Third | Versi Wattpad

100K 8.1K 903
                                    

Tiffany dan Azza berjalan memasuki kelas yang sudah dipenuhi dengan santri-santri pesantren.

Azza menarik Tiffany ke depan kelas. "Assalamu'alaikum semuanya."

"Waalaikumsalam." Jawab mereka serempak.

"Disini Azza mau ngenalin ke kalian bahwa ada santri baru di pondok pesantren kita." Azza menatap Tiffany dengan tatapan 'Kenalin diri kakak'.

"Hello everybody. My name is Tiffany Clairine Bramantio. I'm moved from Amerika Serikat. I'm 17 years old. I hope you accept me well." Kata Tiffany dengan tersenyum.

Sedangkan Azza menatap Tiffany dengan bingung. Tiffany mengedipkan mata-nya ke Azza. Azza hanya menghela nafas.

Tiffany menarik Azza ke bangku yang berada dipojok belakang. Semua orang yang berada dikelas menatap Tiffany dengan berbagai tatapan.

"Assalamu'alaikum.." Ujar Seseorang Ustadzah dengan tersenyum masuk kedalam kelas.

"Waalaikumsalam Ustadzah.."

"Santri baru tolong berdiri." Ustadzah itu menatap penampilan Tiffany; Jilbab polos berwarna hitam, Baju lengan panjang berwarna abu-abu, Rok span berwarna hitam, dan Sepatu Nike Air max berwarna abu-abu.

"Perkenalkan diri kamu." Pinta Ustadzah itu.

"Okay. My name is Tiffany Clairine Bramantio, Call me Tiffany. I'm moved from Amerika Serikat. Thankyou." Ucap Tiffany sambil tersenyum setelah itu duduk kembali.

"Repeat again, Please. But it should use Assalamu'alaikum." Kata Ustadzah itu dengan tersenyum maklum.

Tiffany memutar bola matanya, "Emang harus ya?!" Desis-nya pelan.

Tiffany kembali berdiri, "Assalamu'alaikum--"

"Waalaikumsalam."

"My name is Tiffany Clairine Bramantio, Call me Tiffany. I'm moved from Amerika Serikat--" Tiffany menatap Azza sebentar.

"Bilang Wassalamualaikum." Kata Azza dengan pelan.

"-- Eum-- Waalaikumsalam." Semua orang dikelas itu tertawa mendengar ucapan Tiffany barusan tak terkecuali Ustadzah dan Azza.

"Am I wrong?" Tanya Tiffany dengan polos.

"Sudah-sudah. Mungkin yang dimaksud Tiffany itu Wassalamu'alaikum. Sit down, please."

Tiffany pun kembali duduk dan menatap Azza yang masih tertawa pelan.

"Aduh kak. Maksud aku itu 'Wassalamualaikum' bukan 'Waalaikumsalam'." Ujar Azza sambil menatap Tiffany dengan malas.

"Ya mana gue tau." Kata Tiffany santai.

"Tiffany?" Panggil Ustadzah.

"Ya?"

"Come here please." Pinta Ustadzah. Tiffany dengan malas berjalan menghampiri Ustadzah.

"Call me Ustadzah Mella. Do you speak Bahasa?"

"Yeah, sedikit."

"Kamu bisa membaca Al Qur'an?" Tanya Ustadzah Mella. Tiffany menggeleng.

"Berarti kamu harus membaca Buku Iqro' terlebih dahulu." Kata Ustadzah Mella dengan tersenyum.

"Okay." Ustadzah Mella pun mengambil Buku Iqro' dan meletakkan dihadapan Tiffany.

"Ini Alif, Ba, Ta, Tsa, Jim, Ha, Kha, Dal, Dzal, Ra, Zay, Sin, Syin, Sad, Dad, Ta, Dha, Ain, Ghayn, Fa, Qaf, Kaf, Lam, Mim, Nun, Ha, Waw, Ya. Mengerti?" Tiffany mengangguk. Ustadzah Mella pun membuka lembaran berikutnya.

"Coba kamu baca ini."

"Ba.. Ba.. Ba.. Na.. Na--" Tiba-tiba Tiffany teringat Film Minions.

"--Bababa babanana. Hehehe" Ceplos Tiffany dengan menyengir.

Ustadzah Mella menggeleng-geleng kan kepalanya. "Saya harap kamu tidak mempermainkan Ayat-Ayat Allah."

'Mampus lu Tiffany! Geblek banget sih gue.' Umpat Tiffany didalam hatinya.

"I'm Sorry. I will not repeat it again." Ujar Tiffany dengan santai.

"Yasudah. Kal--"

"Nggak bisa gitu dong Ustadzah. Dia harus dihukum." Celetuk seseorang perempuan. Tiffany menatap perempuan itu dengan sinis.

"Kalau begitu, Saya akan menghukum kamu. Hukumannya adalah kamu harus mencari Sejarah Masuknya Islam Di Eropa. Dikumpul besok."

***

"Kakak duluan aja deh. Aku sakit perut nih. Assalamu'alaikum." Ujar Azza setelah itu langsung pergi meninggalkan Tiffany.

"Lah? Gue aja kagak tau Perpustakaan ada dimana." Gumam Tiffany dengan kesal. Ia melihat sekeliling Pesantren dan-- melihat seseorang cowok yang sedang melihat Mading.

"Azzam!" Teriak Tiffany sambil menghampiri Azzam yang menatap-nya dengan bingung.

"Azzam, anterin aku ke Perpustakaan dong." Ujar Tiffany dengan nada merengek. Azzam yang tadinya terpana melihat Tiffany langsung mengalihkan pandangannya.

"Sibuk." Kata Azzam dengan singkat.

Tiffany memasang wajah Puppy Eyes-nya, "Ayo dong, Azzam. Please..."

"Nggak. Pergi sana, Lelaki sama Perempuan tidak boleh berdekatan. Bukan Muhrim." Kata Azzam dengan wajah datar sambil melihat-lihat isi Mading.

"Kalo gitu Muhrim-in aku dong.." Goda Tiffany sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Nanti. Kalo kamu udah gede." Setelah itu Azzam pergi meninggalkan Tiffany yang sesang terkejut mendengar perkataan Azzam.

"AZZAM! AKU UDAH GEDE KOK. MUHRIM-IN AKU SEKARANG JUGA BOLEH." Teriak Tiffany dengan tertawa. Sedangkan Azzam tetap berjalan menghirukan perkataan Tiffany.

***
Buat yang ngira saya Ngejelek-jelekin pesantren, ayat-ayat Allah, tolong jangan Judge terlebih dahulu. Saya bikin seperti itu juga ada kejelasannya nanti. Terimakasih. ☺️

Bad Girl In PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang