semoga, ceritanya gak ngecewain banget. sumpe yee. luar biasa deh.
oh untuk sebelumnya, saya minta maaf, lirik lagunya yang ada di dalam saya artikan inggris, tapi lagu aslinya jepang, sungguh minta maaf, T^T
happy reading~~
==========================================================================
"Mau jalan-jalan?" suara itu mengagetkanku. Aku secara cepat menoleh terhadapnya. Sosok Tayo dengan pakaian khasnya telah berdiri di ambang pintu. Dengan kedua tangannya terlipat di dadanya dan tubuhnya yang bersandar di pintu. Dia menatapku. Aku yang tengah menatap langit-langit kamar, langsung melopat bangun dan duduk di kasur dengan menghadap Tayo. Aku menatapnya tak mengerti. "Apa kau tak ingin melihat festival tahun baru di kota Derazurw?" dengan mata berbinar aku menatapnya. Tentu saja aku mau. Dengan antusias aku mengangguk. "Kalau begitu bergantilah."
Aku segera lompat untuk menuruni kasur, dan melangkah menuju walk in closet. Dan memakai gaun yang sedikit gelap hari ini. Jadi aku memilih baju berwarna biru gelap dengan di setiap sisi roknya terdapat renda yang berwarna putih, senada dengan baju yang akan aku kenakan. Lengannya cukup panjang, yang berhias pita yang menjulur dari bahu sampai dengan lenganku. Terlihat manis. Tak lupa aku mengenakan wigku berwarna merah. Dan mengenakan hiasan di kepala berupa bando yang senada pula. Setelah selesai mengenakan pakaian itu, segera aku memakai sepatuku yang berwarna hitam. Dan kini yang tampak di cermin adalah sosok perempuan yang laksana boneka hidup.
"Cantik."
Ku tengokkan kepalaku pada suara yang ada di sampingku. Seketika itu, wajahku terasa panas. Ada apa ini? Kenapa aku tersipu di puji oleh Tayo? Aku hanya memegang kedua pipiku yang terasa panas. Aku hanya bisa menunduk menahan malu, sekaligus membuang pandanganku terhadap manik hijau itu.
"Kenapa kau menunduk? Yuk!" Tayo dengan cepat menggandeng tanganku. Kami berjalan keluar dengan beriringan. Dari kamarku, hingga memasukki mobil tangan Tayo masih tetap saja menempel pada tanganku. Ingin sekali aku melepaskannya, tapi saat merasakan kehangatan yang terpancar dari tangan kecil Tayo aku jadi tak ingin melepaskannya. Cukup hangat yang aku rasakan sekarang. Karena genggaman tangannya di masukkan di saku jaket oleh Tayo. Rasa nyaman juga aku rasakan. Kenapa jantungku berdetak tak karuan? Kenapa? Apakah aku juga menyukai Tayo? Lalu? Lalu apa yang akan aku lakukan? Kenapa aku begitu mudahnya jatuh hati terhadap semua orang? Kenapa? Apa perasaanku ke Denime sudah tak ada?
BUK! Aku reflek mendongak ketika aku menabrak sebuah punggung seseorang. Saat aku liat ternyata punggung Tayo. Aku menyerengitkan alisku. Kenapa tiba-tiba dia berhenti berjalan? Akupun menjulurkan kepalaku yang berada di belakang punggung Tayo. Di depan sana ada sosok Reviel yang tengah menatap kami. Pandangannya begitu tak menyenangkan. Dia menatap kami dengan tajam. Terlebih pautan tangan kami yang ada di dalam jaket. Tentu itu tidak luput dari arah penglihatannya. Aku hanya mendadak takut dengan apa yang akan di lakukan Reviel. Mengingat beberapa hari yang lalu dia berkata yang tak menyenangkan.
"Mau apa kau di sini, Reviel?" ucapan Tayo mengalihkan arah lihatan Reviel.
"Tak ada. Kalian sedang apa?"
"Kami ingin pergi ke festival di kota Derazurw."
Alis Reviel naik satu, tanda dia tak mengerti. "Berdua?" dia menekan perkataannya. Aku bisa tau rasa tak suka di pancarkan dari nada suaranya.
"Kenapa?"
Tak ada lagi pembicaraan yang keluar dari keduanya. Ini bukan sesuatu yang baik, mengingat Tayo adalah 'partner' dari Reviel. Tentu Reviel tak menyukainya. Dan dengan cepat aku melepas pegangan tanganku yang ada di kantong jaket Tayo. Tayo reflek melihatku, dengan pandangan bingung. Aku hanya tersenyum. Aku tak ingin membuat Reviel semakin marah. Tentu itu bukan kemauanku. Aku mundur selangkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Blind (BoyXBoy) yaoi
Mystery / Thriller(CERITA TELAH DI REUP LOAD. BILA ADA YANG MASIH TIDAK TERBACA SILAHKAN INBOX AUTHOR. TERIMA KASIH) yaoi/ homo/gay CONTENT!! WARNING!!! 1. bagi para homophobia di larang membaca 2. kata-kata yang di gunakan kasar (harap maklum) 3. cerita ini berk...