Love You Forever

43 5 0
                                    

Aku hanya ingin bersamanya. Hanya itu. Tak bisakah?
                               ***
"Time to wake up,Honey,"ujarnya. Ah aku selalu suka suara itu. Mendengarnya berulang kali pun takkan membuatku muak. Suaranya candu.

"Masih ngantuk,"erangku malas.

"No no. Udah siang gini. Wake up,Babe. Or I'm gonna kiss you,"ujarnya manis.

"..."aku mengacuhkan. Sebagian karena aku masih mengantuk dan tak kupungkiri sebagian lagi karena aku juga menginginkan bibir manisnya singgah di bibirku.

"I'm on my way...,"ujarnya dan bisa kurasakan dia menumpukan satu tangannya disamping kepalaku.

    Perlahan,kepalanya mulai mendekat. Mengusir jarak antata bibirku dan bibirnya.

"Let me love you until my last breath,Babe,"ujarnya sebelum menghapus jarak diantara kami berdua.

                               ***

    Dan pria tampan itu mencium kekasihnya yang sudah terbujur kaku itu lembut. Pemuda itu pasti benar benar mencintai gadisnya. Bahkan dia rela mengeluarkan uang yang tak sedikit untuk mempertahankan keadaan gadisnya.

"Aku berangkat dulu sayang. Take care,"ujarnya pada gadisnya untuk terakhir kali dan mengecup keningnya lembut.

"Tolong jaga Reva ya,Bi. Ata ada rapat pagi ini,"ujarnya padaku sebelum menutup pintu.

    Ah,andai semua pria seperti itu.

Love You ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang