Louis p.o.v
Aku mengerang ketika terbangun pada tidurku. Untuk pertama kalinya aku merasa benar-benar nyaman berada di kasur hingga tidak ingin terbangun dan memilih untuk kembali menarik selimut lalu mencoba untuk kembali terlelap. Entah mengapa tempat tidurku terasa empuk dan selimutku terasa selembut sutera.
Wait!
Aku membelalakkan mataku lalu mendudukkan diriku di tempat tidur. Dengan cahaya remang-remang dari sinar matahari yang masih malu-malu untuk menunjukkan diri aku masih dapat melihat dengan jelas sebuah ruangan yang kental dengan interior ala barat yang mewah.
Ini pasti mimpi, Panda Fang~
Aku langsung menampar pipiku sendiri dengan keras, "Auchh!"
Ini sakit, yang kemarin berarti nyata?!
Aku tetap menatap sekitarku dengan ekspresi yang mungkin benar-benar bodoh. Aku berpikir untuk beberapa saat...~
"Bagaimana aku bisa di sini?!" Histerisku.
Aku menuruni tempat tidur empuk itu dengan terburu-buru seakan tempat tidur jenis California King Size itu dapat menelanku. Aku meraba-raba tubuhku sendiri lalu bernafas lega karena menyadari tidak ada hal-hal aneh yang terjadi padaku. Aku berjalan menuju pintu lalu membukanya dan keluar dengan perlahan.
Kulangkahkahkan kakiku hati-hati dan tanpa arah hingga akhirnya sampai pada ruang besar dengan grand piano yang kuanggap sebagai luang keluarga di sana. Aku dapat melihat pemandangan taman di luar dengan cahaya matahari yang sedikit demi sedikit mulai menyinari bumi karena tembok penthouse ini diganti dengan kaca besar namun gorden yang menutupinya masih belum tertutup seperti tadi malam.
Kryukkkk~ [normal: anggap aje suara perut cuy wkwwk]
Aku baru ingat jika aku tidak ada makan sama sekali sejak tadi malam. Aku memegang perutku yang baru saja berbunyi dan sedikit terasa pedih. Aku berpikir apa aku harus menggunakan sedikit bahan makanan yang ada di dapur Mr. Fancy Pants yang akhirnya kuurungkan.
"Sudah cukup dengan mobilnya. Jangan coba-coba menggeruk isi dapurnya." Ingatku pada diriku sendiri namun perutku semakin sakit. Aku mencoba untuk menarik nafas panjang untuk meringankan rasa sakit. Alih-alih hilang, rasa sakitnya malah semakin memburuk. Jika maag-ku kambuh matilah aku, aku sama sekali tidak membawa obatku. Aku memejamkan mata dan menggigit bibir bawahku lalu menghela nafas pasrah. Aku membuat tanda salib pada diriku. Maafkan Xiao Lou, Tuhan. Xiao Lou berbuat dosa lagi~
Aku langsung berlari menuju dapur rumah mewah ini lalu membuka kulkas besar yang ada di sana. Mataku sedikit berbinar ketika melihat sebungkus roti tawar tanpa kulit yang belum dibuka sama sekali dari kemasannya. Setelah memastikan apa roti itu masih bisa dikonsumsi atau tidak, aku langsung membuka pembungkus roti tawar itu dan mengambil 3 lembar roti lalu melipat semua menjadi dua dan langsung memakan roti itu dalam 3 kali gigitan.
Sebenarnya aku masih sangat lapar, mengingat porsi makanku yang keterlaluan ini. Namun aku berusaha menahan rasa laparku mengingat siapa tuan di sini. Yah, setidaknya aku bisa menghindari diriku dari maag yang menyiksa.
Aku melirik ke ekor mataku melihat jam dinding yang mengantung cantik di dekat lemari kabinet atas yang ternyata sudah menunjukan pukul 6 pagi. Aku duduk pada kursi yang ada pada mini bar di dapur sambil berpikir apa Mr. Fancy sudah berangkat, baru bangun, atau belum bangun sama sekali. Aku menopang daguku pada kedua tanganku lalu mengecutkan bibirku.
"Ia pasti seorang direktur sebuah perusahaan. Biasanya mereka ke kantor jam 8 atau jam 9 pagi, kan?" Aku berbicara pada diriku sambil berpikir. Aku melirik roti-roti tawar yang masih tersisa pada pembungkusnya dan mengalihkan pandanganku pada jam dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bonjour, Mr. Fancy Pants! (ManxBoy)
Romance[Edited] Louis Fang Blanc atau yang biasa dikenal dengan nama Louis Fang adalah seorang mantan perampok yang baru saja dihadapkan dengan cobaan terberat yang pernah ia hadapi. Kenyataan bahwa ibunya mengidap kanker paru-paru dan bermacam-macam pengo...