Prolog
Jika rasa kepercayaan itu dihancurkan,
Apakah rasa sayang akan cukup kuat menjadi pegangan?
xoxoxoxo
"Katanya sudah benci dengan Hujan, kenapa Masih suka ngeliatin gini, La?"
"Ada hal lain yang aku tunggu,"
"Apa?"
"Pelangi,"
"Kan, nggak selamanya setelah hujan itu selalu ada pelangi."
"Akan aku tunggu sampai malam, siapa tau dia datang terlambat."
"Nila, mana ada pelangi malam-malam?"
"Kalau nggak ada, nanti aku buat sendiri" Nila membuat setengah lingkaran dengan jari telunjuknya di langit.
"Pakai Imajinasi?"
"Bukan, pakai hati"
"Dasar perempuan, apa apa selalu pakai hati"
"Aku sudah coba pakai logika, tapi semuanya jadi terbatas"
***
Hai, selamat datang.
Selamat membaca kisah sederhana ini, kisah yang tidak istimewa tapi aku harap bisa punya maknya di hati pembacanya.
Terimakasih untuk mau membaca ini, terimakasih juga untuk tak membiarkan tulisan ini sendirian.
Terimakasih berjuta kali.
Peluk nan hangat dariku, Cherinche.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI KEENAM
SpiritualAku membenci hujan. Setiap butir airnya yang jatuh, selalu membuat apa yang telah aku rencanakan dengan baik, hancur dengan mudah. Dia datang tanpa izin. Pergipun dengan sesukanya. Tanpa pernah mau melihat sudah berapa banyak hati yang kecewa karena...