"Do you know that i love you? Can't you feel it?."
⚪️⚪️
Hari ini Deva sudah rapi sebuah kemeja berwarna biru langit menempel di badannya celana pendek coklat muda ia pilih dan sepasang sepatu berlogo huruf "N" ia pakai, sebuah kacamata yang bertengger di hidung mancungnya menambah kesan tampan pada dirinya, ia berjalan menyeret kopernya keluar kamar.
"Kak udah siap aja pagi pagi." Ucap Gracia yang baru saja keluar dari kamarnya, piyamanya masih ia gunakan dengan benar
"Iya Gre, pesawat kakak keberangkatan jam tujuh nanti, ya jaga jaga aja kalo macet jadi berangkat pagian dikit." Jelas Deva meneghentikan langkah kakinya di ruang tengah. "Papa sama mama mana?." Tanyanya, Gracia hanya menggidiknya bahunya tak mengerti
"Gre baru aja bangun mana Gre tau."
"Va?." Suara barito yang muncul dari belakang Deva, ya Dyo ia baru saja berenang di kolam renang halaman belakang, sebuah handuk kecil ia gunakan mengeringkan rambut pendeknya.
"Ya pa?." Sahut Deva menghempaskan tubuhnya di aatas sofa
"Udah siap?."
Deva mengangguk
"File, dokumen, macbook, perlatan kerja, dan baju baju sudah kamu siapkan semua?." Tanya Dyo pada putra tunggalnya yang sangat berperan penting di perusahaan keluarganya.
"Udah semua pa, ini tinggal berangkat."
"Bagus, yaudah gih buruan kena macet ntar." Titah Dyo pada Deva, Deva mengangguk patuh dan mencium tangan Dyo. Dyo memberikan pelukan pada putranya tersebut. "Hati hati ya, kalau sampe kasih kabar orang rumah. Semoga proyek di sana berjalan lancar!."
"Semoga aja ya pa. Emm, mama mana pa?." Deva merenggangkan pelukannya pada Dyo
"Nyari mama ya?." Yona tiba tiba saja datang dari arah dapur sambil membawa segelas susu untuk Deva. "Nih minum dulu, kamu belum sarapan kan?."
"Iya ma, heheh nanti di bandara aja kalau sempet." Jawab Deva mengambil gelas dari tangan sang bundanya, kemudian meneguk habis
"Ma deva berangkat dulu ya, mama sama papa jangan telat makan. Dan untuk kamu Gracia, jagaa diri baik baik ya selama kakak pergi. Tapi kakak udah minta kak Boby buat antar jemput kamu kok, jadi kamu tenang aja." Deva memeluk adik perempuan kesayangannya itu.
"Wah makasih ya kal, sebenernya Gre gapapa kok kalau pergi ke kampus sendiri."
"Ngga. Kamu harus di jagain sama Boby kalau ada apa apa telepon Boby ya." Deva mengelus puncak kepala Gracia dan mencium kening adiknya tersebut.
"Deva berangkat ya ma, pa, Gre." Deva masuk kedalam mobilnya kemudian menuju bandara.
Di tempat lain, di rumah Veranda, Ve sedang sibuk mengecheck kembali semua peralatan yang harus ia bawa.
"Ma Ve berangkat ya, salam buat papa." Ve mencium bibir Vania sekilas.
"Hati hati sayang, mama udah suruh pak Udin antar kamu ke bandara kok!."
"Iya ma makasih, bye mok love you." Ucap Ve keluar rumah.
Suasana bandara yang ramai membuat Deva sedikit sulit menemukan Veranda, setelah berusaha mencari hingga lelah Deva kemudian mengajak Veranda sarapan terlebih dahulu
"Pak makannya hati hati." Tutur Ve memberikan selembar tissue untuk Deva
"Eh maaf, saya lapar banget sih belom sarapan tadi, kamu ngga makan Jess?." Tanya Deva kembali memasukkanpotongan ayam kedalam mulutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate Love but I Love You
FanfictionAku percaya jika tuhan pasti akan memberi kita teman hidup. Hanya tinggal menunggu kapan waktu itu akan datang dan berpihak pada kita. -Deva- Deva Keenan Putra Dirgantara, di usianya yang bisa dibilang masih muda ia sudah sangat sukses, semua keingi...