Brother

404 27 7
                                    

"Kau akan menjadi kakak lelaki terbaik di dunia" itu adalah ucapan terakhir ibu nya sebelum ia menghembus kan nafas terakhir, setelah melahirkan adik nya yang bernama Rena.
Semenjak kematian ibu nya, Anes selalu dingin kepada semua orang terutama pada adik nya.
Waktu pun terus berlalu, tak terasa sudah 5 tahun semenjak kepergian ibu nya, dan Rena menginjak usia 5 tahun sedangkan anes berusia 10 tahun, Rena adalah gadis yang periang walaupun ia tumbuh tanpa ada nya kasih sayang seorang ibu

"Tin...tin" suara klakson mobil mengejutkan lamunan anes.lalu Anes pun dengan malas menghampiri ayah nya yang sedang menonton acara televisi
"Hhhh..pasti nenek akan memaksa kita untuk pindah rumah lagi kan..ayah??" Ucap anes kepada ayah nya
"Sebaik nya kau bukakan pintu untuk nenek mu" perintah ayah nya
"Ugh..baiklah" anes dengan malas berjalan ke arah pintu, tiba tiba Rena berlari dan lebih dulu membukakan pintu untuk nenek nya.
Rena tersenyum bahagia melihat nenek nya datang...
"Hari ini ulang tahun Rena ke 5 tahun, bukan ?" Tanya nenek nya.
Rena membalas nya dengan anggukan kecil.
"baiklah, sekarang kamu ganti baju dan nanti kamu akan meniup lilin ulang tahun mu" ucap nenek nya lagi, Rena mengangguk untuk kedua kali nya, kemudian ia dengan cepat berlari menuju kamar untuk berganti pakaian..

"Rena masih belum berbicara ?" Tanya nenek kepada anak nya
"Kata dokter ia akan segera berbicara" jawab ayah nya dengan lembut

"Hai damky...anak pintar" terlihat anes sedang bermain dengan anjing nya..
Anes terlihat begitu sayang pada Damky, bagi anes hanya Damky yang dapat mengerti perasaan nya
"Anes..cepat turun adik mu akan meniup lilin ulang tahun nya" teriak nenek nya dari bawah
"Aku tidak ingin melihat nya!" Balas anes dengan kencang
"Kau tidak akan dapat uang jajan" ayah nya membalas ucapan anes
"Ugh...aku sebal dengan mereka" gerutu anes dengan kesal
"Tunggu di sini...aku akan bermain dengan mu lagi" anes membelai damky kemudian di balas dengan jilatan nya
"Ahaha..kau sahabat terbaik ku"
anes pun turun kebawah dengan malas

"Lama sekali kau ini...ayo sekarang Rena bisa meniup lilin ulang tahun nya" ucap nenek nya pada Anes
Semua yang berada di sana terlihat bahagia kecuali anes yang terlihat begitu kesal...

Malam pun tiba....
"Selamat malam" seperti biasa ayah selalu mengucapkan nya setiap malam sebelum Rena dan Anes tertidur
"Klik" lampu kamar seketika padam

Malam itu begitu dingin, tidak seperti pada malam malam biasa nya.
Anes pun terbangun dari tidur nya
Ia sesekali melihat kearah adik nya Rena yang tertidur pulas di kasur yang berada tak jauh dari kasur nya.
Pada saat ia mulai mengantuk, tiba tiba saja seorang gadis kecil mengagetkan nya. Hingga anes pun terjatuh dari kasur nya

Gadis itu adalah adik nya Rena...
"Kau ini...buat aku kaget saja!" Bentak anes pada rena
"Ehh, apa itu" anes bertanya pada adik nya yang membawa secarik kertas di tangan nya kemudian segera mengambil nya
"Apa ini, kau balas balasan kalimat dengan siapa? Teman mu?" Tanya anes pada Rena lagi

Di kertas terlihat tulisan tulisan yang tidak terlalu bisa terbaca...
Yang bisa terbaca hanya beberapa kalimat seperti
"Hai" "selamat ulang tahun" "baik" "Tidak akan pernah" dan "aku bisa melihat mu"

"Jadi....kau sudah punya teman ya...aku mengira nya kau tidak pernah dapat teman" ucap anes dengan nada meledek
"Srek" pensil pun terjatuh dari atas lemari..
Rena segera mengambil nya...

"Aneh..pensil terjatuh dari atas lemari" anes terus memandangi atas lemari
Rena pun menarik tangan kakak nya untuk tidak terus memandangi lemari
"Ada apa ?" Tanya anes
Rena hanya menggelengkan kepala nya beberapa kali

"Tok..tok" suara ketukan pintu kamar memecah keheningan di kamar
"Ya..siapa?" Teriak anes
Tak seorang pun menjawab seruan anes
"Tok...tok" lagi lagi pintu di ketuk seseorang
"Baiklah..biar aku yang membuka nya" ucap anes dengan berani

Anes pun membuka pintu dengan perlahan
"Ayah ?"
"Apa yang ayah lakukan..?"
"Seharus nya ayah yang bertanya pada kalian, sudah larut malam seperti ini kalian belum tertidur"
Tanya ayah nya dengan nada tinggi
"Kami terbangun" jawab anes singkat
"Kalian...cepatlah tidur" ucap nya kemudian ia segera turun

Keesokan hari....
"aku berangkat" seru anes dengan roti di mulut nya
"Baiklah" balas ayah nya

"Kring" bel sekolah pun berbunyi tanda nya untuk segera masuk kelas
"Anes" suara itu tidak asing di telinga nya, ia adalah Rachel teman satu kelas yang dekat dengan nya
"Hmm..kenapa ? Anes menengok ke arah rachel
"Pr kemarin sudah ?"
"Hmmm.. sudah sudah"
Anes membalas nya dengan senyum
"Nanti aku sama Ryan, ingin mampir ke rumah mu..boleh ?" Tanya nya lagi
"Oh, boleh boleh"

-------------------------

"Aku pulang" ucap anes sambil membuka pintu rumah nya
"Guk" tiba tiba damky berlari menghampiri anes
"Loh...ayah,Nenek,Rena Kemana ?"
"Mungkin mereka sedang pergi"
Saat anes ingin mengajak damky bermain tiba tiba saja damky pergi
"Damky...mau kemana?!" Seru anes Damky pun berlari meninggalkan anes

Karna lelah sehabis pulang sekolah ia pun terduduk di kursi
Tiba tiba secarik kertas jatuh dari lantai atas rumah nya
"Kertas ?"
Anes pun segera membuka kertas tersebut
Di sana tertulis "mari bermain" dengan tulisan yang kurang jelas
"Re...rena..?? Apa itu kau ??"
Teriak anes dengan rasa takut
Ia pun dengan cepat berlari menuju lantai atas rumah nya
"Tak...tak...tak" suara ketukan pulpen terdengar jelas di kuping anes ,suara itu terdengar dari dalam lemari

Suara itu terdengar semakin keras di telinga nya
"Apa aku harus memeriksa nya"
gumam anes
Tiba tiba Rena berdiri di belakang nya
"Ah astaga, kau mengagetkan saja"
Ucap anes dengan nafas yang tidak teratur
"Sst" Rena mengangkat jari telunjuk kanan nya di depan mulut nya
Sambil menarik tangan kakak nya
"A..ada apa ?" Tanya anes yang terlihat sangat ketakutan

Rena menarik tangan anes hingga pada suatu tempat yang berada di rumah mereka. tetapi,anes tidak pernah tahu tentang keberadaan lorong tersebut di rumah nya selama ini....

"Kita di mana ?" Tanya anes ketakutan
Kemudian rena menunjuk sebuah layar di dinding yang memancarkan sebuah video tepat di depan mereka.

Di sana terlihat seorang gadis kecil yang sedang memainkan boneka nya
Ia terlihat amat sangat gembira memainkan boneka nya, hingga pada suatu saat seseorang mengambil nya dengan paksa, memukuli nya, tetapi gadis itu terlihat tidak dapat berteriak
Hingga ia meninggal mengenaskan.

"Rena, kau tau, itu cukup seram"
Ucap anes sambil menoleh ke arah adik nya, dan rena sudah tidak lagi berada di samping nya.
"Re....rena" ucap nya lagi
Anes pun segera berlari mencari adik nya, tetapi yang ia temukan seorang gadis yang berada di video yang ia tonton tadi.

Gadis itu sedang mencoret dinding dengan darah nya yang mengalir di wajah nya dengan tulisan
"Kakak jahat" dengan tangisan tangisan nya,
Itu cukup membuat anes sangat ketakutan
Gadis itu kemudian semakin mendekat ke arah nya.
Semakin dekat
dan semakin dekat...

"Ting" tiba tiba datang suara yang membuat gadis dan semua benda di sekitar nya memudar
Ya,anes terbangun dari tidur nya.

"Apa...aku barusan bermimpi ?"
Gumam nya dalam hati, ia segera terduduk dengan ketakutan
"Ting" suara itu datang lagi...
Suara bel di rumah nya, yang menghentikan mimpi buruk nya
"Ya...sebentar" balas nya,
Ia kemudian membukakan pintu

"Hai...anes..kita datang" sapa rachel yang berdiri bersama dengan ryan
Di depan pintu rumah anes,
"Kalian...ayo masuk" balas nya

"Wajah mu terlihat ketakutan ? Kenapa ?" Tanya ryan dengan wajah penasaran
"Ah bukan apa apa" jawab anes dengan singkat.

Nanti akan di sambung lagi (owo)b

BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang