Hi Guys .
Di atas fotonya Laur.
Cantik gk? Hehe...-06:21 AM-
It's time to woke up.
Kubuka mataku.
What?!! Kenapa aku bisa berhadapan dengan Justin dan aku memeluk Justin, di balik ku Luke memeluk ku juga.
Ku lihat Matt tidur dengan posisi berada di kaki Justin. Kaki Nash berada di perut Harry, sedangkan Harry, tidurnya diam, tidak banyak bergerak.Aku pernah menyukai laki-laki yang ada di hadapan ku. Tapi mana bisa aku menyukai Justin sahabatku sendiri.
Kurasakan tangan Justin mulai membelai paha telanjang ku.
"Kau sudah bangun Justin?" Tanya Ku.
"Dari sepuluh menit yang lalu Laur" ucap nya.
"Oh, morning Justin" ucapku sambil mengecup lembut bibir Justin.
Sudah menjadi rutinitas jika setiap aku say 'morning' aku mengecup bibir para sahabat ku. Dan tak jarang dari mereka membalasnya dengan ciuman lembut.
Dan itu menjadi hal yang biasa."Morning Laur" ucap Justin sambil mengecup bibirku berkali kali.
Kemudian Ku balik kan badanku menghadap Luke. Ku lihat ia sedang mencoba untuk membuka matanya.
"Morning Luke" ucapku sambil mengecup bibir Luke dan Luke membalas kecupan ku dengan Lembut.
Oh... Luke memintanya lebih. Ia mulai mencium ku dengan Lembut. Aku suka bibir nya.
Hentikan! Sudah cukup untuk berciuman.Kulihat Matt,Nash dan Harry yang mulai membuka Matanya.
"Morning Matt" ucapku sambil mengecup bibir nya.
Ia pun membalas nya dengan Lembut."Morning Nash" ucapku sambil mengecup bibir nya.
Ia pun membalas nya dengan lembut."Morning Harry" ucap ku sambil mengecup bibir nya.
Ia pun membalas dengan ciuman yang sangat lembut. Bisa ku katakan Harry adalah 'good kisser' . Kusudahi ciuman yang mulai memanas pagi ini."Okay Bad boys, lets make a breakfast" ucapku sambil mengambil sembarang handuk dari lemari Justin.
Dan saat aku bangun, aku masih menggunakan bikini.kami ber enam makan di meja makan Justin.
Suasana nya hanya hening, dan hanya terdengar suara piring dan sendok saling bertemu."Hey Laur" ucap Luke yang membuka suasana hening.
"Hm?" Tanyaku sambil mengunyah makanan yang ada di dalam mulutku.
"Aku punya janji dengan seseorang, dan janji nya kamu harus jadi pacar nya" ucap Luke seraya anggukan Matt,Justin,Harry dan Nash .
"Uhuk..uhuk.." ucapku tersedak.
"What da hell? Aku kan pacarnya Cam, mana bisa aku bisa bersatu dengan teman mu itu" ucapku."Cara nya tinggal putusin hubungan kalian" usul Matt.
"Never! I love him so much"
"Tapi dia menyakiti sahabat ku yang paling cantik ini, mana tega aku dengan Laur" ucap Matt.
"Oh baiklah jika itu kemauan para sahabat ku, aku akan memutuskan Cam" ucapku sambil memamerkan rentetan gigiku yang putih.
"Itu baru nama nya Laur" ucap Harry.
Aku hanya bisa tersenyum dan melanjutkan memakan salad buah yang dibikin Luke.
Setelah makan, aku langsung Mandi dan ganti baju.
Setelah itu meminjam mobil Justin untuk pergi mengambil baju ganti dan beberapa buku perlengkapan kuliah di rumah ku.
"Hey Luke,apa kah kau ingin menemaniku untuk keluar sebentar?" Tanyaku sambil berdiri di ambang pintu depan rumah Justin.
"Oh ya tentu, aku akan menemanimu " ucap Luke sambil berjalan menuju ke arah ku.
Kemudian aku masuk ke mobil, dan aku menyetir mobil, sedangkan Luke, ia duduk di sebelah ku.
Luke memecah keheningan di dalam mobil dengan memainkan musik dari mobil Justin."Oh ya Luke, bagaimana dengan teman mu yang ingin menjodohkan ku" tanya ku.
"Oh ya,dia adalah ketua geng dari balap mobil dan apalah itu namanya aku lupa, Dan dia juga tamvan" ucap Luke.
"Okay, kenapa dia bisa menyukai ku? Apa dia Bad boys, sejak kapan dia menyukai ku?, dari mana kau tau, kenapa ia tidak mencari perempuan yang lebih cantik dari ku, dan ken---"
"Calm down baby Laur, cerewet banget sih lo, dia gk suka cewek cerewet, dan dia aren't bad boys" ucap Luke sambil menutup multuku dengan telunjuk kanan nya.
"Oh okay, mau kah kau menemani ku untuk bertemu dengan Cam habis ini? Aku ingin memutuskan hubungan ku" ucap ku sambil mengerutkan keningku. "Padahal aku masih sayang sama Cam, tapi di balik itu dia sudah selingkuh dengan si Jalang Eve" lanjut ku.
"Okay, aku akan menemani mu" jawab nya.
Ku ambil Iphone ku di kesak celana ku. Ku telp Cam.
"Hi Cam"
"....."
"Bisakah kita ketemuan di Cafè jimly jam 12 siang nanti?"
"....."
"Okay, see you baby, bye love you"
"....."Kumatikan telpon ku.
Kulihat Luke sedang sibuk dengan Iphone nya. Tak ingin tau dia sedang bermain game atau sedang berada di social Media. Toh akhirnya aku kacang dan harus fokus untuk menyetir mobil.-skip....
Sekarang aku sudah berada di Cafè jimly.
Kulihat Cam sedang duduk sendiri sambil menyeruput minuman nya.
Ku hampiri Cam dengan Luke.Kemudian aku duduk di hadapan Cam, sedang kan Luke duduk di samping Cam.
Aku hanya bisa pamer senyuman samar. Aku tau ini sangat sakit untuk mengatakan nya. Tapi aku harus kuat. Gk boleh nangis.
"Hi Cam, i miss you so bad" ucapku sambil mengecup pipi kanan Cam.
"I miss you too baby" ucap nya sambil memeluk ku.
Oh... pelukan ini pelukan yang kurindukan dalam akhir-akhir ini."Okay Cam..." ucapku sambil mengembuskan napas besar. "Aku tau kau selingkuh dengan Eve, aku tidak ingin bertengkar dengan Eve jika aku merebut mu dari tangan Eve, dan a..."
"Hey Baby, apa kita putus? Aku tidak ingin kehilangan mu" ucap nya sambil memotong pembicaraan ku.
"Shit! Sudah jelas kau selingkuh dengan Jalang murahan itu, aku tau kau masih menyayangiku Cam, dan ku mohon buatlah si Jalang itu bahagia" ucapku sambil meneteskan airmata.
Kemudian Tangan Luke mengusap airmata yang jatuh di pipiku."Laurent... please... maaf in aku, aku tau aku salah, are we break up?" Tanya nya.
"Yes... and I have little bit to Hate you Cam" ucap ku.
Kemudian Luke menarik tangan ku untuk keluar dari Cafè ini.
Tapi aku ingin memeluk Cam sebentar."Cam, I love you,and thanks for all, i love you" ucapku sambil memeluk Cam.
Kutahu rasa ini sakit , harus meninggalkan Cam .
"I love you too Baby, don't leave me, please, and forgive me" ucap Cam sambil mencium kening ku.
"Bye Cam" ucap ku sambil mengecup bibir Cam dengan Lembut. Dan meninggalkan Cam.
Kemudian aku menghampiri Luke, dan memberikan kunci mobil Justin pada nya.
"Setirlah mobil ini, aku mulai frustasi gara-gara Cam" ucapku sambil memberikan kunci mobil nya.
"Baiklah, dan ke mana kita akan pergi?" Tanya Luke saat mendapati aku memasuki mobil Justin.
"Bawa aku ke tempat yang sejuk Luke" jawab ku sambil menyandarkan kepalaku di jendela mobil sampingku.
Setelah aku dan Luke sampai di sebuah bukit. Aku langsung turun dari mobil dan duduk diatas atap mobil.
Rasanya semua penatku sudah hilang dan aku sudah bisa merasakan kesejukan dari atas sini.
"Hufft... habis ini antarkan aku ke supermarket ya Luke" ucapku sembari melihat Luke yang duduk di sampingku.
"Iya Laur" ucapnya sambil mengelus rambut ku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Got Damn!
RomanceWarning ! (18+) only. Tapi kalo maksa jangan salah in mimin. Happy Reading...