Chapter-24

4.2K 207 3
                                    

ditaman,,, ya lagi lagi ditaman. karna memang disini ii bisa melepaskan semua bebannya. lagi lagi di bangku kesayangan prilly ya bangku dimana dia sering menghabiskan waktu jika ditaman ini.

kauu terindah membuatku terpana..
ya barusan adalah nada dering yang menandakan panggilan masuk. ii yang mendengar hpnya berbunyi langsung mengangkat telfonnya.

"hallo al.." ya yang telfon adalah al.
"hallo biie lo dimana??...
"gw lagi di taman kenapa al..?? tanya ii heran.
"oh okey.."
tut..tut....
tiba tiba telfon terputus..

"ihh apa'an si nih anak kaga jelas banget.." guman ii kesal

beberapa menit kemudian,...

"hayy jangan ngelamun mulu, kesambet baru tau rasa lo."sapa al

ii yang tadinya melamun kini menoleh ke asal suara yang mengagetkannya.

"iih al, ngagetin aja lo.. " ii dengan memukul lengan al

"eh sakit bawel main pukul pukul aja ni anak.. eh lo lupa ya sekarang waktunya lo cek up.." tanya al

"tau.." jawan ii singkat dan memalingkan wajah dari al

"hey.. kenapa gitu sih mukanya.. kalau lo tau kenapa gak datang ke ruma sakit.. papa uda nungguin lo tau gak..??"

"gw males al.." jawab ii yang masih memalingkan wajah

"eits lo lupa sama janji kemarin, bukanya lo udah janji bakal kuat dan berjuang hah..." al dengan meyakinkan ii

"tapi al..."

"eiits gak ada tapi tapian, sekarang kuga kita ke ruma sakit, tidaka da kata penolakan..!!!

ii yang tak bisa membantah kini mengikuti kemana al pergi,,, diperjalanan yang tak cukup jauh masi tak ada suara diantara mereka berdua , sampai akhirnya mereka telah sampai di rumah sakit.

"yukk langsung ke ruangan papa.." ajak al dengan memegang tangan ii.

stelah berjalan beberapa langkah kini al dan ii telah sampai di ruang papa al.
dibukanya pintu dan mereka berjalan masuk .

"hay pril..gimana keadaan kmu..?? tanya papa al.

"alhmdllah om..baik"
"hari ini kita periksa lagi ya perkembangan sel kankernya semoga bisa lebih membaik.."

"iya om..amiin.."
.....
prilly pun menjalani srangkaian pemeriksaan, tak lupa al terus setia menemani prilly.

setelah menjalani pemeriksaan kini ii dan al kembali ke ruangan papanya. sekarang giliran papanya untuk memberi kabar atas keadaan ii yang sekarang.

"pah bagaimana keadaan ii ?? "tanya al.

"pril om boleh tanya, apa obat yang om beri tidak kamu minum??? om hendra dengan memandang ii dengan wajah kecewa.

prilly yang mendengar pertanyaan seperti itu langsung shok sehingga dia hanya bisa menundukkan kepalanya

"em.. itu om em..." jawab prilly gagu'

"please jawab prill..? " pinta al dengan menggengam tangan ii

"maafin ii om.." pengakuan prilly dengan diiringi menetesnya air mata. ya kini ii menangis.

"prill, bukannya kmu sudah janji sama om, bahwa kmu akan berjuang untuk semua ini tapi kenapa kmu kecewain om.. mungkin saatnya kini om beri tahu kedua orang tuamu.."

deeg... mendengar kedua oramg tuamu, menjadi suatu hantaman keras buat prilly, pasalnya dia tak ingin kedua orang tuanya tau akan apa yang dialami. seketika ii berlutut dihadapan dokter rehan yang sedari tadi berdiri.

penyesalanku karena egokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang