Two Years Later : Do You Remember Me?

33 4 0
                                    

" Disini.. gelap.." "Kemana semua orang? kenapa meninggalkan ku sendirian?" saat ini Ariana, gadis berponi itu tengah kebingungan, sekarang ia berada dimana?
tempat ini sangat gelap, tak ada apapun yang dapat terlihat. ia sudah berteriak meminta tolong tapi tak ada satupun yang mendengar.
tiba tiba saja suara seorang lelaki terdengar, ia tak mengenal siapa yang tengah berbicara disana. "tetaplah hidup! kau pasti bisa menahanya! ayolah!" seseorang disana seperti sangat mengkhawatirkanya.
"Ariana!!" laki laki itu terus menerus memanggil namanya.
Ariana perlahan lahan membuka matanya, dan samar samar terlihat seorang laki laki disana, terlihat raut wajahnya sangat khawatir.
"sa-sakit.." tangan kiri Ariana terdapat luka sobek cukup besar, darah nya pun banyak yg keluar sampai sampai seragam sekolahnya berlumuran darah. belum sempat melihat sosok itu dengan jelas, Ariana pun kembali tak sadarkan diri.
--
" SELAMAT PAGI SEKOLAH KU TERCINTA!! " Ariana berteriak sekuat tenaga ketika sampai di depan gerbang sekolah. entah apa setan yang merasukinya, tapi hari ini ia sangat bersemangat sekali untuk pergi kesekolah lebih pagi. bukanya langsung memasuki kelas Ariana malah bergegas pergi menuju rumah kaca mini di samping taman sekolah.
"ahhh.. hai bunga azalea kuu!" gadis itu tengah menyiram tanamanya yg sengaja ia simpan di rumah kaca itu, ia tampak sedang berbincang bincang dengan bunga yg sedang ia siram. entah itu bisa di sebut wajar atau mungkin Ariana mempunyai darah keturunan yang dapan berbicara dengan tanaman. entahlah~
" ISHIDA ARIANA! SELAMAT PAGI " seseorang tiba tiba memeluk Ariana sambil berteriak, dan itu membuatnya terkejut sehingga air yang ia gunakan untuk menyiram tanaman tumpah ke seragamnya. "Heeey kau ini kenapaaa" Ariana melepaskan pelukan orang itu dan segera berbalik untuk mengomelinya habis habisan. siapa lagi jika bukan Yoshimura Miyuri. gadis manis yang cerewet, hyperactive dan sering bertingkah konyol itu yang membuat baju seragam Ariana basah?
Miyuri hanya terdiam sambil menahan tawanya melihat emosi sahabatya ini tengah meledak ledak, tentu itu membuat Ariana semakin kesal.
"apa yang lucu?! kau tidak lihat bajuku basah.." Ariana kembali menggerutu sembari melihat seberapa parahkah bajunya basah. tapi Miyuri malah tertawa lepas. Ariana menatap Miyuri dengan kesal, pipinya sudah bersemu merah ingin sekali ia melepas sepatu nya lalu memasukanya ke mulut Miyuri sekarang.
tawa Miyuri makin mereda ketika melihat Ariana sudah mulai diam. "Aku senang melihat wajah merah mu dan mendengar intonasi bicaramu ketika kau marah" kedua tangan Miyuri meraih pipi Ariana dan mencubitnya.
"kyaaaaaaa~ ini sakit bakaa!" Ariana berusaha untuk melepaskan tangan Miyuri dari pipinya.
akhirnya Miyuri menyerah dan melepaskan cubitanya.
"ayok kita keatap, kau berjemur disana supaya bajumu kering" senyum Miyuri mengembang dan menarik tangan Ariana.
Yoshimura Miyuri memang seorang gadis manis yang cerewet, konyol, jail, dan tak bisa diam. tapi di balik sifat itu Ariana menemukan sesuatu yang tak dimiliki oleh orang lain pada diri gadis itu. entah apa itu tapi itulah yang membuat Ariana nyaman mempunyai teman dekat seperti Miyuri.
Miyuri mempunyai hobi yang aneh, ia senang sekali melihat Ariana kesal tapi Miyuri tak akan tega melihat Ariana menangis. Bagi Ariana, Miyuri ini jelmaan kakak kembarnya yang sekarang melilih memisahkan diri dan hidup di Amerika bersama ibunya.
"Kau harus bertanggung jawab Mii ! " Ariana yang kini berdiri di tepi atap sekolah sekaligus berdiri di bawah pancaran sinar matahari pagi masih saja tak henti hentinya menggerutu, sementara itu Miyuri bersandar pada pintu yang teduh dan terus mendengar gerutu dari Ariana. Miyuri kembali melirik Ariana, aneh sekali kenapa Ariana berhenti bicara ? biasanya ia sulit sekali untuk tidak bicara?
Miyuri hanya terdiam menunggu Gadis itu kembali berbicara, biasanya jika Ariana terdiam tiba tiba pasti dia akan berbicara tentang Kakak kembarnya jika tidak pasti tentang...
"Kira-kira.. Akira sekarang sekolah dimana ya?" Ariana membuka suara, dan benar dugaan Miyuri jika bukan tentang Arisa Ishida pasti tentang laki laki itu.. Kitano Akira "aku sudah tidak ingat berapa kali kau menanyakan itu padaku sejak pertama memasuki SMA ini " Miyuri hanya menghela nafas, ia tahu sahabatnya yang satu ini terlalu terpaku pada Cinta Pertama yang sama sekali tidak masuk akal.
Miyuri pun bejalan menghampiri Ariana.
"Kau masih memikirkan Akira? apa kau yakin dia masih mengingat mu ?" Miyuri mulai serius, ia tak mau Ariana terus terjebak pada ilusi Akira. "Tapi Miiii.. dia yang menyelamatkan aku dari..." "dari yakuza yakuza yang menyangka kau ini Arisa, karena kau dan Arisa itu kembar identik. tangan kirimu terkena sayatan pisau lalu saat kau akan pingsan Akiralah yang menyelamatkan mu" Kalimat Ariana tak di lanjutkan karena di sela dan diselesaikan oleh Miyuri. Miyuri sangat hafal setiap detail cerita yang di ceritakan oleh Ariana.^^^^^^^^
Ariana hanya terdiam lalu menunduk. "Hidup harus terus berjalan.. kau akan terus menunggu Akira kembali dan mengabaikan lelaki yang tengah mendekatimu?" Nada suara Miyuri melembut.
"tak ada lelaki yang mendekatiku Miii"
"kau berkata seperti itu karena kau terlalu terfokus menunggu Akira sehingga kau tak sadar banyak lelaki yang tertarik padamu Ariana.." tangan Ariana mulai menggenggam kedua tangan Miyuri. Miyuri pun menatap kedua mata Ariana yang mulai berkaca kaca, Miyiuri dapat melihat setiap ungkapan yang tak dapat Ariana ucapkan melalui matanya.
"baiklah baiklah .. aku minta maaf~" Miyuri segera memeluk sahabatnya itu.
"aku akan berusaha mencari Kitano Akira mu itu" lanjut Miyuri sembali mengusap punggung Ariana.
---
"Harusnya aku membolos saja hari ini " Ariana menghela nafas lalu melihat ke jendela besar yang terdapat tepat di sampingnya, jendela itu lansung memperlihatkan Taman sekolah dan Rumah kaca yang dipenuhi oleh tanaman hias milik siswa. tadi pagi ia sangat bersemangat, tapi sekarang ia sangat tidak mau berada disini, ia ingin pulang.. di tambah setelah naik ke kelas 11 ia berdeda kelas dengan Miyuri.
"eh aku dengar ada murid baru ya? "
"iya iya katanya murid barunya laki laki, pindahan dari New York! waaahh pasti keren!" "kelas kita bakal ada bulenya" seisi kelas tengah ribut tentang adanya kabar murid baru laki laki pindahan dari New York yang akan menempati kelasnya kini. sepertinya hanya Ariana yang acuh dan masih tetap melamun sambil melihat keluar jendela. seketika keributan dikelas itu tiba tiba menjadi sunyi setelah seorang guru memasuki kelas disusul dengan murid baru laki laki yang tengah menjadi trending topik.
seperti yang sudah diduga. meski tak ada paras barat pada wajah lelaki itu, tapi wajah menawan lelaki itu mampu menyihir perempuan yang ada di kelas ini. lelaki itu sedikit grogi, namun dia masih tetap mempertahan kan sikap nya yang terlihat cuek. "Perkenalkan, namaku Takigawa Kousuke. aku pindahan dari sekolah di New York. mohon bantuan nya" Kousuke hanya tersenyum kaku, terdengar bisikan dari seluruh penghuni kelas itu.
"ohh jadi nama nya Kousuke.."
"lihat dia tampan sekali yaa"
" apa aku terlihat cantik? aku harap Kousuke itu menyukaiku"
Kousuke bergidik geri mendengar bisikan bisikan itu sampai akhirnya kousuke di persilahkan untuk duduk pada satu satunya bangku yang belum terisi dikelas ini. tepat pada baris kedua dari dekat jendela di bangku ke dua. saat berjalan menuju bangkunya, Kousuke melihat satu satunya gadis yang tampak nya asyik melihat ke arah jendela, satu satunya gadis yang tak ikut berisik seperti gadis gadis lain di kelas ini. 'menarik' itulah kesan pertama saat Kousuke melihat gadis satu ini. "ahhh.. bunga azalea ku bagaimana jadinya" Ariana bergumam pelan tanpa memalingkan pandanganya dari jendela.
tak sadar, Kousuke sedari tadi ikut menatap ke arah jendela, bukan ke arah jendela lebih tepatnya pada gadis berambut hitam panjang yang rapi diikat ekor kuda dengan poni yang membingkai wajahnya. lamunan keduanya buyar ketika guru lain masuk dan mengumumkan bahwa guru pelajaran sekarang tidak akan masuk. tentu saja itu membuat mood Ariana naik dan segera melesat keluar kelas. Penasaran tentang apa yg dimaksud gadis tadi tentang 'bunga azalea' Kousuke pun cepat cepat mengikuti gadis itu.
"ternyata kelas Mii belajar biasa, ah yasudah aku ke rumah kaca sendiri" Ariana terus berjalan cepat cepat meniti tangga untuk sampai di taman sekolah. ternyata Kousuke masih mengikuti Ariana.
Ariana memasuki Rumah kaca dan langsung menuju tempat dimana bunganya berada. Kousuke sendiri terkejut jika sekolah ini memiliki rumah kaca sendiri tepat di samping taman sekolah. ketika Kousuke masuk, ia sudah disambut oleh tanaman rambat di depan pintu masuk, dan lebih menakjubkan lagi ketika ia memasuki rumah kaca itu. bermacam macam tanaman hias tertata rapi disana, tapi ia berhenti sejenak mengangumi tanaman yg ada disana dan mulai mencari sosok Gadis tadi. matanya menyapu kesegala arah dan akhirnya ia menemukan gadis itu yang tengah membelakanginya. tanpa pikir panjang ia perlahan lahan menghampiri gadis itu, semakin dekat.. tanganya barusaja sedikit lagi meraih bahunya tapi gadis itu sudah terlebih dahulu berbalik dan bukan hanya itu..
" KAU SIAPA?! KAU SIAPAA?! MAU APA KAU?! DASAR KAU YAAA! " Ariana berteriak sambil menyiram lelaki yang ada di depanya itu dengan air yang digunakanya untuk menyiram tanaman.
"A-aku tidak bermaksud begitu.." lelaki itu tidak melawan. dan setelah air yang ada di tanganya habis Ariana menghentikan tindakan nya itu.
Ariana terdiam dan menunggu apa yg akan di ucapkan lelaki ini. "Aku murid baru disini. namaku Kousuke. dan seperti inikah kau memperlakukan murid baru? " ujar Kousuke, Seragamnya terlihat sangat basah, sama dengan seragam Ariana saat ini. "a-aku sungguh minta maaf.. aku kira kau murid yang mau berbuat mesum" Ariana mengutarakannya penuh dengan kepolosan sehingga mengundang tawa Kousuke. pipinya memerah. baiklah, ini hampir sama dengan kejadian tadi pagi. dan sekarang ia ditertawakan oleh murid baru.
"oke oke, aku bukan tipe seperti itu" Kousuke tampak berusaha meredakan tawanya. "kau mau masuk kelas dengan keadaan basah kuyup? jika tidak ayo ikut aku ke atap. disana kau bisa menjemur dirimu" Ariana berbicara dengan kesal lalu melangkah keluar rumah kaca terlebih dahulu dan diikuti oleh Kousuke.
Ada apa dengan hari ini? kenapa hari ini penuh dengan air ? Ariana yakin sebelum kesekolah ia mandi terlebih dahulu! dan untuk hariini bahkan belum setengah hari bisa dibilang Ariana sudah mandi 3 kali dan berjemur 2 kali.
Ariana berdiri di tepi gedung, sementara Kousuke baru saja sampai di atap, Kousuke melihat sosok Ariana yang sudah berdiri di tepi gedung dengan refleksi bayanganya jika dilihat dari belakang itu sungguh menakjubkan, postur tubuh Ariana yang tinggi semampai membuat nya terlihat sempurna ditambah dengan cahaya matahari yang menerpanya. lagi lagi Kousuke memandangi gadis itu tanpa sadar. "HEI APA YANG KAU LAKUKAN? JIKA TETAP BERDIAM DIRI DISANA KAPAN KAU AKAN KERING?!" Ariana berteriak pada Kousuke yang masih saja berdiri di depan pintu. Kousuke pun segera menghampiri Ariana dan berdiri di sampingnya. "Jadi.. siapa nama mu?" Kousuke membuka suara, Ariana yang sejak tadi melihat pemandangan kelasnya dari atas sini mulai melirik Kousuke sejenak.
"Ariana, Ishida Ariana" jawabnya singkat, baru kaliini ada wanita seaneh Ariana dan ia baru menjumpai gadis seunik ini. Kousuke menghentikan pemikiranya yang mulai terlalu jauh dan ikut memandangi sekolah barunya dari atas sini.
---
"Maaf kau jadi menunggu lama" Miyuri segera merangkul Ariana yang entah sudah berapa lama telah berdiri di depan gerbang sekolah.
"sepuluh menit, duapuluh detik" ucap Ariana sambil melihat jam tangan yg melingkar di pergelangan tangan kirinya.
"Kau ini..."
"aku tidak mau tau, Ice Cream Green tea matcha!" Ariana tersenyum puas. "baiklah baiklah.. besok minggu pagi, kita bertemu di stadion yah! jam sepuluh!" lanjut Miyuri.
"dan kau harus membawa Ice Cream ku!!! " Ariana tak mau kalah.
"ahh.. baiklah baiklah nanti aku kirim pesan! sampai jumpa besok!" Miyuri mulai meninggalkan Ariana, "Sampai jumpa besok!" Ariana pun melangkahkan kakinya menuju rumah yang berlawanan arah dengan Miyuri.

Two Years Later : Do You Remember Me?Where stories live. Discover now