. Ia bingung harus menjawab apa. Ingin menjawab Seruni tak memiliki suami karena ia diperkosa namun tidak mungkin, bukankah itu aib? Dan ingin menjawab suaminya orang baik itu tidak mungkin. Alasannya yang pertama adalah karena ia tidak ingin berbohong dan alasan berikutnya adalah bahkan dia tak tahu siapa orang yang memerkosa sahabatnya itu, dan menurutnya tak ada seorang pemerkosa yang baik.

"Joan?"

"Ya, pak?"

"Kau belum menjawab pertanyaan saya," ucap Leo sarkas.

"Itu ..."

"Kurasa, dia bahkan belum sampai dua puluh tahun tapi kenapa sudah menikah?" tanya Leo lagi.

"Itu ... Sebenarnya Seruni ..." Joan masih bingung harus menjawab apa.

"Biar kutebak, karena dijodohkan orangtua?" Leo masih berpikir untuk memberikan opsi kedua atas tebakannya, "atau kecelakaan?"

Joan menghembuskan nafas. "Mungkin yang kedua" jawab Joan takut-takut.

"Maksudmu?" tanya Leo penasaran.

Joan mendengus. Ia tidak ingin memberitahu bahwa Seruni hamil karena sebuah kecelakaan --diperkosa-- namun memang itu kenyataannya.

"Untuk apa bapak menanyakan itu? Bapak menyukai Seruni?" tanya Joan untuk mengalihkan perhatian.

Leo tersenyum singkat, mengerti maksud pertanyaan Joan. Gadis itu hanya ingin mengulur-ulur waktu dengan bertanya balik sebelum menjawab pertanyaannya.

"Bukan aku, namun orangtuaku yang ingin tau," jawab Leo lugas.

Joan mengembuskan nafas.

"Mereka tidak sampai hati untuk menanyakan kepada Seruni, jadi aku diminta untuk bertanya padamu."

Lagi, Joan menghembuskan nafas. Ia pikir tak apa, toh Joan berpikir atasannya ini bisa menjaga rahasia.

"Jadi ..."

TRS [1] : Night Accident ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang