sial mimpi itu lagi.
kulangkahkan kaki ku menuju kamar mandi. Melihat bagaimana kumel nya diriku dicermin. Dengan secepat kilat ku bersihkan tubuhku. memakai seragam, dan tak lupa tas gemblok kesayangan ku.
"pagi ma" sapaku pada mama, dan tak lupa mencium pipinya.
"pagi ganteng" mama menyelesaikan masakan nya dan duduk dibangku yg berhadapan dengan ku.
"abang mana, ma?" yap, aku dua bersaudara. aku mempunyai abang yang sangat amat ganteng, ku akui itu. walaupun aku juga ganteng, tapi tetap saja abang ku lah yang lebih unggul ganteng. oke, lupakan ganteng."masih di kamarnya,mungkin" Dan aku hanya ber-oh saja.
"belom ada kabar dari dia?" mama menyadarkanku. "belom ma, mungkin dia sudah ditelan bumi." ucapku sambil memakan nasi goreng buatan mama. "hust, jangan ngomong seperti itu, coba untuk mencari tau lagi. jangan menyerah begitulah." aku tidak memperdulikan ucapan mama.
aku bangun dari tempat duduk ku. "tapi, ini udah 7 tahun, ma. sudahlah aku tidak mau membicarakan dia. aku berangkat dulu ya, salam untuk abang." aku berjalan menuju garasi. mungkin kalian kira aku akan menggunakan motor atau mobil seperti remaja lainnya. tetapi, aku berbeda. aku lebih menyukai memakai sepeda. sepeda itu sudah menjadi bagian dari hidupku. kemanapun aku pergi pasti sepeda ini juga ikut. " hati - hati ya,Yo." aku mengangguk mendengan ucapan mama.
######
sesampainya di sekolah. ku parkirkan sepeda dan tak lupa untuk menguncinya. tiba - tiba ada tepukan di pundakku.
" woy bro, masih aja naik sepeda." double sial. Kenapa pagi- pagi nih curut udeh nongol sih. "iyalah, gue kan cinta alam. Gak kaya lu yg bisa nya nyebar polusi doang". Mending gue kabur daripada nanggepin nih curut.
--------------------------
Ceritanya aneh yak?
Maafkan Ane yg masih abal abal bikin nih cerita.