Prolog

23.5K 887 12
                                    

Bayi kecil itu terlindung dengan aman dibalik selimut tebalnya, tanpa terpengaruh oleh dinginnya malam di bulan Desember

"Kalian pergilah ketempat yang aman, jangan sampai orang tua itu menemukan kalian," laki-laki itu menatap perempuan dan bayi kecilnya dengan pandangan nanar, sesekali dia melihat kebelakang dimana beberapa orang laki-laki berpakaian serba hitam sedang mengawasi mereka.

"Aku pasti akan menjemput kalian. Dan kita akan berkumpul kembali, aku janji!" suaranya bergetar menyerupai bisikan, dan hanya ditanggapi oleh anggukan dari perempuan itu, mata birunya tidak sanggup untuk menahan air mata yang perlahan membasahi pipinya.

"Pergilah ke tempat pertama kali kita bertemu, aku telah menyiapkan semuanya untuk kalian," bisik laki-laki itu ditelinga perempuan yang telah mengambil separuh hatinya sambil mengeratkan pelukannya.

Dengan berat hati dia melepaskan pelukannya dan perlahan mengecup kening bayi yang masih terlelap dengan damai dalam pelukan.

"Sir, sudah waktunya kita berangkat," laki-laki berbadan besar dan tegap itu megingatkan laki-laki itu tentang waktu yg tidak banyak dia miliki lagi untuk berkumpul dengan keluarga kecilnya.

Untuk terakhir kalinya dia mencium kening perempuan itu, kemudian dia melepaskan cincin dengan motif ukiran-ukiran rumit dijari manisnya.

"Berikan ini padanya setelah dia dewasa." Itulah kata-kata terakhir yg dia ucapkan sebelum pergi meninggalkan istri dan bayi mungilnya yang masih berdiri mematung ditengah hujan salju dan gelapnya malam.

Pandangannya buram oleh air mata menyaksikan iring-iringan mobil sedan hitam itu meninggalkan pelataran rumah mungil mereka, sekuat tenaga dia menggigit bibir bawahnya supaya tidak ada isak tangis yang keluar dari bibirnya yang akan membangunkan kedamaian tidur bayi mungilnya, tapi seolah bayi itu memahami kesedihan hati ibunya dalam sekejap bayi itu meneriakan tangisnya memecah keheningan malam, seolah dia menangis mewakali dirinya dan ibunya yang baru saja ditinggal pergi oleh orang yang seharusnya jadi tempat mereka berlindung.

The Secret HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang