First and first...

19.2K 584 25
                                    

"Cuih permen karet apa ini rasanya seperti plastik yang dicairkan, melukai lidahku saja" pria dengan jaket bulunya itu pun mulai memuntahkn gum berwarna putih tulang ke sembarang arah.

Plokkk... tak disangka permen karet itu mengenai kendaraan seorang pengendara serba hitam.

"Aho! Siapa yang melakukan ini pada ku, sial helm ku jadi cacat, mengakulah siapa yang memuntahkan gum menjijikan ini" pengendara serba hitam itupun berhenti dan beranjak dari kendaraannya.

"Kenapa kau? Tak suka?" Pria dengan jaket kerah bulu itu menghampiri si pengendara.

Tak seperti dugaan, si pengendara hanya diam memainkan handphone nya dan sibuk mengetik.

"Aku hanya buang2 waktu saja, padahal tadi aku mendengar kata kata tajam yang merusak gendang telingaku, ingin ku layangkan saja pisau ini di batang hidung nya" celoteh pria berjaket bulu.

Pengendara serba hitam menyodorkan telepon genggamnya tepat di depan wajah si pria berjaket bulu. Seraya meminta pria berjaket bulu untuk membaca apa yang ia tulis di hp nya.

"Aku tak bisa banyak bicara. Jika kau sayang dengan dirimu lebih baik kau pulang, atau kubuat kau merengek seperti bayi, bedebah sialan!" Itulah yang tertulis di layar hp si pengendara tersebut.

"Bicara saja tak mampu, sudah belagu kau, jalang sialan" ketus pria bejaket bulu.

Si pengendara pun menyodorkan hp nya yang bertuliskan "countdown... 9.. 8.."

"I'm not scare baby, let's play HA -HA -HA" cekikikan si pria berjaket bulu.

*grrrrlllkkk* tiba-tiba tangan si pengendara berubah menjadi sabit dan bersasaran di leher si pria berjaket bulu. Sungguh ironi, karena pria tersebut dengan lihai menangkis sabit tersebut, lalu menghentikan pertarungan sepihak.

"Aku Orihara Izaya, aku mencintaimu, manusia. sampai jumpa" teriak pria tersebut sambil kemudian menghilang dalam debu hitam.

Pengendara serba hitam pun segera menaiki kendaraan nya dan bergerak bagaikan kuda yang lincah. "Awas kau Izaya jika bertemu lagi" batin pengendara.

Izaya POV

Manusia memang menarik, tapi pengendara tadi, totemo omoshiroi, kunanti kehadiranmu lagi, tanpa kepala" Izaya berdiri diatap gedung sambil menatap pengendara serba hitam itu menaiki kendaraannya dengan kecepatan cahaya.

"tanpa kepala, akhirnya kau menemukan dia, Izaya-kun" tiba-tiba muncul seorang profesor berkacamata.

"Shinra, it's perfect time. Let's our game begin" sahut Izaya dengan senyum bengisnya.
.
.
.
To be continued...

Minna-san !! Vote yaa, kritik akan saya terima dengan lapang dada ^^ salam fujoshi!!

Yaoi is ShizayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang