The Power of Our Kid

1.3K 16 6
                                    

Jam menunjukkan pukul 06.00 alarm pun berbunyi, matahari pun bangkit dari tidurnya, menggantikan bulan dan bintang yang bersinar semalam. Pelangi pagi pun menyambutku kali ini karena hujan semalam.  Mengerjapkan-kerjapkan mata, dan menemukan diriku di tempat tidur yang sedikit lebih luas. Ya karena Kyle, ayah dari anak-anakku tidak pulang pagi ini.

Kulangkahkan kaki ku ke sebrang kamar, kamar dimana anakku bermalam disana. Nama anakku Kevin, pemberian dari sang Ayah. Kevin Kyle.

“Vin, bangun udah  siang. Mau sekolah kan?”

“iya mom, wait secs”

“cepat bangun, nanti telat”

Dan kulihat Kevin bangun dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi yang ada di kamarnya. Sedangkan aku, ku pandangi pigura yang ada di kamar ini. Foto ketika aku, Kyle dan Kevin berlibur pada liburan 2 tahun lalu. Tidak berlama-lama disana, aku langsung turun ke bawah dan menyiapkan sarapan untuk Kevin.

“moooom aku sudah selesai”

“Turun ke bawah sayang, sarapannya sudah siap”

“iya mom, tinggal pakai sepatu”

Setelah memakai sepatunya, ia pun turun ke bawah untuk menyantap sarapan yang aku buat.

“Mom, Daddy tidak pulang?”

“um… eh.. daddy? Dia pulang larut malam, dan pergi lagi sebelum kau bangun” jawabku terpaksa berbohong

“kenapa Daddy tidak menungguku bangun?”

“soalnya Daddy mu, sibuk dengan kerjanya. Sudah dimakan makannya nanya terus”

“sorry mom” jawab anakku singkat.

Terdengar klakson mobil jemputan Kevin di depan rumah, Kevin pun langsung lari dan menutup pintu setelah berpamitan dengan ku. Sekitar 10 menit Kevin berangkat, aku mendengar ketukkan pintu. Aku pun langsung membukakan pintu.

“Dimana Kevin, cent?” tanya Kyle

“Dia sudah berangkat ke sekolah”

“oooh”

“kamu bermalam dimana Kyle?”

“biasa, di rumah Villa”

Hatiku seperti teriris dengan pisau yang sangat tajam mendengar kata itu, Villa adalah pacar baru dari suamiku. Kyle dan aku akan bercerai, persidangan kami akan dilaksanakan 1 bulan lagi. Ia sudah bisa melupakan moment-moment dimana kita bertiga berlibur atau pun melakukan vacation, sedangkan ku? Aku masih belum bisa melupakan kenangan-kenangan dengan mereka.

Sebelum Kevin pulang, Kyle sudah pergi lagi menemui teman-teman kerjanya.

“moooom, Kevin pulang”

“iya nak, sebentar”

“Daddy kapan pulangnya?”

“hm.. mungkin nanti sore”

“ooh oke”

“apa kau ingin menemui ayahmu?”

“tentuuuu”

“Cepat berganti baju, jangan lupa makan siang dulu”

*SKIP*

            “mooom, ayook cepat, aku sudah siap nih”

            “iya sebentar, kamu masuk duluan aja ke mobil”

            Aku sudah di mobil juga bersama anakku, Kevin sangat senang saat aku mengatakan ingin menemui ayahnya. Sesampainya di kantor ayahnya. Kevin pun disambut dengan teman ayahnya.

The Power of Our KidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang