Saat itu Chorong sedang menatap matahari terbenam, seulas senyum manis menghiasi bibirnya kala hembusan angin menerpa wajahnya lembut. Entah mengapa hari ini Chorong terlihat sangat senang dan ia mungkin sekarang nampak seperti orang bodoh karena ia sedang berdiri di atas atap gedung sekolah seorang diri. Tentunya tidak seharusnya ia masih berada di sekolah jika mengingat saat itu sudah menunjukkan pukul 04;56 sore. Meski keadaan saat itu sudah cukup sore, ia tetap setia menunggu pria itu.
Chorong adalah seorang gadis yang selalu menepati jajinya, jika ia mengatakan ia kan menunggu maka ia akan menunggunya meski ia harus menunggu lama. Di lain sisi Chorong yakin bahwa pria itu pasti datang untuk menemuinya.
Ia terlihat masih bersabar untuk menunggu pria itu datang menemuinya, banyak hal gila yang sedang Chorong pikirkan saat ini. sesekali ia bermain dengan ujung rambutnya dan membiarkan hayalan gilanya terbang ke bulan dan tidak membiarkan hayalananya kembali ke bumi. Karena ia tahu setiap ia menghabiskan waktu dengan pria itu ada saja hal gila yang mereka lakukan bersama.
Dan tiba-tiba seseorang menutup kedua matanya dari belakang, bukannya malah takut atau berteriak – Chorong hanya sanggup mengeluarkan kekehan geli. Ia tahu seseorang yang melakukan hal konyol itu, siapa lagi kalau bukan pria yang bernama Nam Woohyun- Pria dengan sejuta ide gila yang berhasil memiliki tempat istimewa di hatinya.
"Ya!! Kau sudah membuatku menunggu. Apa yang kau lakukan sebenarnya huh?" Komentar Chorong dengan mencoba nada kesal- tapi percayalah Chorong tidak terdengar sedang kesal ketika mengatakan hal itu. "Ah satu lagi, kau sudah berjanji padaku untuk melihat bunga sakura bersemi siang tadi, tapi mengapa kau tidak datang huh? Kalau sekarang bunga sakuranya tidak terlihat indah, ini sudah terlalu sore." Gerutu Chorong dan masih tidak nampak ia sedang kesal.
"Maafkan aku Choco, aku sedang menyiapkan sesuatu tadi." Ucap Woohyun sambil terus menutup mata Chorong dari belakang.
"Apa yang kau siapkan Namu? Mengapa kau tidak mengajakku? Siapa tahu aku bisa membantumu."Sambung Chorong sambil berusaha untuk melepaskan tangan Woohyun yang ada di matanya, "ah dan satu lagi, bisakah kau melepaskan tanganmu, aku tidak sanggup melihat apapun." Protes Chorong yang diikuti dengan kekehan khas Woohyun, namun nampaknya Woohyun tidak mengabulkan permohonan Chorong- ia masih menutup mata Chorong dengan kedua tangannya.
"Kali ini aku ingin mendengar kejujuranmu, Choco."
"Ew, kejujuranku? Dalam hal apa? Apakah aku terlihat seperti tukang pembohong dimatamu?" Komentar Chorong yang kali ini mulai terdengar sedikit kesal.
"Hmm dalam hal apa saja." Kata Woohyun cepat sambil mengigiring Chorong mendekati bibir atap gedung sekolah.
"Ya...ya... Namu kau aneh... apa yang kau lakukan? Apa kau ingin menjatuhkan aku dari atap gedung sekolah ini?" Tanya Chorong gugup karena saat ini hayalan konyolnya mulai beraksi, ia berfikir bahwa Woohyun adalah seorang psikopat yang akan membunuhnya dengan cara menjatuhkan dirinya dari atas atap gedung sekolah. Sontak hal itu membuat Chorong takut dan ia berusa untuk melepaskan dirinya.
"H-hei... aku hanya ingin menunjukkan sesuatu, tenanglah..." Namun Woohyun tidak sanggup menahan Chorong , dan dengan terpaksa Woohyun melepaskan tangannya dari mata Chorong. Chorong terlihat sangat kesal dan ia ingin sekali memukul bahu Woohyun namun apa dayanya, chorong tidak akan mampu melakukan hal itu karena saat ini Woohyun sedang tersenyum padanya sambil menggaruk-garuk kepalanya.- dan hal itu berarti ia sedang bercanda.
"Nam Woohyun ssi, kau tahu ini tidak lucu sama sekali." Kata cCorong dengan nada tegasnya, ia berjalan mendekati Woohyun sambil meletakkan kedua tanggannya di pinggangnya. "Kau tahu aku sangat takut, aku kira kau seorang psikopat yang ingin membunuhkan dan kali iini aku akan membalas k..." Kalimat Chorong terputus ketika ia mendengar suara teman-temannya berteriak menyebut namanya dan Woohyun.
"CHORONG WOOHYUN ....CHORONG WOOHYUN..."
Mata Chorong membulat ketika ia melihat beberapa teman kelas dan teman Coohyun berdiri di lapangan belakang berteriak sambil membawa sebuah benner bertuliskan WOOHYUN CHORONG IS LOVE
"N-Namu mengapa mereka ada di sini dan membawa t-tulisan itu." Chorong berusaha untuk menahan dirinya , ia tidak ingin terlihat gugup karena hal itu. bisa saja kali ini Woohyun sedang mengerjainya.
"Itu adalah sesuatu yang ingin ku tunjukkan padamu." Kata Woohyun sambil menggaruk kepalanya
"APA?"Suara Chorong meninggi, ia tidak sanggup menahan dirinya kali ini. Ia tidak sanggup berfikir jernih, apakah Woohyun sedang menyatakan cintanya padaku? Batin Chorong.
"Ya, Aku menyukaimu Chorong." Chorong hanya sanggup terdiam membeku di tempatnya. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat itu, perasaan terlalu senang hingga membuatnya tidak sanggup mengucapkan satu katapun. Ia mengunci bibirnya rapat. Perlahan Woohyun menarik tangan Chorong lebih dekat dengannya. "Maukah kau menjadi kekasihku?"
Chorong masih belum sanggup memberikan jawaban, rasanya ia ingin berteriak dan ia ingin melompat-lompat kegirangan karena pernyataan cinta dari Woohyun. Tapi untunglah Chorong tidak melakukan hal itu, ia hanya terkejut dan begitulah- ia tidak menyangka jika Woohyun juga memiliki perasaan yang sama dengannya.
"Ronggie, apakah kau tidak memiliki perasaan yang sama denganku?"
Pertanyaaan Woohyun membuyarkan lamunannya. Dengan cepat Chorong menggelangkan kepalanya dan bersiap untuk memberinya jawaban. "A-aku juga memiliki perasaan yang sama, y-ya aku mau menjadi kekasihmu." Pipi Chorong mulai terasa panas dan hal itu membuat pipi Chorong bersemu merah, iapun dengan cepat menutup wajahnya dengan kedua tanganya. Sedangkan Woohyun hanya sanggup terkekeh melihat chorong yang nampak malu lalu Woohyun-pun menarik Chorong ke dalam pelukannya.
Chorong terdiam sesaat memori itu terulang kembali bak sebuah film yang dapat ia lihat dengan jelas. Tidak banyak yang bisa Chorong lakukan, jantungnya berdesir cepat dan ia masih sanggup mengingat setiap detail kenangan sepuluh tahun lalu. Saat itu Woohyun juga pernah berkata, "apakah kau percaya mitos sekolah yang mengatakan jika seseorang menyatakan perasaannya di atas atap gedung sekolah saat bunga sakura merekah , cinta mereka akan abadi selamanya?" Chorong menyentuh jantungnya yang kini berdebar tidak menentu, setetes air mata jatuh membasahi pipinya. Mungkin saat itu Chorong sangat mempercayai mitos itu, namun sekarang Chorong menyadari sesuatu bahwa, cinta mereka tidak akan mungkin abadi seperti mitos yang pernah ada – mitos hanyalah mitos. Banyak hal yang telah terjadi diantara mereka, kejadiaan demi kejadian mereka lewati bersama namun, sekuat apapun cinta mereka tetap saja mereka harus berpisah dan mungkin harus saling melupakan.
Chorong mengigit bibirnya untuk mempertahankan dirinya, ia tidak boleh menangis dan ia yakin jika ia menangis saat ini akan membuat rekan kerjanya khawatir atau malah mungkin menganggu mereka bekerja. Diiusapnya air mata yang berada di pipinya dengan cepat lalu ia melihat ke arah monitor kembali, ia sanggup melihat Woohyun sedang berada di bibir gedung sambil mengarahkan kamera pada setiap sudut atap gedung itu.
"Sudah banyak yang berubah. Pohon sakura pun sudah tidak ada lagi di sini, apakah kau masih mempercayai hal itu ronggie?" Gumam Woohyun. Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Chorong , ia masih membisu dan pikirannya tidak mampu untuk berfikir dengan jernih. " Sama denganku. Aku juga meragukannya, aku hampir tidak percaya diri untuk datang kembali ke dalam hidupmu My—ehm maaf maksudku Chorong." Chorong hanya sanggup meremas tanganya ketika matanya bertemu dengan manik mata Woohyun. Chorong sanggup melihat raut wajah penyesalan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Project Man In Love] Officially Missing You
FanfictionAuthor : minariFini / Title : Man In Love 'Officially Missing You' / Main Cast : Nam Woohyun , Park Chorong / Other Cast : Oh Hayoung /Genre :Drama , Fluff, Romance / Rating: Rated M (Mature)/ Lenght: TwoShoot Disclaimer : Cerita FF ini dibua...