Chapter 1

69 0 0
                                    

Semilir angin menghembuskan dedaunan yang jatuh di tanah. Menggoyangkan rumput-rumput yang hijau. Air danau terlihat sangat tenang. Terasa begitu damai.

"Viola!" terdengar teriakan seorang lelaki yang begitu ku kenal. Mengacaukan lamunanku sejak tadi.
Ya, dia adalah Gitar. Sahabatku.

"Hai, Gitar!" sapaku sambil tersenyum.

"Bolehkan aku duduk disampingmu?" tanyanya.

"Tentu saja. Kemari, temani aku."

Gitar lalu duduk disampingku.

"Suasana di sini memang sangat sejuk dan damai. Tepat kalau danau ini menjadi tempat favorit kita," katanya.

Aku hanya membalas dengan senyum tipis.

"Ah, Gitar! Aku harus pulang sekarang," kataku tiba-tiba dan membuatnya kaget.

"Ada apa?"

"Aku lupa, ada tugas sekolah yang harus ku selesaikan," jawabku.

"Aku kira ada apa. Kau mengagetkanku saja. Mari ku antar,"

"Hehehe," aku cekikikan.

Gitar mengantarku pulang dengan naik sepeda motor. Rumah ku dan Gitar bersebelahan dan tidak jauh dari danau, tapi ia terlalu malas untuk jalan kaki, haha.

Kami sampai di depan rumahku.

"Makasih, ya," kataku.

"Sama-sama. Aku langsung pulang saja ya. Jangan lupa besok kita berangkat sekolah bersama, aku akan menjemputmu,"

"Kau tidak perlu mengingatkanku lagi. Aku tidak akan lupa hal yg selalu kita lakukan setiap hari,"

"Kecuali hari minggu," sambungnya.

"Hmm. Sudah sana pulang, sudah sore,"

"Baiklah, sampai jumpa tuan putri," katanya sambil menjulurkan lidah.

"Sampai jumpa pangeranku," sahutku sambil ikutan menjulurkan lidah.

"Hahaha," tawa kami.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kinjirareta Futari (Dua Orang yang Terlarang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang