Jacob pov
Aku tak tahu apa yang Papa katakan pada Jason sehingga ia berubah secara drastis. Dan aku tak mau peduli soal itu. Yang terpenting bagiku adalah Navhiea tak kan terluka lagi akibat perbuatannya. Satu hal lagi, Jason tak kan mengganggu hubunganku lagi.
Sepertinya gadisku ini sudah mulai menerimaku. Tapi aku belum bisa merasa lega dan puas setelah kejadian malam itu. Apalagi gadisku memiliki aroma yang unik. Bisa saja unmate werewolf di luar sana bisa menemukannya. Tambah lagi aku belum menandainya. Bisa saja unmate werewolf menandainya sebelum aku dan itu membuatku sangat frustasi.
Aku ingin sekali menandainya,begitu jg Sammy. Tapi mengingat ini zaman modern dan ini bukan di dunia werewolf, ini dunia manusia dan aku harus mengikuti rules yang ada di dunia manusia. Terlebih lagi mateku adalah manusia murni. Jadi harus menghormati segala rules dunia manusia.
Gadisku terlihat riang hari ini setelah aku menjanjikan mengantarnya pulang. Senyum di wajahnya tak putus selama perjalanan walau ia sedang tertidur. Aku melajukan porche hitamku dengan kecepatan sedang. Beberapa menit lagi akan sampai di tujuan yaitu rumah kecil milik ibu Rose.
Aku menggendong gadisku masuk kedalam kamar kecil milik gadisku setelah bertemu dengan ibu rose, dan membaringkan ia disana. Sungguh aku tak tega membangunkannya. Ia begitu cantik dan menggemaskan dalam tidurnya.
"Apa kabar bu..?"sapaku pada ibu Rose yang sedang menghidang teh di meja ruang tamu. Lalu aku memeluknya dan mencium pipi kiri-kanan. Hal yang biasa buat orang terdekat.
"Baik..dan bagaimana denganmu dan...ayah ibu-mu?".ibu Rose juga membalas sekilas pelukan dan ciumanku.
"Baik, mereka juga baik dan mereka menitipkan salam pada ibu.." jawabku
"Beberapa hari lagi orang tua-ku akan datang bu, untuk membicarakan soal pernikahan.."lanjutku lagi membuat ibu mengerutkan dahi dan menaikkan kedua alisnya.
"Apa tidak terlalu cepat..?"tanyanya heran.
"Aku merasa lebih cepat lebih baik, dan aku merasa cocok sekali dengan putrimu yang bawel itu..". Sebenarnya gadisku tidak lah bawel malah cenderung pendiam.
Ibu mengangkat kedua bahunya. Dan terdengar suara ia menghelakan nafas panjang.
"Ibu merestui tindakan positif kalian.."kata ibu pendek.
"Terima kasih bu.."kata ku seraya memeluk ibu Rose sekilas menunjukan kebahagianku.
"Ibu harus keluar, ada yang harus lakukan..buat lah dirimu se-nyaman mungkin di sini..sayang" kata ibu sambil mengenakan jaket coklat mudanya dan menyelempang tas kecil di bahu nya.
"Tentu saja..bu.." jawabku singkat.
---------
Navhiea pov
Aku membuka mataku lalu terduduk kaget. Aku dimana..ini...senyum menyungging d bibirku. Aku mengusap mataku perlahan,menyesuaikan cahaya yg ada di sekelilingku. Pandanganku masih kabur, aku mengusap mataku sekali lagi. Ini adalah kamarku. Ini adalah rumah ku yang ku tinggal bersama ibu.
Aku ingin meloncat dari ranjangku lalu aku ingin mencari ibu dan memeluknya. Aku sangat merindukan ibuku. Tetapi semua itu terhenti seketika setelah melihat sosok pria tampan di depan pintu kamar dengan senyuman yang sangat manis.
Jacob adalah pria tampan itu. Aku berjalan ke arahnya, mendekatinya dan memberanikan diri memeluknya. Aku merasakan badan Jacob terkejut karena perbuatanku. Bagaimana tidak, karena ini pertama kalinya aku yang memeluknya lebih dulu.
Aku memeluk tubuh Jacob erat, dan aku merasakan Jacob membalasnya. Jacob juga mengecup puncak kepalaku. Nyaman. Dan aroma ini, aroma maskulin miliknya yang sangat aku suka sejak pertama kali bertemunya. Aku menghirup aroma nya dalam-dalam seakan-akan esok tak kan bertemu dengannya lagi. Aku tersenyum sendiri dalam pelukannya yang cukup lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM YOU'R MATE ?
WilkołakiIni cerita pertama ku.. happy reading ya.. Hai ,nama ku Navhiea, hanya itu, aku juga merasa heran dengan nama yang terbilang pendek tapi aku menyukainya. Aku pernah menanyakan kepada ibuku tentang nama itu dan ibu hanya mengatakan nama itu unik...