Part 5

89 5 0
                                    

#Olive POV

"Ve cepatlah kita sudah terlambat" protes Riordan didepan pintu kamarku sambil menunjuk-nunjuk jam tangannya.

"Iya tunggu sebentar" kuperhatikan lagi penampilanku di cermin. Perfect

Kulangkahkan kaki ku menuju mobil Riordan yang sudah berada didepan rumah, sesuai janji ku kemarin malam ini aku menemani Riordan bertemu dengan temannya untuk memahas masalah chef perbantuan sementara.

Riordan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi untung saja jalanan malam ini tidak terlalu macet. Aku merasa seperti sedang bermain di film Fast and Furious yang sedang saling mengejar satu sama lain dengan kecepatan tinggi, bedanya bukan Van Diesel yang duduk disampingku dan kenyataan lain tidak ada mobil keren lain yang sedang mengejarku. Oke back to the earth.

"Kalau kau ingin bunuh diri lebih baik kau bunuh diri sendirian saja jangan mengajak ku Dan!"

"Kita sudah terlambat Ve, ini semua karena salah mu"

Aku terkekeh pelan "maafkan aku Dan, salahkan saja perutku yang tidak bersahabat ini" saat dirumah aku memanggil Riordan dengan panggilan kak, tapi saat diluar rumah aku hanya memanggil dengan namanya saja tanpa embel-embel kak, menurutku itu lebih akrab lagi pula Riordan juga setuju saja.

Mobil Riordan berhenti di tempat parkir sebuah restoran yang cukup besar, Riordan turun begitu saja tanpa mengatakan apa-apa padaku. Begitulah kakak ku selalu ingin tepat waktu, karena baginya menepati janji dan tepat waktu adalah ciri orang yang bertanggung jawab dengan hidupnya.

"Dan tunggu aku, aku kesulitan menyamai langkahmu yang lebar itu"

"Sudah jangan cerewet!" Ucap Riordan tanpa menoleh kepadaku.

Disaat aku hendak mengomel lagi kurasakan getaran ponsel dari dalam tas ku yang menandakan ada pesan masuk, ku masukkan satu tangan ke dalam tasku mengaduk-aduk isinya untuk menemukan benda tipis kesayanganku itu. Begitu kutemukan langsung ku geser tombol kunci di layar ponsel ku, sialan ternyata hanya pesan dari operator yang sedang promo i-ring lagu terbaru milik Syahrini.

Duk
"Aww,, karena sibuk mengumpat operator ponsel yang tidak penting itu aku tidak menyadari bila Riordan sudah berhenti berjalan dan kutabrak begitu saja punggungnya.

Ku pegangi dahiku yang sakit karena menabrak punggung keras Riordan "Dan bisakah kau tidak berhenti secara mendadak" Aku berjalan kesamping Riordan dan shit aku mengumpat dalam hati, pandanganku bertemu dengan pria tampan yang kutemui di bandara beberapa hari lalu. Oh Tuhan terima kasih sudah mengabulkan doa ku. Ku pandangi terus iris mata hazelnya yang membuatku serasa terhipnotis karenanya.

"Kau wanita yang ada di bandara waktu itu kan?"suara seorang wanita yang langsung menghentikan acara pandang memandang antara aku dan si tampan, mengganggu saja umpat ku kesal dalam hati.

Kuperhatikan wanita itu ternyata dia adalah wanita yang mendatangi pria tampan ini waktu di bandara, apakah dia istri dari pria itu kalau benar betapa kecewanya aku kalau ternyata pria yang kusukai itu sudah beristri, baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan, sepertinya aku harus mendownload lagu ini nanti.

"I-iya" jawabku sambil tersenyum simpul

"Kalian sudah saling mengenal?" Tanya pria satunya

"Kami bertemu di bandara saat aku menjemput Al" jawab wanita itu sambil menyikut lengan pria tampan yang disebut Al itu.

"Hai Olive aku Jonathan, ini Gerald sepupuku, dan yang paling cerewet itu Sabrina adikku, ku harap kau dan Riordan tidak merasa risih dengan kehadirannya disini" aku hanya tersenyum sambil mengangguk ke arah mereka, ternyata hubungan mereka hanya sebatas saudara setidaknya aku merasa sedikit lega mendengar hal itu.

My Lovely Chef is OliveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang