Indonesia,
OLIVE POV
Setelah perjalanan panjang yang cukup melelahkan akhirnya tiba juga aku di Indonesia, negara yang sudah 4 tahun ini kutinggalkan. Perlahan kulangkahkan kaki ku sambil menyeret 2 koper superbesarku, mencari-cari sosok kakak lelaki ku Riordan yang hari ini berjanji untuk menjemputku. Kurogoh tasku untuk mengambil benda pipih kesayanganku, tanganku dengan cepat mencari kontak kakak kesayanganku itu.
"Dan kamu dimana aku sudah sampai dari tadi, jangan bilang kalau kamu terlambat selalu saja seperti itu"
"Maavkan aku Ve 5 menit lagi oke" jawab Riordan sambil terkekeh.
Kuakhiri panggilan telfon ini, kuseret 2 koper ku dengan tangan kiriku menuju pintu keluar bandara. Mataku terlalu fokus pada ponselku yang sedang mengecek satu persatu pesan yang kebanyakan datang dari Jenifer.
Bruukkk...."awww.." pekikku histeris saat bokong ku terjembab mulus dilantai bandara yang keras. Seorang pria yang kuyakini orang yang kutabrak punggungnya tadi mengulurkan tangannya untuk membantuku. "Kau tidak papa nona?" Ucap pria itu sambil membantuku berdiri. Pria itu adalah seorang bule berambut coklat dengan mata hazel yang senada dengan warna rambutnya, dan senyumnya yang menawan, tubuhnya tinggi, badannya terlihat atletis terlihat jelas dibalik kaos dan jaket kulit hitam yang dikenakannya, mungkin pria ini rajin berolahraga sehingga ototnya terbentuk sempurna. Sesaat aku terpaku pada pahatan Tuhan yang sempurna ini, putra Zeuskah atau keturunan bangsa Arya. Tiba tiba kibasan tangan didepan wajahku membawaku tersadar dari lamunan imajinasiku yang indah.
"Maav aku membuatmu terjatuh nona, apakah ada yang sakit? Perlu kuantar ke rumah sakit?" Tanya pria itu dengan nada khawatir.
"Ohh tidak perlu tuan lagi pula ini kesalahan saya, yang terlalu ceroboh tak memperhatikan jalan dan menubruk mahluk tampan ciptaan Tuhan yang berdiri tepat didepanku ini" sesaat kusesali kebodohan bibirku yang dengan lancangnya mengatakan hal ini.
"Apa mah-" ucapan pria itu terpotong oleh seruan wanita yang memanggilnya dari kejauhan, wanita itu berjalan cepat menghampiri kami ohh tidak lebih tepatnya menghampiri mahluk tampan didepanku ini. Wanita bergaya modern nan anggun, dengan mata birunya yang cantik, dan gaun selutut yang sangat terlihat cocok di tubuhnya.
"Al apa yang kau lakukan disini, aku sudah menunggu mu lama di mobil, apa kau tega membiarkanku yang cantik ini lumutan hanya sekedar menunggumu saja" tutur wanita itu sambil memutar kedua bola matanya jengah.
Dering ponselku berdering diwaktu yang tepat, terlihat nama Riordan terpampang jelas dilayar ponselku. Buru buru ku tekan tombol hijau dilayar ponsel ku.
"Ve cepatlah, aku menunggumu diparkiran depan. Aku tak punya bantak waktu 10 menit lagi aku harus bertemu dengan client pentingku" suara Riordan yang membeo diujung ponselku.
"Iya tuan muda terhormat yang sok sibuk" kuakhiri panggilan singkat Riordan itu sambil memutar kedua bola mataku jengah. Disaat aku membalikkan badanku namun sosok dua orang tadi sudah menghilang, padahal niatku ingin mengucapkan permintaan maav sekali lagi ahh sudahlah. Dengan langkah cepat kulangkahkan kakiku menuju parkiran dimana Riordan berada.
#GERALD POV
Akhirnya setelah perjalanan panjang ku yang melelahkan tiba juga aku di Indonesia, ku arahkan pandanganku disekitar bandara namun tak kunjung kutemukan sosok sepupuku Sabrina yang berjanji menjemputku. Ini adalah kunjungan pertamaku di negara ini setelah lebih dari 10 tahun aku tak pernah datang kesini lagi. Nenek ku adalah orang Indonesia dan kakekku adalah orang Australia, kakek membangun perusahaan pertamanya di Australia dan sudah memiliki beberapa cabang di negara lain. Papa menyuruhku untuk mengelola salah satu cabang perusahaan kakek yang berada di negara ini.
Betapa terkejutnya aku ketiga seorang wanita tengah mengaduh sambil memegangi bokongnya yang terjembab dengan indahnya dilantai bandara. Saat kutanya tentang keadaannya wanita itu mengatakan bahwa dia baik baik saja. Terkejut untuk kedua kalinya ternyata wanita ini adalah wanita yang pernah kutemui di London kemarin lusa. Seorang wanita yang tengah berlari kencang sambil menangis, dengan keadaanyg sama dia menabrak punggungku. Entah kenapa aku merasa tertarik dengan wanita ini mata hitamnya, rambut hitam pekatnya, kulit putihnya, dan tatapan matanya yang menawan. Mungkin ini yang disebut dengan love at the first sight. Membayangkan pertemuan kami yang aneh ini membuatku tertawa, disaat orang orang bertemu dengan cara yang romantis tapi aku dan wanita ini bertemu dengan ketidaksengajaan wanita itu yang selalu menabrak punggungku 2 kali.
"Kau kenapa Al apa kau gila, sedari tadi kuperhatikan kau senyum senyum sendiri tak jelas" cerocos Sabrina sambil tetap memfokuskan pandangannya kedepan karena dia sedang menyetir.
"Kau ini, lidahmu itu masih saja tajam apa setiap tahun kau mengasah tingkat ketajaman lidahmu itu sab?"jawabku yang hanya dihadiahi dengusan oleh Sabrina.
"Sab apa kau percaya love at the first sight?"tanyaku pada Sabrina yang masih fokus menyetir.
"Ohh see, sepertinya sepupu tampanku ini sedang jatuh cinta, siapa wanita beruntung yang sudah merebut hatimu kali ini Al" Sabrina tersenyum mengejek sambil menatapku sekilas. "Kurasa aku percaya, karena aku adalah seorang wanita pasti wanita akan lebih sering merasakan love at the first sight bila bertemu dengan pria tampan sexy yang sungguh menggoda" beo Sabrina sambil mendesah desah yang malah membuatku merinding.
Aku hanya terkekeh mendengar jawaban sepupuku ini, bila ini karna sexy dan menggoda kurasa rasa ku ini bukan berhubungan dengan hal itu, aku merasa bahwa wanita itu berbeda ada banyak hal menarik yang ada pada dirinya. So who are you, i'll find you and i'll get you to be mine. Semoga Tuhan mempertemukan kita lagi clumsy.
--------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Chef is Olive
De TodoApa yang akan kau lakukan apabila kekasih yang sudah menemanimu selama setahun ini berselingkuh dihadapanmu tepat dihari perayaan satu tahun kalian jadian. Marah, sedih, kecewa itu semua yang kurasakan - Olive Jovanka Shamus Percayakah kau pada love...