part 12

7.7K 473 6
                                    

Jacob pov

Aku tersenyum puas saat melihat kekesalan wajah gadisku. Itu sangat menggemaskan dan aku sangat menyukainya. Ia harus membiasakan diri berada di dekatku mulai dari sekarang.

Tanpa kendala aku menyelesaikan pekerjaanku lebih cepat dan ada Leo yang menggantikanku untuk pekerjaanku yang tidak terlalu penting.

Aku mendengar Sam menggeram di dalam diriku saat aku menghentikan mobilku di depan kampus, di mana gadisku menimba ilmu.

Ada apa..? Tanyaku pada Sam

Pria itu..werewolf Jawab Sam

Tenanglah, aku tahu..akan ku tangani kataku lalu memutuskan mindlink kami.

Ku akui, ada werewolf murni di dekat Navhiea gadisku. Dan aku yakin werewolf itu belum menemukan matenya. Aromanya cukup tajam di indera penciumanku. Itu artinya werewolf itu ada di sekitar sini.

Yang menjadi pertanyaan besar bagiku adalah kenapa werewolf itu bisa menahan aroma Navhiea yang memabukan selama ini ? Aku yakin werewolf itu mengenal Navhiea cukup lama.
Mengingat Navhiea di di pertengahan semester. Jason yang baru saja mengenal Navhiea tidak bisa mengontrol dirinya karena aroma Navhiea yang memabukan. Dapat menahan diri selama ini suatu hal yang sulit bagi sosok werewolf.

Dan lebih aneh lagi aroma Navhiea bisa membuat werewolf manapun ingin memilikinya. Seharusnya aroma itu hanya akan memberikan sinyal kepada sepasang mate tapi berbeda untuk aroma Navhiea.

Aku menjadi bertanya-tanya, siapa ayah dari Navhiea ? Aku mencari tahu soal itu tetapi asistenku Leo belum mendapatkan informasi apa pun. Apa aku menanyakan sendiri pada ibu Rose. Itu tidak mungkin, itu mungkin akan melukai hati ibu Rose calon mertuaku.

Sampai kapan kau terdiam di sini kata Sam membuyarkan lamunanku.

Aku tak mengubrisnya. Aku melihat sekeliling kampus. Sepi. Dan aku belum ada tanda-tandanya gadisku muncul.

Aku hendak berinisiatif menyusul gadisku ke kelasnya. Apa terjadi sesuatu dengan nya. Aku baru melangkahkan kaki ku tetapi terhenti melihat sosok berjalan ke arahku. Aroma gadisku Navhiea tapi di dominasi aroma werewolf dan itu bukan aromaku.

Grrrrr....geram Sam.

Aku yakin sekarang mataku menghitam karena aku dan Sam sedang marah.
Ku lihat Navhiea datang menghampiriku dengan tersenyum lembut.
Melihat senyumnya, amarahku hilang entah kemana. Tapi tidak dengan Sam yang masih menggeram di dalam diriku.

"Maaf Jack..membuat mu menunggu lama..tadi aku menulis dulu apa yang di jelaskan dosen sebelum semua hilang dalam otakku.."jelas gadisku dengan wajah bersalahnya tak berani menatapku.

"Tak apa sweetheart jika itu berkaitan dengan pelajaran.." kataku sambil menangkup wajahnya dengan kedua tanganku. Memaksakan matanya menatap mataku. Lagi pula aku sangat merindukan wajah gadisku yang mungil ini.

"Matamu..? "Tanya gadisku heran.

"Sammy cemburu, katanya kau dekat dengan beberapa pria..benarkah? Dan sebaiknya jangan berbohong, karena Sam akan sangat-sangat marah..kau tahu kan jika Sam marah.." jelasku dengan santai.
Aku tak ingin membuat gadisku tertekan dan takut.

"Tadi aku bersama Diana, Lucy dan Sarah tentunya.." katanya sambil menunjukan raut wajah berpikir.

"Dan..Bryan, kau ingat Bryan. Dia pemilik cafe di mana aku bekerja..kau ingat dia kan..?"
Tambahnya lagi.

"Hmmm..Baiklah..Sam meminta kau jauhi pria itu. Lebih tepat nya aku dan Sam.."kataku dengan tatapan serius.
Navhiea hanya mengangguk tanda setuju.

I AM YOU'R MATE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang