Teddy Boy
Kini, anak laki-laki yang benama Kim Hee Chul ini sudah beranjak dewasa. Bahkan ia sudah duduk di bangku Kuliah. Tetapi kebiasaan kecilnya yang selalu membawa boneka Teddy besar berwarna cokelat kesayangannya sangat sulit dihilangkan. Beberapa sahabatnya sudah berkali-kali mencoba untuk memisahkan Hee Chul dengan Boneka Teddynya tetapi semua usaha mereka berakhir gagal. Karena Teddy selalu kembali pada Hee Chul bagaimanapun caranya. Karena hal itu juga, Hee Chul banyak dihindari dan dianggap aneh oleh teman-teman wanitanya. Tetapi Hee Chul tidak mempedulikan mereka. Kemanapun Hee Chul pergi, Teddynya selalu lengket di punggung Hee Chul, bak seperti memakai tas punggung.
Seperti biasanya, tepat pukul 07:30 P.M Hee Chul sudah bangun dari tidurnya, Ia langsung bangkit dan tak lupa untuk mengusap-usap kepala Teddy terlebih dahulu sebelum pergi ke kamar mandi. "Pagi Teddyku. Ini hari yang cerah kan?" Ucapnya sembari tersenyum.
Beberapa saat kemudian, Hee Chul sudah tampak rapi menggunakan sepatu kets, celana Lee hitam dan kemeja putih yang dilapis oleh jas hitam. Dengan senangnya Hee Chul pun bergaya di depan cermin besar.
"keren" Ucapnya saat melihat dirinya di cermin.
Tak lama kemudian, Hee Chul pun langsung berjalan ke arah boneka Teddynya.
"Yo kawan, kau siap untuk berangkat?" Ucap Hee Chul.
Sontak, kedua mata Teddy yang berwarna cokelat itu tampak berbinar. Menunjukan bahwa ia siap untuk pergi.
"baiklah kawan" Ucap Hee Chul kembali.
Tanpa rasa ragu, Hee Chul langsung meletakkan Teddy di punggungnya, sedangkan tasnya hanya dijinjingnya.
"Ibu, Aku berangkat..." Ucap Hee Chul sembari bergegas pergi.
"Hee Chul, kau belum sarapan? Kenapa pergi begitu cepat?" Teriak Ibu Kim.
"Aku ada janji dengan teman-temanku bu" sahutnya kembali.
Tidak mau mengulur banyak waktu, Hee Chul pun langsung pergi dengan mengendarai Motor gedenya menuju Kampus.
Sesampainya di Kampus. Ternyata ketiga sahabat Hee Chul yaitu Lee Taemin, Han Geng dan Park Min Ho sudah menunggu di kantin. Hee Chul pun langsung menghampiri mereka.
"Yaaa.. Chingu (Kawan)" Panggil Hee Chul dari kejauhan dengan Teddy yang masih melekat di punggungnya.
Melihat Hee Chul memanggil, sontak Taemin dan Min Ho langsung menyembunyikan wajah mereka. Mereka tampak malu melihat kedatangan Hee Chul bersama boneka Teddynya.
"Huuufft, Teddy Boy datang!" Ucap Han Geng pelan sembari menundukan kepala.
"kalian sudah menunggu lama? Wah.. aku lapar sekali, aku belum sarapan pagi. Cepat pesankan aku makanan" Ujar Hee Chul dengan polosnya sambil menarik makanan milik Min Ho.
Melihat wajah Hee Chul yang tidak merasa bersalah, sontak Han Geng langsung menjitak kepala Hee Chul dengan keras.
"Auuu...." teriak Hee Chul kesakitan sambil mengelus-elus kepalanya.
"Wae? (kenapa?)" Tanya Hee Chul polos kepada Han Geng.
"Apa kau sudah gila, kau ingin membuat malu kami ya?" Ucap Han Geng keras.
"Buat malu apanya, aku hanya lapar! Apa mengambil makanan sahabat itu membuat malu?" Sahut Hee Chul tak mau kalah.
Dari arah samping, meluncur tangan Taemin dengan cepat memukul kepala Hee Chul.
"Auuu... ada apa dengan kalian sebenarnya?" Tanya Hee Chul kesal sambil kembali mengusap-usap kepalanya kembali.
"Dasar Bodoh, kami malu bukan karena kau mengambil makanan Min Ho, tapi karena boneka Teddymu itu" Jelas Taemin.
"apa kau tidak bisa menyingkirkan boneka Teddymu dulu saat bertemu kami? Atau Kenapa kau tidak membuangnya saja" sambung Min Ho.
Kesal mendengar teman-temannya mengoceh perihal boneka kesangannya, Hee Chul langsung berdiri sembari mendorong meja bundar tersebut ke arah teman-temannya.
"sahabat macam apa kalian? apa ini yang namanya sahabat?!" Ucap Hee Chul dengan nada tinggi.
Ketiga temannya hanya mampu terpelongo saat melihat Hee Chul yang sedang marah. Semua siswa-siswi yang berada di kantin pun langsung memusatkan perhatian ke arah Hee Chul dan ketiga temannya.
"Aaaiisss... dasar kalian. Menyebalkan" Ucap Hee Chul kembali sembari beranjak pergi.
Min Ho pun langsung berdiri dan memanggil Hee Chul.
"Yaaa... Hee Chul!!!" teriak Min Ho.
Taemin langsung berdiri dan memegang pundak Min Ho. Lalu menundukkan kepalanya untuk meminta maaf pada Siswa-siswi yang sudah terganggu.
Bersambung..
tunggu kisah selanjutnya ya..