One

255 13 3
                                    


"Hahaha anak aneh yang selalu memakai penutup kepala. Botak ya? " seru anak laki-laki yang ku tak tau namanya.

"Mungkin dia lagi kutuan, " seru anak laki-laki disampingnya.

Mendengar hal itu aku hanya diam dan duduk di taman menunggu bunda menjemputku.

Namaku Jihan Shafarra Rahmad. Rahmad adalah nama keluargaku. Biasa dipanggil Jihan saat di sekolah dan Farrah saat berada di rumah.

Tinn

Ternyata bunda sudah menjemputku. Aku langsung masuk ke mobil dengan wajah ceria dan duduk di jok depan . Aku tak mau bunda melihat wajah sedihku.

"Farrah maafkan bunda karena telat menjemputmu," kata bunda.

Aku hanya mengangguk sambil tersenyum ke arah bunda.

"Bagaimana sekolahmu? Apa kamu mendapatkan teman baru? " tanya bunda.

Aku menggeleng dengan raut sedih. Bunda menoleh dan melihatku sedih.

"Ada apa, sayang," kata bunda mengelus pipiku.

Aku menggeleng.

"Baiklah, ceritakan ke bunda kalau kita sudah di rumah," kata bunda .

Aku hanya mengangguk lemah.

♥♥♥♥♥

"Baik,ceritakan ke bunda sekarang," kata bunda yang duduk di sofa ruang tamu.

Aku duduk di samping bunda dan aku menangis sekencang-kencangnya karena di rumah hanya ada aku dan bunda. Bunda segera memelukku dan menenangkan.

"Coba cerita ke bunda apa yang terjadi, sayang" kata bunda lembut.

"Hiks apa Farrah salah kalau memakai kerudung? Farrah kan ingin menjadi perempuan sholehah. Kenapa .....semua mengejek Farrah," kataku yang masih sesenggukan.

"Farrah diejek siapa? " kata bunda lembut sambil membelai kepala Firrah yang berkerudung.

"Farrah nggak tau. Kata dia aku itu botak, bau dan kutuan."

"Farrah kenapa menangis kalau hanya diejek begitu? Rasulullah aja yang sampai dilempar batu hingga terluka, diolok-olok, dan banyak orang yang ingin mencelakakannya,beliau tetap tegar dan kuat dan semakin teguh di jalan Allah. Farrah cinta Allah?"

Aku mengangguk semangat.

Bunda tersenyum "Kalau Farrah cinta Allah, Farrah harus kuat dan gak boleh cengeng meskipun banyak yang mengejek Farrah."

"Iya ,bun."

"Gitu dong anak bunda," kata bunda sambil memelukku dan kubalas pelukannya.

Aku masih mengingat waktu kecil itu. Dan karena itu sekarang aku menjadi wanita muslimin yang kuat.

Kakakku yang bernama Alwi Sayhrullah Rahmad telah mengajarkanku beladiri untuk menjaga diri. Ayah dan bunda juga banyak memberi ilmu agama dan ilmu umum sehingga aku bisa masuk ke Skuart High School.
Dan disinilah perjuanganku dimulai.



Terima kasih telah membaca
cerita ini.

Jangan lupa Voment ya!!

Keindahan Pelangi di ParisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang