Five

118 13 0
                                    


"Eoh? A-aku... aku... aku cuma,"
jawab Jonghyun gelagapan.

"Jonghyun-ah~? Mworago? Waeyo?" Tanyaku lagi pada Jonghyun.

"A-ani... aniyo... aku... aku cuma... ingin... berkata bahwa... kau manis sekali... aku suka senyummu," jawab Jonghyun dengan gugupnya. Aku yang mendengar hal itu tersentak kaget. Baru kali ini ada seorang namja selain appa-ku yang berkata bahwa senyumku itu sangatlah manis.

"MWO!?" ucapku spontan.

"Aaaaaaaaa... errrrrrr, kau... jangan marah padaku Jin-Ah... sumpah... aku berkata Jujur," ujarnya lagi, masih dengan gugupnya. Aku terkekeh gemas.

"Kenapa aku harus marah. Aku malah terkejut karena kau berkata seperti itu Jonghyun-ah," sambungku jujur.

"Jinjja?" tanyanya singkat.

"Ne... jinjjayo. Sebenarnya baru kau, namja lain yang berkata seperti itu selain Jinki appa...." Aku tersenyum senang padanya. Ku lihat rona-rona merah itu kembali muncul di kedua pipinya.

"Kenapa kau bisa segugup itu Jonghyun-ah~?" tanyaku lagi.

"Aaaaaaaaa... aku... aku... aku...."

DEG DEG... DEG DEG....

Eoh? Suara detak jantung siapakah itu? Kenapa kencang sekali? Tapi kini hanya ada aku dan Jonghyun. Lalu? Apakah degupan jantung itu milik?

KRAKKK!!

"KYAAAAAAAAAAAA!!"

"JIN-AAAAHHHH!!"

WIUW... WIUW... WIUW....

Pandanganku menggelap. Tubuhku serasa tengah dibopong seseorang. Tapi siapa?

"Ahjussi biar aku saja yang...."

"Tidak usah, terima kasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak usah, terima kasih."
Samar-samar kudengar suara dua orang namja. Dan ku yakin itu suara Jonghyun dan suara appa.

DEG DEG... DEG DEG....

Suara degupan jantung itu terdengar lagi. Bahkan sangat terdengar jelas sekarang. Dan aku bisa merasakan getaran tubuhnya. Getaran akibat degupan jantungnya. Tapi tunggu, bau ini. Ini seperti bau parfum appa.... Harum aroma pinus menenangkan yang aku sukai.

"Awwww!!"

"Jin-Ah!?"

"Chagi?!" Ku dengar Jonghyun memanggil namaku dan appa memanggilku dengan sebutan 'chagi'. Itu tidaklah aneh. Karena aku adalah anak appa. Dan kepalaku makin memusing. Tiba-tiba mataku berat dan pandanganku mulai memudar....

=======================

"Eughhh?"

"Chagia! Kau sudah sadar?!" Terdengar suara appa yang terkejut karena aku mulai siuman.

"Appa? Aku kenapa?" tanyaku pada appa.

"Kau mengalami kecelakaan. Bangku kayu yang kau duduki itu rapuh dan kau jatuh menggelinding ke bawah...."

To be Continued~

∆Love Pain [SHINee #Imagine]∆

[REPUBLISH]

Love Pain [SHINee #Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang