~~~
~
~
~
"JENNAAAAA TURUN SAYAAANG!" Suara nyaring nenek bahkan terdengar ketika gue berada di dalam kamar mandi.
God, gue lagi mandi-_-
Akhirnya gue ga menanggapi teriakan nenek itu. Palingan juga cuma mau nyuruh gue nyambut kedatangan tante Caroline sama Diana yang mulai hari ini nginep di rumah.
Gue membilas rambut gue sambil nyanyi nyanyi ga jelas. Ketika gue lagi asik, pintu kamar mandi digedor gedor dari luar.
"Jenna! Masih lama ga??" Kata nenek dari luar.
"Masih!" Jawab gue. Padahal mah gue udah tinggal ngebilas rambut sampe bener bener bersih, tapi gue males aja buru buru keluar cuma buat ketemu orang orang di luar.
"Buruan sayang! Diana kebelet pengen pipis katanya!" Kata nenek.
"Pake kamar mandi yang satu lagi aja nek! Jenna masih lama ga mau diganggu" jawab gue.
"Jenna, kamar mandi itu kan lagi di betulin kerannya. Ga bisa dipake, udah cepet mandinya!" Jawab nenek.
Aarrrrrghhh rusuh-_-
Gue langsung cepet cepet ngambil handuk lalu keluar. Ga disangka, Diana udah berdiri di depan kamar mandi nungguin gue dari tadi.
"Lama banget sih Jenna" katanya lalu buru buru masuk. Gue hanya diam menatapnya sinis.
"Ye tuan putri" ucap gue lalu masuk ke kamar.
Gue segera pake baju lalu duduk di tempat tidur.
Jen, jadi ga?
Kata Gabby lewat sms. Rencananya hari ini gue sama Gabby mau nyari bahan bahan buat tugas besok di toko buku.
Nanti sore kan?
Iyaa
Jadi.
Ok.
Gue meletakan hp gue di tempat tidur lalu keluar dari kamar.
"Jenna" papa langsung menghampiri gue ketika dia melihat gue datang. Dia langsung merangkul pundak gue.
"Mulai hari ini, Diana sama mama bakal tinggal sementara di sini selama papa pergi. Kamu tau kan?" Tanyanya sambil mengajak gue duduk di sebelahnya.
Gue mengangguk.
"Pa, ayo berangkat" kata Diana yang tiba tiba aja muncul.
"Iya, nanti terlambat loh" lanjut tante Caroline. Kita semua berdiri lalu mengantar papa sampai ke mobil.
"Oh ya, selama papa ga ada, supir bakal ikut kalian ya. Jadi kalo mau kemana mana, bisa diantar. Jenna, kamu sekolah sama supir ya" kata papa. Gue ga menjawab, hanya diam tanpa tanggapan apapun.
Papa mencium kening kita satu satu lalu berpelukan sebelum dia pergi. Dia sengaja ga mau diantar sampe bandara.
"Jaga sikap kamu ya sayang" bisik papa ketika memeluk gue. Gue memutar bola mata. Mungkin dia tau kalo gue ga akan bersikap lembut ke 2 bidadarinya itu.
"Bye, love you pa" ucap gue ketika dia hendak masuk ke dalam mobil. Kita ga berhenti melambaikan tangan sampe mobil papa benar benar hilang dari pandangan.
Gue kembali ke dalam rumah. Mengambil 3 buah sosis jumbo berisi keju mozzarella lalu mengolesinya dengan saus.
"Di sini ada mall terdekat ga?" Tanya Diana yang tiba tiba aja ikutan duduk bareng gue di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something About Us (A Greyson Chance Fan Fiction)
FanfictionPacaran 8 tahun tapi bersikap kaya ga kenal. Dua duanya sama sama pasif dan ga tau tentang satu sama lain. Kok bisa? dan apa mereka bakal berubah menjadi pasangan yang seharusnya? Here is, Greyson and Jenna's love story.
