Still With You

21.9K 1.1K 27
                                    

Fira duduk di bangku taman dekat pohon yang cukup rindang. Angin sore menemaninya yang menunggu kehadiran seseorang. Seseorang yang mengisi seluruh hatinya, sehingga tak ada celah sedikitpun untuk hati yang lain. Seseorang yang namanya masih bersarang di hati dan pikirannya selama 5 tahun terakhir. Tak sedetikpun waktu yang dilaluinya tanpa memikirkan orang itu.

"Hei, udah lama?" Seseorang menepuk pelan bahu Fira.

Fira menggelengkan pelan kepalanya sambil memejamkan matanya, merasakan sentuhan hangat tangan seseorang yang sudah lama ia tunggu. Perasaan lega menyelimuti hatinya ketika melihat orang yang ia cintai itu masih sama seperti dulu. Fira membuka matanya dan tersenyum.

"Faris.." lirih Fira. Hati Faris menghangat mendengar suara Fira menyebutkan namanya. Suara yang amat dirindukannya selama 5 tahun terakhir. 5 tahun yang berat untuk mereka berdua, karna harus terpisah oleh jarak yang terbentang jauh demi mengejar mimpi mereka masing-masing.

"Kamu, apa kabar?" Tanya Fira setelah beberapa saat.

"Baik, kamu juga apa kabar?" Tanya Faris balik.

"Aku juga baik. Udah jadi pak dokter dong sekarang?" Canda Fira mengakhiri kecanggungan mereka.

"Alhamdulillah, sekarang udah diberikan tanggung jawab buat ngurus rumah sakit ayah aku. Kamu juga, udah jadi wanita karir pasti?" Tanya Faris sambil tertawa kecil.

"Iya, lumayanlah bisa diterima di perusahaan yang aku pengen" balas Fira disertai senyuman.

Kebahagiaan jelas terpancar dari tatapan sepasang insan tersebut. Perasaan rindu jelas mendominasi di sekeliling mereka. Apalagi sinar jingga keemasan yang terpancar dari matahari sore menambah kehangatan diantara mereka. Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama ketika sinar mata Faris mulai meredup. Hal itu tak luput dari pandangan Fira yang ada di depan Faris. Fira bisa melihat kesedihan terpancar dari mata Faris.

"Kenapa?" Tanya Fira pelan ketika melihat Faris menundukkan kepalanya.

Mendengar pertanyaan Fira, membuat Faris mendongak dan pandangan mereka bertemu. Saat itulah Fira dapat melihat ada sesuatu yang salah, karena pancaran mata Faris yang menyiratkan kesedihan dan kekecewaan. Fira segera mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ia tidak sanggup melihat lebih lama lagi kesedihan di mata Faris.

"Ada apa? Apa ini berhubungan dengan kita?" Tanya Fira. Sebisa mungkin ia menguatkan hatinya agar terlihat tenang. Ia takut. Ia takut apa yang ditakutkannya selama ini terjadi. Ia takut mengingat kenyataan bahwa 5 tahun bukanlah waktu yang singkat. Dan dalam 5 tahun, bukan berarti semua berjalan sesuai keinginannya.

"Maaf.." Ucap Faris pelan. Hati Fira semakin gelisah mendengar ucapan Faris. Ia tetap berpikir positif dan mengenyahkan pikiran buruk yang mulai berkeliaran di otaknya.

"Untuk apa?" Tanya Fira.

"Maaf. Aku gak bisa lanjutin hubungan kita Fira.." tutur Faris pelan.

Saat itu juga jantung Fira berhenti berdetak. Apa yang ditakutkannya selama ini terbukti. Mimpi buruk yang selama ini menghantuinya benar-benar terjadi. Imajinasinya mulai berkeliaran didalam otaknya, memikirkan kemungkinan-kemungkinan penyebab semua ini.

"Lima tahun lalu, kamu minta aku nunggu kamu. Kamu minta agar aku selalu menjaga hati aku seutuhnya buat kamu. Aku penuhin itu semua. Lalu setelah lima tahun berlalu, kamu seenaknya bilang kamu gak bisa. Apa ini karena hati kamu telah berpindah ke lain hati?" Cerca Fira. Walaupun nada bicaranya santai, tapi tak dapat dipungkiri bahwa kegetiran tersirat didalam ucapannya.

"Maafkan aku Fir, aku gak pernah mencintai orang lain selain kamu. Aku gak mungkin bisa ngelupain kamu gitu aja, tapi ini diluar kendali aku"

"Apa maksud kamu?" Tanya Fira bingung.

Still With You (One-Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang