Part 18 : Act of Expression

876 68 18
                                    

Greyson punya nyali juga bunuh orang melalui cerpen ha ha ha.

Disini ada sebuah riddle buatan gue. Kalian akan menemukannya setelah membaca part ini.

Thomas's POV

Aku menenangkan Cecil yg sedang menangis dikamar pasien, ibunya menghilang sesaat kami saling berteriak di halaman.

" harusnya aku tidak mengikutimu keluar " bentaknya

Pihak rumah sakit sudah menghubungi polisi, mereka akan membantu kami menemukan Mrs.Richardson. Aku tak percaya secepat itu dia menghilang. Aku melihat bercak darah di kasur dan meja. Namun bercak di meja nampak seperti tulisan. Maksudku membentuk sebuah huruf, angka dan garis. Yg tulisannya nampak seperti ini.

7
|
|
|

Apa maksudnya ini?

" Cody look! "

" dying message "

" Mungkin ini petunjuk agar kita dapat menemukan pelakunya " cetusku

" apa ini? " tanya Cecil disela tangisannya

" jangan disentuh, kau merusak sidik jarinya "

Cecil terdiam, bengong lalu menjatuhkan benda itu. Sebuah pulpen. Kenapa ada pulpen di sini? Aku mengambilnya menggunakan sarung tangan. Menyimpannya dalam plastik bening.

" kau sudah tahu jawabannya? "

" i dunno. Aku tidak memikirkan kode itu sama sekali " jawab Cody

" oh cmon Cody, ku pikir kau pintar dalam menebak kode "

" aku bukan Sherlock Holmes "

" mari pikirkan baik-baik "

Aku berusaha memecahkan kode itu. Aku ini payah sekali dalam hal memetakkan kode. Sandi morse dan smapore saja tidak tahu -_- aku benar2 butuh detektif. Kuharap Sinichi Kudo atau Conan hadir disini. Tapi itu tidak mungkin, mereka hanya berada dalam dunia anime. Fantasi, tidak nyata. Dan cerita ini juga tidak nyata.

" aku tidak tahu. Tunggu detektif saja lah, aku benar2 tidak tahu "

Tbtb polisi datang, sekitar 2 sampai 5 orang masuk ke ruangan ini. Salah satunya memberikan kami pertanyaan. Mungkin dia detektif(?)

" apa kalian mengenal korban? "

" she's my mom "

" aku rekan anaknya. Kami berdua dari FBI "

" boleh saya tahu alibi anda sebelum kejadian berlangsung? "

" saat itu kami sedang berada diluar, sekitar pukul 8 lewat. Entahlah lewat berapa menit, kami pergi bertiga di halaman rumah sakit ini " ceplos Cody

" apa yg kalian lakukan di luar? "

" membahas sesuatu yg tidak penting " jawabku asal. Ku lihat Cecil menatapku tajam, ia seakan berkata melalui tatapan kau yakin tidak penting? Ini semua salahmu mengajakku keluar. Titik tanpa koma. Usai sudah semuanya.

" apa tidak ada saksi lain selaim kalian? "

" entahlah? Saat itu mom sendirian, jadi ku pikir ia akan baik2 saja mengingat ini Rumah Sakit. Tapi yg kulihat tidak seperti yg ku kira, mom menghilang dan jendela itu terbuka lebar "

" apa jendelanya tidak terkunci? "

" kami tidak tahu "

Tap tap tap tap

" Inspektur, saya mendapat saksi dari pasien dikamar sebelah. Beliau mengatakan bahwa ada orang mencurigakan yg membawa korban " kata seorang polisi yg tbtb saja masuk ke ruangan ini.

I AM A KILLER (TAMAT) Special Greyson Chance FanFictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang