Chapter 8

728 54 0
                                    

Hari Sabtu. Hari libur dari segala aktivitas yang melelahkan di sekolah. Dan juga hari yang sangat menyenangkan bagi para murid.

"Kakakku yang cantik~" suara dengan nada menjijikan terdengar di telinga gue.

Hoamm..
"Apaan sih? Kakak ga sekolah! Ini hari sabtu!" jawab gue dengan suara masih mengantuk.

"Disuruh ibu mandi. Abis itu anterin adik yang paling ganteng ini ke toko buku~" ucapnya manja.

"Udah kelas 2 SMP masih minta dianterin?" tanya gue dengan tampang meledek.

"Udah cepet mandi. Kalo engga bilangin ibu nih!" ancam adik gue.

"Iya iya bawel. Sono gih keluar!" ucap gue sambil mendorong adik gue keluar kamar.

"Kalo udah selesai langsung ke ruang keluarga ya." ucap adik gue, setelah itu gue bisa mendengar langkah kakinya menuruni tangga.

Gue memasuki kamar mandi. Setelah selesai mandi, gue memakai kaos santai berwarna campuran merah dan biru, celana jeans biru dan sepatu sandal berwarna hitam. Gue juga membawa tas kecil berwarna hitam untuk menaruh uang dan hp.

Setelah siap, gue menuruni tangga dan menuju ke ruang keluarga. Disana terlihat adik gue yang sedang menonton tv.

"Ayo berangkat!" ucap gue saat berada tidak jauh dari tempatnya duduk.

"Kakak lama!" keluhnya, tetapi tetap berjalan ke arah gue.

"Bu, kita berangkat dulu ya." ucap gue kepada ibu yang sedang di dapur.

"Iya, hati-hati sayang! Uang buat beli bukunya ada di meja sebelah tv ya. Jagain adik kamu ya Azee!" jawab ibu sedikit berteriak agar suaranya terdengar.

"Baik bu." ucap gue setelah mengambil uang lalu berjalan keluar rumah.

"Win, tau tempat toko bukunya?" tanya gue.

"Tau kok. Nanti tinggal bilang alamatnya aja pas di taksi." jawabnya.

Gue dan Irwin menuju ke toko buku yang jaraknya lumayan jauh bagi gue. Kami menaiki taksi. Lalu memberikan alamatnya pada supir.

Setelah kurang lebih setengah jam, gue dan adik gue sampai di toko buku yang kami tuju. Gue membayar ongkos taksi lalu berjalan masuk ke dalam toko buku itu.

"Mau beli apa dek?" tanya gue saat melihat adik gue yang kelihatan bingung.

"Mau beli kamus Bahasa Indonesia sama buku UUT yang disuruh guru. Sekalian beli komik dua ya. Hehe." jawabnya sambil cengengesan.

"Kamus? UUT? Komik? Eh?! Beli komiknya satu aja!" ucap gue.

"Iya deh iya."

Setelah itu, gue dan adik gue berjalan mengelilingi toko untuk mencari buku yang diperlukan adik gue.

Setelah udah lama nyari tapi yang baru ketemu komik sama kamus. Tinggal satu buku lagi. Dan gue memutuskan untuk bertanya pada penjaga toko tentang buku UUT(?)

"Permisi mba?" ucap gue.

"Oh? Iya? Ada apa ya?" tanya penjaga toko itu.

"Mau tanya, buku UUT ada dimana ya? Saya sama adik saya udah nyari tapi ga ketemu." ucap gue menjelaskan.

"Buku UUT? Maksudnya UUD?" tanyanya (lagi) dengan wajah bingung.

"Tapi kata adik saya UUT?" ucap gue dengan nada seperti bertanya.

"Pokoknya yang ada pasal sama ayat gitu." ucap adik gue.

"Iya itu namanya UUD bukan UUT." jawab penjaga itu seperti ingin tertawa.

Stuck In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang