Daniel
Angin berhembus kencang pagi ini. Hari pertama sekolah menengah atasku dimulai dengan berdiri di balkon kamar dan menatap sekeliling. Hanya suara kendaraan yang terdengar.Perkenalkan namaku Daniel Dayton aku 15 tahun, teman-temanku biasa memanggilku Dan.
Sekolah dimulai pukul 7.30 pagi, siswa baru harus mengikuti masa orientasi selama 4 hari, di perkemahan. Dan kami akan di bagi menjadi beberapa kelompok untuk tenda.Tentu saja akan ada 2 jenis tenda masing-masing untuk perempuan dan laki-laki. Sebelum masa orintasi kami akan mengikuti apel pagi. an bertemu dengan siswa baru, serta guru dan kepala sekolah. Karena pengasuhku menyurhku berangkat maka aku berangkat pada pukul 7.00 dan 15 menit kemudian aku sampai di sekolah dengan kecepatan 90 km/jam. Kendaraan yang kugunakan adalah motor ayahku yang bisa tergolong dalam motor besar. Karena waktu yang sempit aku hanya mengenakan jeans hitam sepatu hitam dan kaos putih serta jaket hitam.
Saat memasuki lorong sekolah ada seorang gadis yang melangkah mundur saat dia sedang bercanda dengan temannya. Dengan spontan aku mengatakan
"Wow.. perhatikan langkahmu" dan aku mengatakannya sembari melangkah mundur sebelum dia menabrakku,
"Maaf.." Balasnya sambil mencoba untuk menatapku dan aku balas menatapnya.
Setelah beberapa detik ke canggungan akhirnya dia melanjutkan langkahnya bersama temannya. Yang kuingat dari gadis tadi adalah caranya menatap, dan memadukan pakaiannya, yang dia pakai adalah jeans hitam, sepatu boots hitam, atasan berwarna pink muda tanpa lengan dengan kerah berbahan renda. dan tas punggung hitam, serta jam tangan, dengan tatanan rambut kuncir kuda. 30 detik penuh yang kubutuhkan untuk sadar dari momen tadi.
Langkah demi langkah akhirnya aku sampai di lapangan lima menit sebelum apel di mulai, ku coba untuk memperhatikan sekitar mencoba untuk terbiasa dengan pemandangan ini. Tatapan semua orang yang ada di sini berusaha untuk tetap fokus pada apa yang di ucapkan oleh kepala sekolah. 8 menit berlalu apel dibubarkan, kami semua menuju aula untuk membahas masa orientasi. dan karena terlalu banyak jumlah maka kami di bagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok berisi 8 anak. Karena kami semua berjumlah 256 maka di bagi menjadi 32 kelompok. Besok pagi kami harus berangkat ke lokasi masa orientasi yang berada di lapangan yang tak jauh dari hutan. Yang boleh di bawa hanyalah pakaian, kantong tidur, makanan, air putih dan perlengkapan mandi. Jadi itu semua muat di satu tas, dan tenda di sediakan panitia. Maka malam ini aku tidak akan tidur terlalu larut, tetapi barang-barang tambahan yang perlu dibawa adalah pisau lipat. dan akhirnya aku terlelap dalam kesunyian malam.
Matahari terbit di ujung timur membawa cahaya pagi. dan aku pun terbangun karenanya, pergi ke lapangan untuk masa orientasi itulah yang akan ku lakukan. Setelah mengendarai bus sekolah karena tidak ada siswa yang di perkenannkan pergi ke lapanagan menggunakan kendaraan pribadi. Dalam bus aku hanya mendengarkan musik dan bertahan dalam kebosanan. Kelompok ku terdiri dari 8 anak yang pertama dia bernama Garvey tingginya mencapai 182cm dan dia menggunakan kacamata berwarna hitam dan memiliki berat badan yang ideal, yang kedua bernama Kylan tingginya mencapai 188 cm dan tergolong ideal, yang ketiga Rylen tidak begitu tinggi 168 cm. kami semua bermain basket, dan ada 4 temanku lainnya yang tidak kuingat namanya. Dalam bus aku duduk bersama Garvey, karena dia teman yang paling dekat denganku diantara semua anggota kelompokku.
Setelah sampai di lokasi setiap kelompok menyiapkan tenda masing-masing. Agenda kami hari ini adalah memasang tenda, makan siang, dan penyambutan. Kelompok kami berpikir lebih baik kami membagi tugas, aku, dan Garvey memasang tenda, Rylen, Kylan dan Tom membuat pagar, sisanya akan mengangkut barang.
Setelah kami selesai kami akan istirahat untuk makan siang, dan kami akan melanjutkan menata barang. Dan tepat jam 3 sore kami selesai total, tapi setelah kami selesai ada 2 orang gadis yang datang bertanya apakah boleh mereka meminjam 2 pasak kami, dan Tom menjawab ya setelah mendapat persetujuan kami semua. Setelah 2 gadis tadi melangkah pergi, mataku mengikuti mereka dan aku terkejut bahwa 2 gadis tadi berasal dari kelompok gadis yang hampir menabrak ku sehari lalu. dan aku cukup lama menatap mereka (kurasa) sehingga mereka melihat ke belakang, tetapi ku enyahkan mereka dari pikiranku berusaha untuk tetap fokus pada yang ku lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Infinity Necklace
Teen FictionDaniel Dayton adalah salah satu siswa baru di suatu sekolah menengah atas di kotanya. Pengelola sekolah mewajibkan seluaruh siswa baru mengikuti masa orientasi yang diselenggarakan selama 4 hari di sebuah lapangan di pinggir hutan. dalam masa orient...