Setiap Hati Telah Menemukan Lukanya Masing-masing

I love you, more than words

Hai kamu, apa kabar hari ini? Aku harap, kamu selalu baik-baik saja seperti saat dulu kamu pergi dariku.
Ya, saat itu kau terlihat sangat baik-baik saja. Tak ada sedikitpun luka di matamu yg memperlihatkan bahwa kau juga merasakan sakit yg teramat sangat sepertiku saat itu.
Apa kamu tau lukanya? Apa kamu merasakan sakitnya? Apa kamu tau sulitnya melepaskan semua tentangmu?
Saat aku dalam posisi 'sedang cinta-cinta' nya dan kamu malah pergi meninggalkan, apa kamu sadar?
Kamu menghancurkan kehidupan kecil di sana. Kehidupan yg dulunya sempat rusak dan kamu bangun kembali. Kini, rusak lagi karena ulahmu.
Apa kamu berpikir saat melakukan itu? Kalau kamu berpikir, pasti tidak akan pernah terjadi seperti ini.
Aku terluka, aku berantakan, apa kamu tau? Sedikit bertanya kabarku pun tidak. Kamu terlalu sibuk dengan duniamu yg entah seperti apa (yg jelas aku tau kamu tidak sesibuk itu).
Tapi, entah setan apa yg merasuk, aku masih saja berharap kamu 'pulang'. Aku masih berharap kamu hanya main karena bosan selalu di rumah. Setelah semua kembali baik, kau akan pulang. Ke sini, ke rumah mu ini.
Lalu, kamu akan aku rawat sebaik mungkin, sampai kamu tidak bosan dan berniat pergi saat aku sedang cinta-cintanya.
Atau, kamu menyadari semua kesalahanmu. Datang ke rumahku saat aku pulang, berlutut, memberi bunga, meminta maaf, dan memohon untuk kembali bersamaku lagi.
Dan aku akan dengan sangat senang hati menerimamu kembali. Tanpa bertanya kenapa dulu kamu pergi, kenapa dulu kamu meninggalkan 'rumah' mu ini.
Lihat, aku sangat mencintaimu. Lihat seberapa mencintainya aku ini.
Dan ini bukan tentang kamu yg dibicarakan mereka, aku mencintaimu karena aku mengenalmu.
And see, I love you more than words. Lebih dari sekedar 'I love you' nya orang alay yg hanya terluka sedikit lalu semuanya menguap.
Aku mencintaimu, lebih dari kalimat-kalimat yg pernah aku ucapkan padamu.