Two

188 15 0
                                    

Drap drap drap....

Jalanan ini sangat gelap dan sepi. Ini dimana!?

Hosh... hosh... hosh....

Ku rasakan napasku mulai tersenggal. Aku takut, aku hanya bisa berlari secepat mungkin untuk segera lepas dari mimpi buruk ini. Aku sangat yakin, ini adalah mimpi buruk yang seperti biasa aku alami.

Tap... tap... tap....

Seperti terdengar suara langkah kaki seseorang yang berjalan mengedap di belakangku.

"Si-siapa disana!?" tanyaku sedikit takut. Ku beranikan tubuhku ini untuk melihat ke arah belakang tubuhku. Tidak ada. Kemana orang itu? Sepertinya hanya ilusiku semata.

"GROOOOOOO!!!"

"KYAAAAAAAAA!! PERGI! JANGAN DEKATI AKU! PERGI!! KYAAAAAAA! APPAAAAA!!"

"Jin-Ah?! Jin-Ah... tenanglah nak. Ada appa di sampingmu. Tenanglah...."

"App-appa? APPA!! Hiks... hiks!!" Ku peluk Jinki appa erat saat diriku mulai tersadar dari mimpi burukku itu.

"Tenanglah nak... appa sudah berada di kamarmu. Sedari kau tidur, appa sudah menjagamu dalam pelukkan hangat appa. Appa hanya bisa melakukkan ini supaya anak gadis appa yang paling appa sayang ini tidak bermimpi buruk lagi," ujar appa sembari membalas memelukku dengan dekapan hangatnya. Wangi aroma pinus yang menenangkan menjadi ciri khas appa-ku. Sedari kecil, aku selalu bermimpi buruk dan hanyalah Jinki appa yang bisa menenagkanku dalam dekapan hangatnya. Memang Jinki appa dan Gwiboon umma tidak pernah berpilih kasih sayang terhadap anak-anaknya, namun aku yang paling manja dibandingkan dengan Minnie eonnie. Dan aku yang paling dekat dengan appa-ku. Sehingga di umurku yang kini telah menginjak 17 tahun, appa masih saja menemaniku tidur.

"Appa tidak akan kemana-mana 'kan? Appa akan selalu memeluk Jin-Ah?" tanyaku pada appa sembari memasang puppy eyes.

"Ah, kau sangat terlihat imut jika memasang tampang seperti itu Jin-Ah! Ne, appa akan selalu memelukmu dan menjagamu dalam dekapan hangat appa. Appa ingin seorang Lee Jin-Ah yang imut ini tidak lagi dihantui oleh mimpi buruknya," ujar appa sembari mencubit pipiku dengan gemas.

"Ya sudah, appa. Jin-Ah ingin kembali tidur appa," ujarku yang langsung saja memejamkan mataku. Ku rasakan benda kenyal menyentuh keningku. Aku yakin, itu adalah bibir tebal milik appa.

To be Continued~

∆Love Pain [SHINee #Imagine]∆

Love Pain [SHINee #Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang