Pemandangan di luar sekolah Majijo terlihat sama sepertin sebelum-sebelumnya, beberapa murid terlihat berkelahi, entah apa penyebabnya. Kadang perkelahian di dalam sekolah itu juga terjadi tanpa sebab.
Di dalam sebuah kelas yang terlihat tenang (?) karena sedang tidak ada perkelahian tidak penting, di bagian belakangnya, 5 orang murid kelas 2-4 itu terlihat sedang membakar sate.
"Sil, elah, udah lu siapin belum bumbunya. Ett dah!" Ucap seseorang yang sedang membolak-balik sate yang sedang di bakar itu dengan suara menggelegar (?).
"Iya, bentar Nabilah my oshi~" Gadis yang bernama Sisil itu terlihat sedang membuat bumbu sate. "Kakaknyo, bantuin gw bikin bumbu dong."
"Gak mau, bagian bikin bumbu kan elo. Gw kan bagian ngipasin." Jawab gadis yang sibuk mengipas-ngipas sate yang sedang dibakar itu.
"Yailah, jahat banget sih! Sama dedeknyo juga."
"Minta Achan aja gih." Ucap gadis bernama asli Dena itu.
"Yaelah, orangnya lagi tidur." Saut gadis berambut pendek itu dengan bete.
"Ett dah si Sisil. Kayak kagak tau si Achan aje. Je, Je, bangunin itu bocah elah." Perintah Nabilah.
"Elah Bil, gw lagi nusuk-nusuk daging satenya."
"Ett dah lu juga, yak! Demen banget nusuk-nusuk, enakan juga ditusuk." *apanya? :v* "Bangunin itu bocah, kerjaan tidur doang, sih."
Dengan malas, Jeje meninggalkan kegiatannya dan mendekatkan wajahnya pada Achan si gadis blasteran Jepang-Indonesia yang sedang tertidur lelap sambil menyender pada loker di belakangnya itu.
"Ay, satenya udah abis Ay."
"Yaelah Je! Kagak mempan gitu mah, gak doyan makan itu anak mah." Ucap Nabilah.
"Hah! Ay, kebakaran Ay, KEBAKARANNN!!" Teriak Jeje di kuping Ayana, kali ini sukses membuat gadis bernama asli Ayana itu membuka matanya.
"Mana? Mana? Kebakaran dimana?"
"Di hati gw!!" Jawab Jeje asal.
"Yah, kirain ada kebakaran beneran."
"Ngaco! Bantuin Sisil bikin bumbu gih, entar lo dimentalin Nabilah loh."
"Iya~" Jawab Ayana dengan nada mengantuk lalu membantu Sisil.
"Bil." Panggil Jeje -yang sudah kembali mengurusi daging-daging- pada Nabilah.
"Ngape?"
"Gw bosen dah tiap hari gini."
"Paan?! Baru chapter awal, udah bosen! Tiap hari kerjaan lu juga ngurusin daging, pan."
"Iye gw tau, Bil. Maksud gw bosen disini, kayaknya kita sekolah gini-gini aja."
"Emang gini-gini aja kan? Dateng-makan-pulang. Paling sama berantem-berantem selepe."
"Bukan itu maksud gw, Bil." Jeje terlihat kesal sendiri. "Maksud gw, kite sekolah udah lama gak ada tontonan."
"Tontonan paan? Bokep?" Mendengar pertanyaan Nabilah, Jeje menepok jidat Ayana. Iya, jidat Ayana.
"Aduh."
"Bokaannn itu Nabilahhhh, elah! Maksud gw... gak ada lagi gitu di sini yang mau coba naik ke atas? Gak seru amir."
"Naik ke atas?" Nabilah mulai memindahkan sate-sate yang sudah jadi ke piring. "Siapa yang sanggup sih, Je." Dan mulai memakannya dengan bumbu yang dibuat Sisil. "Adoh panas!! Semua udah nyoba, kan. Tapi gagal."
"Masih ada kan yang belom?" Tanya Sisil.
"Sape? Kite?"
"Gracia?" Ucap Jeje tak yakin.

YOU ARE READING
Majisuka Gakuen (JKT48)
FanfictionFF Series JKT48 dengan genre Action-Romance-School Live yg terinspirasi dari Drama Series AKB48 dengan judul yang sama~ Singkat saja "Majijo" untuk menyebut ini FF~ "Majijo available on wattpad now" wkwk