"Kamu ini apa-apan sih! Kamu tadi bikin aku malu tau gak? Kita itu udah nikah satu tahun. Masa kamu belum mampu beradaptasi dengan lingkungan aku sih?" Kata Rama dengan suara yang besar kepada istrinya yang saat ini hanya menunduk meminta maaf."Ini memang salahku, maaf kan aku. Lain kali aku akan belajar" kata Liana dengan wajah penuh air mata. Dia sangat menyesal telah membuat suaminya malu pada pesta tadi. Suaminya mengajaknya ke pesta temannya di hotek berbintang tadi. Dia yang sudah di dandani dan memakali gaun indah datang kepesta itu. Dan tanpa sengaja dia menginjak ujung gaun yang memang sampai ke mata kakinya. Hingga membuatnya terjatuh. Orang-orang di sekitarnya menertawainya dan beberapa orang menepuk pundak suaminya sambil tertawa geli.
Suami Liana berasal dari keluarga kaya dan dia hanya gadis desa yang beruntung di persunting oleh Rama. Awal pernikahan mereka sangat indah dan menyenangkan. Tapi semakin ke sini semuanya mulai terkuak. Cinta saja tak cukup untuk pernikahan Liana dan Rama.
Liana yang hanya gadis desa tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan orang kaya. Apa lagi saat bertemu dengan teman-teman suaminya. Dia selalu melakukan kesalahan dan membuat suaminya malu."Ah sudahlah... sebaiknya kita cerai saja" ucap Rama kepada Liana dan menghentakkan tangannya yang sedang di pegang oleh Liana.
Mendengar kalimat itu mata Membulat sempurna dan menangis lebih keras dan membuat dadanya sesak. Kesalahannya sehingga dia membuat pernikahan mereka hancur. Rama telah menjatuhkan talak kepadanya dan pergi.
Dia bisa melihat mobil Rama keluar dari rumah ini. Dengan tertatih dia mulai mengumpulkan barang-barangnya dan mengambil koper lusuhnya di gudang. Dia harus pergi secepatnya. Masih sambil menangis dia mengepak pakaiannya. Dia hanya mengambil pakaian lusuhnya yang memang beberapa dia bawa dulu. Dia tidak mengambil barang-barang pemberian Rama. Setelah selesai dia mulai menulis surat untuk Rama atau mantan suaminya. Hatinya masih sakit, pernikahan yang dia harap akan langgeng sampai mereka tua ternyata hanya seumur jagung.
Aku minta maaf. Carilah wanita yang sepadan dan mampu mengimbangi kamu. Aku minta maaf telah mempermalukan kamu di hadapan teman-temanmu. Ku harap setelah ini kamu menemukan pendamping yang memang pantas untuk kamu. Aku mencintaimu...
Liana
Setelah menulis itu dia menyimpannya di meja kerja suaminya dan pergi dari rumah mewah itu. Hanya ada selembar foto pernikahan mereka yang dia bawa. Pembantu di rumah itu menatapnya dengan bingung tapi Liana tak menghiraukannya dia terusberjalan keluar. Dan pergi dari kehidupan Rama tanpa mereka sadari ada kehidupan baru yang hadir dalam tubuh Liana.
-------------
Aku mengemudikan mobilku dengan cepat menuju apartemenku. Aku begitu malu dengan kejadian tadi. Aku pikir kami harus berpisah beberapa saat. Untuk sementara ini aku akan tinggal di apartemen. Aku sadar aku telah menceraikan Liana. Aku yakin dia tidak akan kemana-mana. Karena dia sebatangkara. Aku akan kembali setelah aku sudah menelaah perasaanku kembali. Aku pikir sejak stu bulan yang lalu aku sudah tak mencintainya lagi. Aku jatuh cinta pada sekertaris ku. Dia begitu anggun dan saat kami bersama aku merasa nyaman. Dan obrolan kami selali nyambung. Kami punya banyak kesamaan. Namanya Rani dan dia sangat cantik. Aku sering membawanya ke acara-kantorku dari pada Liana. Dia terlalu kampungan untuk hadir di acara seperti itu. Ku pikir dia sudah berubah makanya aku membawanya tadi tapi ternyata aku salah besar. Aku memanggil Rani untuk datang ke apartemenku dan menemaniku. Aku merindukannya.
--------------------------------
Aku naik bus tanpa tahu arah. Paginya aku sampai di sebuah desa kecil di pinggir laut. Udaranya sangat segar. Aku belum memikirka dimana aku akan tinggal aku lebih memilih untuk jalan-jalan di pinggir pantai. Cukup jauh aku berjalan aku menemukan seorang pria tua yang berteriak meminta tolong."Ada apa pak?"
"Istri saya pingsan nak. Dia sedang sakit tapi dia memaksakan diri untuk menenani saya melaut mencari ikan nak."