Reason

15.2K 509 1
                                    

"Dev, tunggu.." Ucap Louisa sambil mengerjar dan mencoba memegang tangan Deva.

Plak!

Deva langsung menepis tangan Louisa dan pergi begitu saja.

Saat tangannya ditepis oleh Deva, Louisa hanya diam dan menatap tangannya nanar. Saat itu pula Louisa menangis.

...

"Dev,tolong angkat telefonku.." lirih Louisa sambil terus meletakan handphonenya ditelinganya.dan berujung tersambung kemailbox

Karena merasa telefonnya tidak diangkat oleh Deva,akhirnya Louisa mengetik pesan.

'Dev kenapa kamu tidak angkat telefonku? Sungguh Sean itu hanya teman dekatku. Maaf kalau sebelumnya aku tidak mengabarimu terlebih dahulu, sungguh aku tak punya hubungan apa-apa dengannya, Percayalah padaku Dev'

Sent!

"Semoga kau percaya padaku Dev" Ucap Louisa pelan.

...
Deva P.O.V

Sungguh aku sebenarnya tak ingin berbuat seperti ini padanya,tapi kala itu aku sedang diliputi amarah.
Aku sangat kesal karena ada yang berani-beraninya menyentuh istriku.

Drrrtt.. Drrttt..

Louisa meneleponku?

Aku ingin mengangkatnya tetapi masih ada yang menganjal, jadi kuputuskan untuk tidak mengangkatnya saja dan aku memilih untuk melamjutkan pekerjaanku yang sudah sebentar lagi selesai.

Drrrttt... Drrttt

Handphoneku berbunyi lagi,akupun melihatnya, terlihat ada pesan yang masuk, kuputuskan untuk melihatnya.

From: Louisa

'Dev kenapa kamu tidak angkat telefonku? Sungguh Sean itu hanya teman dekatku. Maaf kalau sebelumnya aku tidak mengabarimu terlebih dahulu, sungguh aku tak punya hubungan apa-apa dengannya, Percayalah padaku Dev'

Hanya teman dekat? teman?
tapi sudah berani mencium?
Haha..
apa sebelumnya sudah melakukan hal yang lebih(?)
sungguh dramatis sekali
...

"Akhirnya kamu pulang juga dev" Ucap Louisa menyambut riang kedatangan Deva.

tapi Deva malah berjalan tanpat menghiraukan Louisa,

"Hei! aku berbicara denganmu!" Ucap Louisa, menghentakan kakinya dan mengejar Deva

"Kau masih marah padaku?" tanya Louisa sambil mencegat Deva yang ingin masuk kamar.

"Menurutmu?" tanya Deva,sinis. "Bukankah sudah kujelaskan padamu lewat pesanku? apa kau tidak membacanya? Kumohon percayalah.. Sean hanya sahabatku.." Ucap Louisa terpotong

"Dan mencium huh? apa sebelumnya kau sudah melakukan hal yang lebih " Ucap Deva sinis.

"Kenapa kau berbicara seperti itu! sungguh dia hanya sahabatku tak lebih! akupun tak tahu kenapa tiba-tiba dia menciumku, Kau kira aku jalang yang rela menyediakan tubuh hanya demi lelaki bejat! kau salah menilaiku Dev, kukira kau akan percaya padaku tapi apa? kau malah tak percaya padaku kalau sudah seperti itu apa gunanya melanjutkan hubungan ini? kukira kau akan belajar mencintaiku dan percaya padaku tapi apa Dev? Apa??" Ucap Louisa yang mulai marah karena Deva, hingga tak terasa air matanya mulai turun

"Apa kau tak tahu aku semalaman menangisimu,dan.." Ucapan Louisa terpotong karena Deva mencium bibir Louisa

"Maafkan aku" Ucap Deva ditelingan Louisa,dan memeluk erat Louisa.

...

"Devaa..." Panggil Louisa. "Hmm?" Jawab Deva hanya berdehem.

"Kau tahu? aku bosan terus menerus dirumah. sebab biasanyakan aku mengantar pizza pada pagi hari" Keluh Louisa.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang