Orion #1

268 14 13
                                    

Sakit hati

Aku pernah merasakannya, bukanlah hal yang terlampau jauh, namun masih segar dalam ingatan.

Diterbangkan seperti bulu angsa putih, dihembus oleh udara segar yang menelusup di sela-sela helainya, dan jatuh seperti meteor yang sempat terbakar di atmosfir, menyisakan serpihan-serpihan meteoroid berserakan tak tentu arah.

Maksud hati ingin mengarungi ruang angkasa, bercengkrama dengan orion yang selama ini ku lakukan di setiap malam yang dingin, beradu dengan angin-angin berhembus syahdu dan bercerita berbagai hal tentang hari-hari yang ku lalui, entah kau mendengarku atau tidak karena letakmu yang jauh di langit gelap itu, namun kau selalu ada untukku, kau selalu berada disana. Tidak hanya itu, membelai galaksi-galaksi indah bagikan bunga merekah di musim semi, ataupun merasakan sensasi berenang di kolam susu mengikuti arus menuju lubang hitam.

Aku teringat dengan film Thor, jika memang benar jembatan pelangi itu ada dan ada Sembilan alam di dunia ini, mungkin aku akan mencoba untuk mengunjungi salah satu dari mereka.

Pasti kalian pernah mendengar ungkapan 'ingin pergi ke bulan, karena orang di bumi jahat', seperti itulah yang kurasakan saat ini. Mungkin aku bisa ke Asgards dimana antara ilmu pengetahuan dan sihir adalah setara, atau mungkin ke Alfheim dan menemukan berjuta-juta kebaikan di sana.

Tapi sampai saat ini belum ada pembuktian tentang jembatan einsten-rosen, dan juga belum ada yang bisa membuktikan manusia bisa keluar hidup-hidup dari lubang hitam, mungkin sebelum mereka masuk ke lubang hitam, mereka malah lebih dulu mati terkena supernova.

Entahlah.

Mungkin di bumi bagian lain masih tersisa orang-orang baik, mungkin di peron, atau di sudut jalan, atau di bawah lampu jalan sekali pun masih ada orang yang dengan sinar di wajahnya menyunggingkan senyuman-senyuman indah nan menghangatkan.

Sebagai seseorang yang sangat mencintai hal-hal berbau science-fiction, aku selalu ingin hidup berdampingan dengan segala hal tentangnya. Aku pernah berharap saat aku ulang tahun yang ke tujuh belas, akan ada orang yang memberikanku hadiah berupa tiket gratis tour ke seluruh jagat raya. Aku ingin menginjakkan kaki di bulan, aku ingin merasakan tubuhku melayang-layang tanpa bisa dikendalikan, aku ingin melihat bagaimana ketika bintang-bintang itu berevolusi, aku ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri seperti apa itu nebula kepiting.

Dari sekian banyak rasi bintang di langit, ada satu yang tidak pernah lepas dari pandanganku. Orion. Apakah kalian tahu mengapa aku begitu menyukai orion? Karena rasi itu berisi bintang-bintang indah seperti Sirius yang merupakan bintang paling terang yang terlihat dari bumi, dan juga Rigel, bintang berwarna biru muda yang cantik, dan tak kalah menawannya Beteldgus yang berwarna kemerahan. Jika kalian melihat ke angkasa, pada bulan Juli sampai bulan November, kalian akan menemukannya.

Ada yang pernah mengatakan "jangan menjadi bintang yang paling terang, karena semakin terang bintang, maka semakin cepat ia meredup, namun jangan juga menjadi bintang yang redup, karena kau akan terlewatkan begitu saja". Tapi aku akan berusaha untuk menjadi bintang yang paling terang meskipun aku harus mengeluarkan tenaga yang lebih banyak, karena bintang yang paling terang, sekalipun mendung, tetap akan terlihat sinarnya, tidak peduli bagaimana cuaca di sekelilingku, aku akan tetap bersinar. Setidaknya aku bisa merasakan bagaimana rasanya diperhatikan meskipun untuk waktu yang begitu singkat.

Tahukah kalian betapa kalimat tersebut dapat mengubah hidup seseorang. Seseorang yang tetap melangkah ke depan, tanpa perlu melupakan apa yang dibelakang.

^_^

papilio flugas


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OrionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang