1

61 1 0
                                    

Dirgantara Dinan Prajisto kenap si aku bisa suka kamu cowo yang lebih dari kamu tuh banyak tau ga. Gumam Reyna dalam hatinya. Gadis berparas korea itu masih saja asyik memandangi Dinan yang bertengger di dekat lapangan futsal itu dari balik jendela kelasnya sampai Sita sahabatnya mengagetkannya dengan obrolan yang tidak pentingnya.
"Rey, rambut lo warnai coklat deh pasti korean banget deh lo cucok"sahut Sita dengan teliti memperhatikan rambut Reyna yang panjang.
"Yaallah ta kamu kapan dateng ? Ngagetin tau ngga, gak aku kan orang indonesia bukan orang Korea"cetus Reyna kaget . Reyna kembali fokus pada sosok tinggi Dinan dan kembali keangan-angannya tadi.
"Liatin apa si lo ?"tanya Sita sambil melihat keluar jendela mencari sesuatu yang membuat sahabatnya senyum senyum sendiri."Yaampun Si Dinan , berani samperin bukan cuman ngeliatin dalam bisu"lanjut sita.
"Ah Sita"Reyna menatap Sita.
"Kenapa ? Liatin kaya gitu? Iyalah lo tu demen sama dia udah dari jaman mos masih aja gak ada kemajuan sampe sekarang pisah kelas"kata Sita sambil mengotak atik smartphone miliknya.
Reyna terdiam menempelkan pipinya dengan meja lesu. Diotaknya terngiang problema tentang rasanya untuk Dinan. Mengenang kedeketan mereka ketika masih menjadi teman sekelas , bebas mencuri pandang wajah yang tak jarang teraltangkap Dinan membuat Reyna tersipu malu wajah putih seketika berubah menjad merah muda. Kejadian kejadian konyol Reyna yang terjadi di hadapan Dinan , tertawa bersama. Kenangan kecil yang mungkin tak berarti bagi Dinan. Entah sampai kapan Reyna kan menyukai Dinan dalam kebisuannya. Jangankan untuk mengungkapkan isi hatinya untuk mentap mata sayu Dinanpun Reyna tak sanggup.

♡♥♡

Kringggggg.....
Bell nyaring penanda jam pelajaran berakhir pun berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas dan berjalan keluar sekolah dan meninggalkan sekolah termasuk Reyna. Kali ini Rey berjalan sendiri tampa ditemani sang sahabat yang sedang sibuk menemani sang pacar sparing. Angin berhembus membawa awan hitam penanda hujn akan segera turun. Rey masil dalam lamunannya. Tatapannya kosong lurus kedepan. Smartphonenya yang berdering seakan tidak terasa getarannya bahwa ada telefon masuk. Pikiran Rey benar benar kosong sampai dengan sebuah ninja hijau mengklaksoninya dan bergenti didepannya.Rey tersontak kaget melihat sang pengemudi yang sudah tidak asing lagi, ya itu Dinan. Cowo pemilik mata sayu itu, mata yang membuat Rey meleleh tampa sebab.
"Reyna, aish lama gue gak liat lo"sapa Dinan smabil membuka helm hijaunya dan membenahi rambutnya yang bergelombang.
"Oh hei Dinan"Rey bingung haru menjawab apa. Bibirnya serasa kaku untuk melontarkan sebuah kalimat.
"Sendirian ,si cunguk Sita kemana ?"kata Dinan masih berada diatas jok motornya.
"Sita? Dia nemenin Fajar sparing "jawab Rey ,kekecewaan terlukis diwajah manis gadis blasteran korea-indo ini mendengar sang pujaan hati hanya menanyai Sita.
"Oh langgeng ya mereka, ayo Rey gue anter pulang rumah lo gak pindahkan?"ajak Dinan dengan gaya khasnya selengeaan.
Mata Rey terbelalak serasa ingin menampar pipinya untuk memastikan dirinya sedang bermimpi."Hah ?"hanya itu yang terlontar dari bibir tipisnya Rey.
Dinan menyalakan motornya dan memakai helm sambil berkata "Ayo nanti keburu hujan"kata Dinan.
Rey naik keatas motor ninja itu. Motor ninja hiajau milik Dinan pun mulai berjalan maju melewati jalanan yang lengang seakan mendukung Reyna untuk hanya menikmati jalanab hanya berdua bersama Dinan.

♡♥♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hitam Putih Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang