Seven.

4.4K 331 6
                                    

Kim Seokjin POV.

"Aigo, eomma, jinjjayo. Sudah kubilang berapa kali jika aku tak ingin dijodohkan!" Ucapku memelas.

"Ding-dong! Sayang sekali kita sudah ada di mobil dalam perjalanan menuju rumah Keluarga Park. Kuharap kau menikmatinya~" Canda appa.

Aku kemudian menatap eomma dalam. Ada kilatan kesedihan dimatanya saat ikut tertawa tadi.

Beberapa tahun yang lalu, kakakku, Kim Yeon Gul, mendapat perlakuan yang sama dari kedua orang tuaku. Yaitu, perjodohan.

Untungnya, ia berhasil menolak. Dan ia dapat menikah dengan kekasihnya yang merupakan seorang model terkenal.

Namun takdir tak memihak padanya, sang wanita ternyata telah melakukan perselingkuhan yang mengakibatkan pernikahan mereka berakhir di meja hijau hanya dalam waktu kurang dari 3 tahun.

Karena itu, kakakku menjadi seorang yang pendiam dan dingin. Ia menyesal tidak menurut pada kedua orangtuaku saat itu, hingga akhirnya eomma tidak mau hal itu kembali terjadi padaku. Dan eomma akhirnya berhasil merayuku dengan perjodohan ini.

Beberapa kali aku menolak, dan beberapa kali eomma jatuh sakit. Dokter mengatakan jika alam bawah sadarnya telah memaksanya untuk menjodohkanku, memaksanya untuk selalu membuatku menurut padanya.

Entah itu disebut penyakit ataupun apa, tapi yang pasti aku tak dapat membiarkan eomma terus menerus jatuh sakit.

Aku, Kim Seok Jin akan pasrah akan perjodohan ini.

---

Mobil yang dikendarai supir pribadi appa terparkir dengan sempurna di halaman rumah calon pasanganku ini.

Saat salah satu pelayan keluarga mereka mempersilahkan masuk, aku hanya dapat menunduk mengikuti kedua orangtuaku.

Akhirnya sampailah di ruang tamu sang pemilik rumah, dan aku masih menundukkan kepalaku.

"Selamat datang, Keluarga Kim" Sapaan seorang pria membuatku menatap kedepan.

Hey, nampaknya aku kenal rambut coklat itu...

Lalu yeoja—yang katanya calon pasanganku—itu mengangkat kepalanya.

Dan, mata kami bertemu.

"K-kim Seokjin sunbaenim???"

Tidak, itu Ahra.

Ya, dia Ahra. Dia adalah adik kelasku yang merupakan kekasih seorang Jeon Jungkook.

---

Angin berhembus dengan cukup kencang malam ini. Saat ini aku dan Ahra sedang mengobrol—namun lebih tepatnya saling diam— di halaman belakang rumah Tuan Park.

"Sunbae.." Panggilnya.

"Seokjin, jangan memanggilku seperti itu okay?" Ucapku. Aku sangat risih bila ada yang memanggilku seperti itu, entahlah.

"Okay. Bolehkah aku bertanya?"

"Silahkan"

"Eh, apakah kau tau akan dijodohkan denganku?"

Pertanyaan yang cukup... Aneh.

"Tidak, aku tidak tau sama sekali. Bagaimana denganmu? Bukankah kau sudah—"

"Iya, justru itu. Aku... Masih mencintai Jungkook" Ucapnya. Dapat kulihat matanya, ia berkaca-kaca.

"Aku tahu itu" Ucapku lirih. "Aku tak bisa memaksamu untuk menikah denganku, karena kau masih milik Jungkook dan aku juga tidak memiliki perasaan apapun padamu. Tapi, bisakah kita sedikit berpura-pura?" Lanjutku. Nada bicaraku terdengar memohon.

I love you, Jeon Jungkook. [Jungkook-BTS-Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang