"When you are in love, the world seems like a great place to live in. Love has that effect on everyone. Life seems worthy of living and fate seems more giving. Being in love is therefore one of the most enriching and precious experiences of one's life"
Jatuh Cinta dapat merubah semuanya menjadi Indah, dapat merubah yang tidak mungkin menjadi mungkin, dapat mengusahakan yang tidak mudah, dapat mengubah duka menjadi suka, dan menerbangkanmu ke tempat yang lebih tinggi dari pada langit, namun dapat juga menjatuhkanmu ketempat yang lebih dasar daripada tanah.
Langit rasanya tidak pernah sebiru ini, biru-biru ini lah yang hinggap di hati Zee sekarang. Akhir-akhir ini Zee terlihat semakin semangat pergi ke sekolah, ia yang biasanya terkesan ‘tomboy’ malah berbalik menjadi gadis feminime yang tertarik pada kuteks dan lipbalm.
Zee juga menjadi lebih sering menghampiri lapangan basket, entah untuk sekedar lewat atau memperhatikan Harry, Zayn, dan Louis yang mendribble bola dari kejauhan.
Persentase kedekatan Zee dan Harry semakin meningkat hari demi hari. Persis orang yang sedang “pendekatan”.
Walaupun Harry and the gang jarang masuk sekolah karena sibuk dengan urusan band mereka,tak jarang pandangan mereka saling bertaut, setiap malam message Harry selalu mampir ke ponselnya.
Ia seakan lupa diri…. Bayangan Liam yang biasa menghiasi kepalanya, kini telah di gantikan oleh Harry.
Hubungannya dengan Liam begitu-begitu saja, tidak ada perubahan. Ia sendiri juga tidak mengerti mengapa ia betah dalam ketidak jelasan hubungan itu. Ia membiarkan perasaannya mengalir begitu saja.
Berdasarkan alamiah memang perasaan ‘cinta’ itu tidak ada yang bisa membatasi apalagi menahannya, perasaan itu datang sendiri. Jadi kita bisa jatuh cinta pada siapa saja, tak perduli dengan perbedaan yang ada. Namun ada rumus ‘logika’ yang membatasi, sesuai dengan kondisi.
***
Siang itu Zee dan Kath berjalan menuju koridor lantai atas sekolah, tempat di mana mading sekolah berada. Kedua gadis itu memang akrab, satu-satunya yang menjadi pemicu perdebatan di antara mereka adalah kedekatan Zee dan Harry. Kath hanya tidak ingin sahabatnya itu merasakan sakit yang tidak seharusnya ia rasakan, di setiap kesempatan apapun Kath selalu berusaha menyadarkan Zee walau harus berakhir dengan perdebatan sengit.
“Sejak kapan kau jadi sibuk mencatat jadwal pertandingan basket?”Tanya Kath pada Zee yang sibuk menulis di notes kecilnya.
“Kau kan tidak suka basket?” Kath mengerutkan dahinya , ia benar-benar heran dengan tingkah Zee mendadak aneh.
Zee pura-pura tidak mendengar.
“Kau benar-benar naksir Harry ya?!” cecar Kath lagi begitu melihat tanggapan Zee yang datar dan pura-pura tidak perduli.
“Jangan sok tau Kath, eh lihat! Sore ini ada pertandingan basket..temani aku menontonnya ya, kau mau kan?”
“BIG NO! sorry, aku tidak suka basket”
“Ayolah, temani aku please…. Kenapa sih kau mendadak jadi tempramen saat membahas tentang Harry?, selalu saja seperti ini..”
“Percuma kalau aku memberi tahumu, karena sekarang kau sudah berubah. Lihat saja penampilanmu..persis orang yang benar-benar jatuh cinta. Apalagi kau bilang Harry sudah menyatakan perasaannya secara tidak langsung ”
“Sebenarnya sih dia tidak mengungkapkan ‘I love you’, tapi dia mengatakan kalau orang yang ditaksirnya sudah punya pacar, dan dia rela menunggu orang tersebut benar-benar putus dari pacarnya”
“Lalu kau percaya ucapannya? Zee aku sudah berulang kali memberitahu padamu. Kenapa sulit sekali membuatmu sadar?”
“Kath, kau yang harusnya merubah persepsimu tentang ketiga anak itu. Mereka tidak seburuk yang kau bayangkan!”
“Kau tidak tau apa-apa tentang mereka my sweety Zee, apalagi Harry. Dia terkenal dengan predikat ‘perusak hubungan orang’, aku yakin target berikutnya adalah pasangan ideal seperti kau dan Liam”
“Apa? pasangan ideal katamu? Aku dan Liam? How could?! Aku sendiri tidak pernah merasa ideal bersama Liam. Orang-orang hanya bisa melihat covernya saja, padahal tidak mengerti isinya seperti apa”
“Bagaimana kau mau merasa ideal jika terkadang kau begitu pelit mengatakan ‘cinta’ padanya”
“Aku tidak pelit. Hanya saja aku bosan…dia selalu mengulang masalah yang sama, alasan lain adalah kedekatan orang tua kami yang benar-benar terlihat seperti saudara. Aku dan Liam sudah seperti kakak-adik, bukan terlihat seperti orang yang benar-benar pacaran….”
“Kau selalu menggunakan alasan itu….”
“Memang alasannya seperti itu, lagi pula Harry kelihatannya jauh lebih romantis dari pada Liam” tutur Zee enteng sambil meneguk air mineralnya.
“Stop! Kau tidak bisa membanding-bandingkan Liam dan Harry. Liam jelas lebih baik dari pada Harry Kizeela. C’mon…open your mind”
“Kau lebih membela Liam daripada aku, kau tidak kasihan kalau setiap hari aku makan hati gara-gara sikap Liam?”
Kath tergelak.
“Kau akan lebih sakit hati jika kau bersama Harry, kau akan lebih dari sekedar makan hati”
“Kau tidak senang melihat aku bahagia, huh?”
Lagi-lagi, untuk kesekian kalinya terjadi perdebatan antara Zee dan Kath, untuk masalah yang sama. Good.
“Bukannya tidak senang, tapi itu semua karena aku tahu Harry itu seperti apa sebenarnya, aku menyayangimu sebagai teman Zee, aku tidak mau jika kau kecewa dan patah hati” Lanjut Kath dengan memasang tampang sedihnya.
Zee sedikit terenyuh mendengar alasan Kath, Zee jadi sedikit merasa bersalah, syarafnya yang tadi tegang kini mengendur.
“Kau tau, patah hati itu sangat menyakitkan. Sudah hampir setahun aku mengalami patah hati..dan itu terasa seperti baru kemarin. Aku tidak mau kau mengalami hal seperti itu..apalagi Liam pacar pertamamu kan?...Mantan kekasihku dulu mirip sekali dengan Harry, awalnya aku juga mempercayai kata-katanya..namun pada akhirnya ia tidak benar-benar serius dan hanya mempermainkanku…mereka benar-benar sama percis, itulah yang membuat aku tidak suka terhadap Harry, lebih-lebih dengan kedekatan kalian”
Zee bergeming, Zee rasa ucapan Kath ada benarnya juga. Namun, bukankah setiap orang tidak sama? Lagipula Zee memang belum pernah melihat Harry berjalan dengan banyak wanita secra langsung, nampaknya Zee benar-benar sudah meragukan gossip buruk tentang Harry and the gang.
*****
Hari ini, untuk pertama kalinya, Zee pergi berdua dengan Harry. Ini bisa sebut dengan ‘kencan’, atau lebih tepatnya ‘kencan yang terlarang’ karena tentunya tanpa sepengetahuan Liam!
Ini juga kali pertama bagi Zee untuk pergi diam-diam dari Mom dan Dad, biasanya kan kalau ia pergi bersama Liam, Liam akan menjemputnya di rumah.
Berhubung ini pertemuan terselubung, makan Zee memutuskan untuk melarang Harry menjemputnya di rumah, sebab jika ketahuan akan fatal. Lebih baik mereka bertemu di bioskop langsung.
Setelah berpamitan Zee segera berlari menuju kedepan kompleks rumah dan memesan taxi.